3 September 2025, 23:22 PM WIB

Jemaah Haji Lumajang Melahirkan di Makkah Kembali ke Tanah Air bersama Bayi Prematurnya

METROTODAY, SIDOARJO – Jemaah haji Embarkasi Surabaya yang melahirkan di Makkah saat masa operasional haji, Tristy Erlinawati tiba di Bandar Udara Internasional Juanda pada Selasa (2/9) pukul 14.45 WIB.

Jemaah haji kloter 83 asal Kabupaten Lumajang ini tiba bersama suaminya, Fachrizal Rahmad dan buah hati tercinta mereka.

Tristy mengungkapkan rasa syukurnya karena setelah 3 bulan berada di Arab Saudi, dia dapat kembali ke tanah air dengan selamat bersama anak keempatnya yang diberi nama Nu’aim.

“Pada 26 Mei 2025 saya dan suami berangkat ke tanah suci. Saat itu dinyatakan laik terbang karena usia kandungan di kisaran 14-26 minggu. Tanggal 16 Juni pukul 23.45 WAS saya melahirkan di Makkah. Alhamdulillah, hari ini kami bisa kembali ke tanah air dengan selamat,” tuturnya.

Ia menceritakan pada saat sedang tawaf di Masjidil Haram putaran ketiga, ketubannya pecah, namun dia tidak mengalami kontraksi.

“Sebelum melahirkan, saya sempat diobservasi tim medis selama 6 hari. Kehamilan masih diusahakan dipertahankan karena memang belum ada kontraksi. Namun qadarullah, ternyata Nu’aim lahir,” kenangnya.

Tristy menceritakan selama menunggu perkembangan Nuaim, ia dan suami menginap di Wisma Haji Daker (Daerah Kerja) Makkah, sedangkan bayinya karena prematur dirawat di rumah sakit.

“Semua biaya penginapan, transportasi, dan makan kami ditanggung pemerintah,” tuturnya.

Ia bersyukur meskipun terlahir kategori prematur, Nu’aim setiap hari menunjukkan perkembangan yang berarti.

“Nu’aim lahir saat usia kandungan saya berusia sekitar 27-28 minggu. Waktu awal lahir beratnya sekitar 1,2 kg, Alhamdulillah sekarang sudah 2,3 kg. Nu’aim diizinkan pulang oleh dokter setelah dia dapat bernapas tanpa selang oksigen, serta dapat minum susu langsung tanpa alat bantu. Jadi langsung menyusu ke ibunya atau ke botol/dot,” terangnya.

Tinggal di Arab Saudi selama 3 bulan, Tristy menceritakan setiap hari, ia dan suami mengantarkan air susu ibu ke rumah sakit tempat Nu’aim dirawat di inkubator.

Mereka juga memperbanyak ibadah di Masjidil Haram baik thawaf maupun shalat sunnah.

Tristy dan Fahrizal sangat berterimakasih kepada Pemerintah Indonesia dan Kementerian Agama yang telah membantu mereka dengan maksimal baik selama di Tanah Suci hingga kepulangan ke Tanah Air.

Kedatangan keluarga ini disambut hangat Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Muh. As’adul Anam beserta para ketua tim dan perwakilan Kantor Kemenag Kabupaten Lumajang.

“Alhamdulillah, hari ini datang dua jemaah haji Embarkasi Surabaya beserta bayinya dengan selamat. Kami turut berbahagia atas kepulangan jemaah di Tanah Air dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Kepulangan jemaah ini semua ditanggung pemerintah,” tutur Muh. As’adul Anam.

Hingga saat ini, masih ada 2 (dua) jemaah haji embarkasi Surabaya dari Kabupaten Pasuruan dan Lumajang yang dirawat di Tanah Suci.

Sedangkan satu jemaah yang ghoib asal Kabupaten Malang sampai saat ini belum ditemukan dan dalam proses identifikasi oleh Ditjen PHU Kemenag RI. (ahm)

METROTODAY, SIDOARJO – Jemaah haji Embarkasi Surabaya yang melahirkan di Makkah saat masa operasional haji, Tristy Erlinawati tiba di Bandar Udara Internasional Juanda pada Selasa (2/9) pukul 14.45 WIB.

Jemaah haji kloter 83 asal Kabupaten Lumajang ini tiba bersama suaminya, Fachrizal Rahmad dan buah hati tercinta mereka.

Tristy mengungkapkan rasa syukurnya karena setelah 3 bulan berada di Arab Saudi, dia dapat kembali ke tanah air dengan selamat bersama anak keempatnya yang diberi nama Nu’aim.

“Pada 26 Mei 2025 saya dan suami berangkat ke tanah suci. Saat itu dinyatakan laik terbang karena usia kandungan di kisaran 14-26 minggu. Tanggal 16 Juni pukul 23.45 WAS saya melahirkan di Makkah. Alhamdulillah, hari ini kami bisa kembali ke tanah air dengan selamat,” tuturnya.

Ia menceritakan pada saat sedang tawaf di Masjidil Haram putaran ketiga, ketubannya pecah, namun dia tidak mengalami kontraksi.

“Sebelum melahirkan, saya sempat diobservasi tim medis selama 6 hari. Kehamilan masih diusahakan dipertahankan karena memang belum ada kontraksi. Namun qadarullah, ternyata Nu’aim lahir,” kenangnya.

Tristy menceritakan selama menunggu perkembangan Nuaim, ia dan suami menginap di Wisma Haji Daker (Daerah Kerja) Makkah, sedangkan bayinya karena prematur dirawat di rumah sakit.

“Semua biaya penginapan, transportasi, dan makan kami ditanggung pemerintah,” tuturnya.

Ia bersyukur meskipun terlahir kategori prematur, Nu’aim setiap hari menunjukkan perkembangan yang berarti.

“Nu’aim lahir saat usia kandungan saya berusia sekitar 27-28 minggu. Waktu awal lahir beratnya sekitar 1,2 kg, Alhamdulillah sekarang sudah 2,3 kg. Nu’aim diizinkan pulang oleh dokter setelah dia dapat bernapas tanpa selang oksigen, serta dapat minum susu langsung tanpa alat bantu. Jadi langsung menyusu ke ibunya atau ke botol/dot,” terangnya.

Tinggal di Arab Saudi selama 3 bulan, Tristy menceritakan setiap hari, ia dan suami mengantarkan air susu ibu ke rumah sakit tempat Nu’aim dirawat di inkubator.

Mereka juga memperbanyak ibadah di Masjidil Haram baik thawaf maupun shalat sunnah.

Tristy dan Fahrizal sangat berterimakasih kepada Pemerintah Indonesia dan Kementerian Agama yang telah membantu mereka dengan maksimal baik selama di Tanah Suci hingga kepulangan ke Tanah Air.

Kedatangan keluarga ini disambut hangat Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Muh. As’adul Anam beserta para ketua tim dan perwakilan Kantor Kemenag Kabupaten Lumajang.

“Alhamdulillah, hari ini datang dua jemaah haji Embarkasi Surabaya beserta bayinya dengan selamat. Kami turut berbahagia atas kepulangan jemaah di Tanah Air dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Kepulangan jemaah ini semua ditanggung pemerintah,” tutur Muh. As’adul Anam.

Hingga saat ini, masih ada 2 (dua) jemaah haji embarkasi Surabaya dari Kabupaten Pasuruan dan Lumajang yang dirawat di Tanah Suci.

Sedangkan satu jemaah yang ghoib asal Kabupaten Malang sampai saat ini belum ditemukan dan dalam proses identifikasi oleh Ditjen PHU Kemenag RI. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/