28.2 C
Surabaya
1 July 2025, 23:44 PM WIB

Danantara Dapat Tambahan Investasi USD 10 Miliar dari Perbankan Luar Negeri

METROTODAY, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara diproyeksikan mendapatkan tambahan pendanaan baru sebesar USD 10 miliar pada Juli. Tambahan dana tersebut berasal dari perbankan luar negeri.

Hal itu disampaikan Kepala BPI Danantara Indonesia Rosan Roeslani dalam laporannya di depan Presiden Prabowo Subianto saat peresmian Wisma Danantara Indonesia di kawasan strategis Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, pada Senin (30/6/2025).

”Kepercayaan itu sangat-sangat luar biasa dari luar negeri dan kita pun masih menjajaki beberapa kerja sama lain dan juga pendanaan lain,” kata Rosan.

Sejak diluncurkan Presiden Prabowo pada 24 Februari 2025, Danantara Indonesia telah menunjukkan capaian signifikan dengan kerja sama investasi internasional senilai USD 7 miliar. Jumlah itu berasal dari Qatar, Rusia, Tiongkok, dan Australia.

Nah, pada Juli, lembaga tersebut diproyeksikan mendapatkan tambahan pendanaan baru sebesar USD 10 miliar atau sekitar Rp 162,28 triliun dari perbankan luar negeri.

Rosan menegaskan bahwa Danantara Indonesia saat ini mengelola aset lebih dari USD 1 triliun dan menaungi 889 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis.

”Yang terjadi adalah tanggung jawab yang sangat besar, yang kami berkomitmen penuh, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, untuk menjaga amanah ini sebaik-baiknya,” ujar Rosan.

Dengan adanya Wisma Danantara, kata Rosan, akan menjadi “rumah besar” bagi negara, dunia usaha, kalangan akademisi, dan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi menuju Indonesia Emas 2045.

”Dan dengan adanya keberadaan Danantara ini, Insya Allah kita bisa mengakselerasi pembangunan ekonomi Indonesia, mencanangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen sesuai dengan arahan Bapak Presiden,” ungkap Rosan.

Pihaknya berkomitmen untuk menjaga amanat konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945, dalam pengelolaan sumber daya alam demi kemakmuran rakyat. (red)

METROTODAY, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara diproyeksikan mendapatkan tambahan pendanaan baru sebesar USD 10 miliar pada Juli. Tambahan dana tersebut berasal dari perbankan luar negeri.

Hal itu disampaikan Kepala BPI Danantara Indonesia Rosan Roeslani dalam laporannya di depan Presiden Prabowo Subianto saat peresmian Wisma Danantara Indonesia di kawasan strategis Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, pada Senin (30/6/2025).

”Kepercayaan itu sangat-sangat luar biasa dari luar negeri dan kita pun masih menjajaki beberapa kerja sama lain dan juga pendanaan lain,” kata Rosan.

Sejak diluncurkan Presiden Prabowo pada 24 Februari 2025, Danantara Indonesia telah menunjukkan capaian signifikan dengan kerja sama investasi internasional senilai USD 7 miliar. Jumlah itu berasal dari Qatar, Rusia, Tiongkok, dan Australia.

Nah, pada Juli, lembaga tersebut diproyeksikan mendapatkan tambahan pendanaan baru sebesar USD 10 miliar atau sekitar Rp 162,28 triliun dari perbankan luar negeri.

Rosan menegaskan bahwa Danantara Indonesia saat ini mengelola aset lebih dari USD 1 triliun dan menaungi 889 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis.

”Yang terjadi adalah tanggung jawab yang sangat besar, yang kami berkomitmen penuh, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, untuk menjaga amanah ini sebaik-baiknya,” ujar Rosan.

Dengan adanya Wisma Danantara, kata Rosan, akan menjadi “rumah besar” bagi negara, dunia usaha, kalangan akademisi, dan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi menuju Indonesia Emas 2045.

”Dan dengan adanya keberadaan Danantara ini, Insya Allah kita bisa mengakselerasi pembangunan ekonomi Indonesia, mencanangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen sesuai dengan arahan Bapak Presiden,” ungkap Rosan.

Pihaknya berkomitmen untuk menjaga amanat konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945, dalam pengelolaan sumber daya alam demi kemakmuran rakyat. (red)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/