METROTODAY, SURABAYA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Koordinator Wilayah Surabaya menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti arahan Wali Kota Eri Cahyadi terkait peningkatan pengawasan di industri perhotelan.
Hal ini menyusul adanya kasus pesta seks sesama jenis yang terjadi di salah satu hotel di Surabaya beberapa waktu lalu.
Ketua Harian PHRI Koordinator Wilayah Surabaya, Firman Sudi Permana, menegaskan bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk menjaga citra kota Surabaya.

“Kami dari PHRI sudah ada komitmen. Alhamdulillah, kami diberi kesempatan oleh Pak Eri untuk menerima masukan. Karena dampaknya bukan hanya dari sisi pariwisata, tapi juga budaya dan citra kota,” kata Firman, Senin (27/10).
Firman menambahkan, kasus seperti pesta seks di hotel dapat berdampak negatif terhadap tingkat okupansi hotel dan menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan di Surabaya.
“Makanya kami akan mempertajam sistem pengawasan, mulai dari keamanan, resepsionis, hingga semua aspek hotel agar lebih waspada,” tegasnya.
Untuk menindaklanjuti arahan tersebut, PHRI Surabaya akan segera menerbitkan surat edaran kepada seluruh anggotanya untuk memperketat pengawasan dan meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Kalau ada indikasi sesuatu yang tidak normal, misalnya jumlah tamu terlalu banyak dalam satu kamar, itu harus segera dicegah. Bisa langsung lapor ke CC 112 seperti disampaikan Pak Wali Kota,” ujarnya.
Dengan langkah ini, PHRI Surabaya berharap dapat menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan serta citra positif Kota Surabaya sebagai tujuan wisata yang aman dan berbudaya. (ahm)

