6 September 2025, 15:21 PM WIB

Pemkot Surabaya Jamin Pemulihan Cagar Budaya Polsek Tegalsari Tak Asal-Asalan dan Sesuai Rekomendasi TACB

METROTODAY, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan komitmennya untuk segera memulihkan bangunan cagar budaya yang rusak akibat aksi kerusuhan massa pada beberapa waktu lalu.

Insiden yang menimpa salah satu situs di Polsek Tegalsari ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yang langsung mengambil langkah cepat untuk mengembalikan fungsi dan nilai sejarahnya.

Eri menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya telah berkoordinasi dengan tim ahli cagar budaya (TACB) untuk memastikan proses pemulihan berjalan sesuai prosedur dan kaidah pelestarian.

“Kami sudah bertemu dengan tim cagar budaya. Pembangunan kembali akan berdasarkan rekomendasi dari mereka,” jelas Wali Kota Eri, Sabtu (6/9).

TERDAMPAK: Bunker peninggalan Belanda di area Mapolsek Tegalsari. (Foto: Istimewa)

Ia menambahkan, bagian yang terdaftar sebagai cagar budaya adalah bangunan bunker yang berada di belakang, bukan bangunan di bagian depan yang sempat menjadi sasaran massa.

Namun, ia menekankan bahwa bagian depan tersebut juga memiliki nilai historis sebagai situs perjuangan.

“Yang di depan itu bukan bangunannya, tapi situsnya, tempat perjuangannya,” imbuhnya.

Ia juga memastikan bahwa setiap langkah pemulihan akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Bangunan yang terdaftar sebagai cagar budaya akan dipertahankan bentuk aslinya.

Masjid Al Jabbar di samping Polsek Tegalsari yang terdampak aksi pembakaran. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, untuk bagian yang bukan bangunan cagar budaya, konsep pembangunannya akan disesuaikan dengan rekomendasi dari tim ahli.

“Ketika ada bangunan cagar budaya, maka bangunan itu harus dipertahankan. Tapi kalau yang depan bukan bangunan cagar budaya, kita harus mendapatkan rekomendasi dari tim cagar budaya dulu,” terangnya.

Menurutnya tim ahli cagar budaya adalah pihak yang paling mengerti tentang proses dan bentuk yang tepat untuk pembangunan kembali.

“Kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak kepolisian. Kita diskusikan dengan Polrestabes dulu,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan komitmennya untuk segera memulihkan bangunan cagar budaya yang rusak akibat aksi kerusuhan massa pada beberapa waktu lalu.

Insiden yang menimpa salah satu situs di Polsek Tegalsari ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yang langsung mengambil langkah cepat untuk mengembalikan fungsi dan nilai sejarahnya.

Eri menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya telah berkoordinasi dengan tim ahli cagar budaya (TACB) untuk memastikan proses pemulihan berjalan sesuai prosedur dan kaidah pelestarian.

“Kami sudah bertemu dengan tim cagar budaya. Pembangunan kembali akan berdasarkan rekomendasi dari mereka,” jelas Wali Kota Eri, Sabtu (6/9).

TERDAMPAK: Bunker peninggalan Belanda di area Mapolsek Tegalsari. (Foto: Istimewa)

Ia menambahkan, bagian yang terdaftar sebagai cagar budaya adalah bangunan bunker yang berada di belakang, bukan bangunan di bagian depan yang sempat menjadi sasaran massa.

Namun, ia menekankan bahwa bagian depan tersebut juga memiliki nilai historis sebagai situs perjuangan.

“Yang di depan itu bukan bangunannya, tapi situsnya, tempat perjuangannya,” imbuhnya.

Ia juga memastikan bahwa setiap langkah pemulihan akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Bangunan yang terdaftar sebagai cagar budaya akan dipertahankan bentuk aslinya.

Masjid Al Jabbar di samping Polsek Tegalsari yang terdampak aksi pembakaran. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, untuk bagian yang bukan bangunan cagar budaya, konsep pembangunannya akan disesuaikan dengan rekomendasi dari tim ahli.

“Ketika ada bangunan cagar budaya, maka bangunan itu harus dipertahankan. Tapi kalau yang depan bukan bangunan cagar budaya, kita harus mendapatkan rekomendasi dari tim cagar budaya dulu,” terangnya.

Menurutnya tim ahli cagar budaya adalah pihak yang paling mengerti tentang proses dan bentuk yang tepat untuk pembangunan kembali.

“Kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak kepolisian. Kita diskusikan dengan Polrestabes dulu,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/