27.2 C
Surabaya
7 June 2025, 0:58 AM WIB

Wukuf di Padang Arafah: Pesan Persaudaraan dan Semangat Kebangsaan di Tenda Misi Haji Indonesia

METROTODAY, MAKKAH – Jutaan jemaah haji dari seluruh dunia berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan wukuf pada Kamis (5/5/2025). Itu menandai puncak pelaksanaan ibadah haji 1446H/2025.

Para jemaah haji khusyuk berzikir. Memanjatkan doa di bawah terik panas di Arafah yang mencapai di atas 40 derajat Celsius.

Wukuf berlangsung di tenda-tenda jemaah, sejak masuk waktu Zuhur. Proses wukuf diawali dengan khutbah, dilanjutkan salat jama’ qashar Zuhur dan Asar, lalu zikir dan doa.

Di tenda Misi Haji Indonesia, anggota Amirulhaj KH Ahmad Said Asrori dalam khutbah wukuf menyampaikan pesan tentang pentingnya meneguhkan persaudaraan dan semangat kebangsaan.

“Hari ini adalah hari yang dinanti oleh jutaan umat Islam di dunia. Hari ini adalah hari di mana semua Jemaah haji berkumpul di padang Arafah. Semua bersimpuh, bermunajat dan bersujud di hadapan sang pencipta, Allah SWT, untuk meraih ampunan dan ridha-Nya. Lantunan talbiyah bergema memenuhi langit-langit Arafah,” pesan Kyai Said, panggilan akrabnya, di Arafah, Kamis (5/6/2025).

Hadir dalam wukuf Arafah di tanda Misi Haji Indonesia, antara lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Muhammad Irfan Yusuf, Wakil Menteri Agama Romo Mohammad Syafii, Wakil Kepala BP Haji Dahniel Anzar Simanjuntak, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, dan Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad.

Arafah, kata Kyai Said, adalah miniatur Mahsyar. Di tempat ini, umat manusia berkumpul dengan pakaian yang sama, berwarna putih sebagai lambang kesucian dan kesetaraan hamba di hadapan Tuhannya. Saat itu, pangkat tak lagi berguna. Jabatan tak lagi digdaya. Status sosial tak lagi berfaedah.

“Wukuf di Arafah mengajarkan kita tentang pentingnya persaudaraan; seiman, sebangsa, dan sekemanusiaan. Di tempat ini, 1400-an tahun yang lalu, Nabi Muhammad mendeklarasikan persaudaraan kemanusiaan,” pesan Katib Am Syuriah PBNU itu.

Kyai Said mengutip pesan Nabi Muhammad Saw., “Wahai umat manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu, nenek moyang kalian juga satu. Kalian semua anak turun Adam dan Adam dicipta dari tanah. Ketahuilah bahwa tak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang non Arab, orang non Arab atas orang Arab, kulit putih atas kulit hitam, kulit hitam atas kulit putih kecuali dengan takwa.” (HR. Imam Ahmad)

Ditegaskan Kyai Said, persaudaraan yang diajarkan Nabi adalah persaudaraan sejati. Persaudaraan tanpa basa-basi. Persaudaraan tanpa tapi. Persaudaraan yang penuh empati. Persaudaraan dengan sepenuh hati.

“Karena itu, sesama saudara kita tak boleh menyakiti, tak boleh mengkhianati, dan tak boleh menzalimi,” tegasnya.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan beragam. Terdiri dari banyak suku, ras, bahasa, dan agama. Mari kita jadikan seruan ukhuwah yang dideklarasikan Nabi pada 14 abad silam, sebagai semangat yang mampu meneguhkan persatuan dan kesatuan bangsa,” sambungnya.

“Mari kita jadikan keragaman bangsa sebagai kekuatan untuk membangun Indonesia ke depan menjadi negara yang besar, maju dan sejahtera. Bangsa yang digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tandasnya.

Kepada jemaah, Kyai Said berpesan bahwa Arafah menjadi tempat terbaik untuk beristighfar dan berdoa kepada Allah. “Semoga wukuf kita, dan doa-doa yang kita panjatkan diterima Allah Swt. Semoga Arafah menjadikan kita sebagai pribadi-pribadi yang luhur, yang mencintai negara dan bangsa Indonesia, dan mampu meneguhkan persatuan dan persaudaraan antar sesama. Semoga kita semua mendapat predikat hajjan mabrura, wa sa’yan masykura, wa dzanban maghfura, wa tijaratan lan tabur,” tutupnya. (red)

METROTODAY, MAKKAH – Jutaan jemaah haji dari seluruh dunia berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan wukuf pada Kamis (5/5/2025). Itu menandai puncak pelaksanaan ibadah haji 1446H/2025.

Para jemaah haji khusyuk berzikir. Memanjatkan doa di bawah terik panas di Arafah yang mencapai di atas 40 derajat Celsius.

Wukuf berlangsung di tenda-tenda jemaah, sejak masuk waktu Zuhur. Proses wukuf diawali dengan khutbah, dilanjutkan salat jama’ qashar Zuhur dan Asar, lalu zikir dan doa.

Di tenda Misi Haji Indonesia, anggota Amirulhaj KH Ahmad Said Asrori dalam khutbah wukuf menyampaikan pesan tentang pentingnya meneguhkan persaudaraan dan semangat kebangsaan.

“Hari ini adalah hari yang dinanti oleh jutaan umat Islam di dunia. Hari ini adalah hari di mana semua Jemaah haji berkumpul di padang Arafah. Semua bersimpuh, bermunajat dan bersujud di hadapan sang pencipta, Allah SWT, untuk meraih ampunan dan ridha-Nya. Lantunan talbiyah bergema memenuhi langit-langit Arafah,” pesan Kyai Said, panggilan akrabnya, di Arafah, Kamis (5/6/2025).

Hadir dalam wukuf Arafah di tanda Misi Haji Indonesia, antara lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Muhammad Irfan Yusuf, Wakil Menteri Agama Romo Mohammad Syafii, Wakil Kepala BP Haji Dahniel Anzar Simanjuntak, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, dan Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad.

Arafah, kata Kyai Said, adalah miniatur Mahsyar. Di tempat ini, umat manusia berkumpul dengan pakaian yang sama, berwarna putih sebagai lambang kesucian dan kesetaraan hamba di hadapan Tuhannya. Saat itu, pangkat tak lagi berguna. Jabatan tak lagi digdaya. Status sosial tak lagi berfaedah.

“Wukuf di Arafah mengajarkan kita tentang pentingnya persaudaraan; seiman, sebangsa, dan sekemanusiaan. Di tempat ini, 1400-an tahun yang lalu, Nabi Muhammad mendeklarasikan persaudaraan kemanusiaan,” pesan Katib Am Syuriah PBNU itu.

Kyai Said mengutip pesan Nabi Muhammad Saw., “Wahai umat manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu, nenek moyang kalian juga satu. Kalian semua anak turun Adam dan Adam dicipta dari tanah. Ketahuilah bahwa tak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang non Arab, orang non Arab atas orang Arab, kulit putih atas kulit hitam, kulit hitam atas kulit putih kecuali dengan takwa.” (HR. Imam Ahmad)

Ditegaskan Kyai Said, persaudaraan yang diajarkan Nabi adalah persaudaraan sejati. Persaudaraan tanpa basa-basi. Persaudaraan tanpa tapi. Persaudaraan yang penuh empati. Persaudaraan dengan sepenuh hati.

“Karena itu, sesama saudara kita tak boleh menyakiti, tak boleh mengkhianati, dan tak boleh menzalimi,” tegasnya.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan beragam. Terdiri dari banyak suku, ras, bahasa, dan agama. Mari kita jadikan seruan ukhuwah yang dideklarasikan Nabi pada 14 abad silam, sebagai semangat yang mampu meneguhkan persatuan dan kesatuan bangsa,” sambungnya.

“Mari kita jadikan keragaman bangsa sebagai kekuatan untuk membangun Indonesia ke depan menjadi negara yang besar, maju dan sejahtera. Bangsa yang digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tandasnya.

Kepada jemaah, Kyai Said berpesan bahwa Arafah menjadi tempat terbaik untuk beristighfar dan berdoa kepada Allah. “Semoga wukuf kita, dan doa-doa yang kita panjatkan diterima Allah Swt. Semoga Arafah menjadikan kita sebagai pribadi-pribadi yang luhur, yang mencintai negara dan bangsa Indonesia, dan mampu meneguhkan persatuan dan persaudaraan antar sesama. Semoga kita semua mendapat predikat hajjan mabrura, wa sa’yan masykura, wa dzanban maghfura, wa tijaratan lan tabur,” tutupnya. (red)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/