METROTODAY, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus meningkatkan pengawasan terhadap praktik beras oplosan untuk melindungi konsumen. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan berbagai langkah telah diambil untuk mencegah praktik curang tersebut.
“Kita sudah melakukan sidak beberapa kali. Tim dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya bersama Satgas Pangan Polrestabes Surabaya rutin memeriksa pasar-pasar untuk mengidentifikasi praktik pengoplosan beras premium dengan beras medium,” ujarnya, Minggu (27/7).
Meskipun belum ditemukan kasus beras oplosan dalam sidak-sidak tersebut, Eri menekankan pentingnya kesadaran moral para pedagang.
“Setiap manusia kalau hatinya kuat dengan dasar agama dan menjalankan Pancasila, InsyaAllah tidak akan berbuat curang. Tapi itu semua harus dikembalikan lagi bagaimana kita menjaga perilaku,” tuturnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling mengingatkan dan menjunjung tinggi ajaran agama yang melarang perbuatan merugikan orang lain. “Kalau kita saling mengingatkan bagaimana ajaran agama itu tidak boleh melakukan hal yang merugikan orang lain,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan indikasi praktik beras oplosan. “Maka saya berharap, kalau ada yang menemukan ini segera laporkan baik ke Satgas Pangan maupun ke Pemerintah Kota karena kami tidak bisa melihat sendiri, ngetes sendiri sampai ke bawah-bawah,” jelasnya.
Pemkot Surabaya dan Satgas Pangan Polrestabes Surabaya berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan melalui inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar dan perusahaan distribusi beras.
Sinergi antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat dianggap kunci utama untuk memberantas praktik curang ini di Kota Surabaya. “Pengawasan akan terus ditingkatkan,” pungkasnya. (ahm)