35.1 C
Surabaya
1 May 2025, 13:21 PM WIB

Serapan Beras Tinggi, Bulog Sampai Sewa Gudang Tambahan 1,1 Juta Ton

METROTODAY, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah melalui Perum Bulog telah menyewa gudang tambahan hingga kapasitas 1,1 juta ton untuk menampung produksi beras nasional yang terus meningkat dan diserap oleh BUMN bahan pangan tersebut.

“Ini berita gembira karena gudang Bulog sudah tidak cukup, sehingga sudah menyewa sampai hari ini 1,1 juta ton kapasitas. Jadi bukan masalah keberuntungan. Pertanyaannya dibalik, katanya ada keberuntungan karena gudang penuh, berarti produksi tinggi,” kata Amran di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/4).

Amran mengatakan, dalam laporannya kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/4) lalu, dirinya menyampaikan bahwa stok beras nasional saat ini sudah mencapai 3,4 juta ton. Ini menjadi rekor stok tertinggi dalam 23 tahun terakhir.

Amran menilai bahwa kondisi penuhnya gudang yang dikelola Bulog justru menandakan tingginya produksi beras nasional.

Berdasarkan proyeksinya, Amran menilai tingkat serapan beras menunjukkan tren yang positif.

Dalam satu bulan terakhir, serapan beras mencapai 1 juta ton, sehingga total serapan beras dari Januari hingga April 2025 telah menembus angka 1,7 juta ton.

“Biasanya, 10 tahun terakhir atau 5 tahun terakhir, serapan beras kita hanya rata-rata 1,2 juta ton,” kata Amran.

Selain itu, Amran juga memperlihatkan laporan dari United States Department of Agriculture (USDA) yang menyebutkan bahwa produksi beras Indonesia diperkirakan meningkat dari 30 juta ton menjadi 34,6 juta ton pada akhir tahun ini.

“Ini kabar menggembirakan, semua data ini adalah data dari BPS, kemudian data real time dari Bulog. Tidak ada data dari pertanian, karena kita harus mempercayakan kepada BPS,” kata dia. (*)

METROTODAY, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah melalui Perum Bulog telah menyewa gudang tambahan hingga kapasitas 1,1 juta ton untuk menampung produksi beras nasional yang terus meningkat dan diserap oleh BUMN bahan pangan tersebut.

“Ini berita gembira karena gudang Bulog sudah tidak cukup, sehingga sudah menyewa sampai hari ini 1,1 juta ton kapasitas. Jadi bukan masalah keberuntungan. Pertanyaannya dibalik, katanya ada keberuntungan karena gudang penuh, berarti produksi tinggi,” kata Amran di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/4).

Amran mengatakan, dalam laporannya kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/4) lalu, dirinya menyampaikan bahwa stok beras nasional saat ini sudah mencapai 3,4 juta ton. Ini menjadi rekor stok tertinggi dalam 23 tahun terakhir.

Amran menilai bahwa kondisi penuhnya gudang yang dikelola Bulog justru menandakan tingginya produksi beras nasional.

Berdasarkan proyeksinya, Amran menilai tingkat serapan beras menunjukkan tren yang positif.

Dalam satu bulan terakhir, serapan beras mencapai 1 juta ton, sehingga total serapan beras dari Januari hingga April 2025 telah menembus angka 1,7 juta ton.

“Biasanya, 10 tahun terakhir atau 5 tahun terakhir, serapan beras kita hanya rata-rata 1,2 juta ton,” kata Amran.

Selain itu, Amran juga memperlihatkan laporan dari United States Department of Agriculture (USDA) yang menyebutkan bahwa produksi beras Indonesia diperkirakan meningkat dari 30 juta ton menjadi 34,6 juta ton pada akhir tahun ini.

“Ini kabar menggembirakan, semua data ini adalah data dari BPS, kemudian data real time dari Bulog. Tidak ada data dari pertanian, karena kita harus mempercayakan kepada BPS,” kata dia. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/