Tim gabungan dari Pemkot Surabaya dan BBPOM Surabaya saat melakukan sidak di Pasar Tambahrejo. (Foto: Pemkot Surabaya)
METROTODAY-SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok penting (bapokting) memasuki bulan Ramadan.
Untuk itu, Satgas Pangan bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) bapokting di beberapa pasar di Surabaya. Seperti yang dilakukan di Pasar Tambahrejo Surabaya, Senin (3/3) lalu.
“Sidak ini untuk memastikan ketersediaan pangan serta mengantisipasi lonjakan harga menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah,” kata Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya, Agung Supriyo Wibowo, Rabu (5/3).
Ia mengatakan, sidak dilakukan di lima wilayah di Surabaya, yakni pusat, utara, barat, selatan dan timur. “Sidak ini bertujuan untuk menjaga keamanan pangan dan mencegah lonjakan harga bahan pokok,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa tren kenaikan harga pangan biasanya terjadi menjelang Hari Raya Idulfitri.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya melakukan pemantauan untuk mengetahui komoditas yang mengalami kenaikan harga. “Makanya kami lakukan sidak apa saja yang naik sehingga kita akan bisa melihat, melakukan operasi pasar,” imbuhnya.
Selain Pasar Tambahrejo, tim gabungan juga menyasar toko modern Greensmart di Kapas Krampung Plaza (Kaza) Mall Surabaya.
Selain itu, tim juga mengecek ketersediaan LPG (Liquefied Petroleum Gas) di pasaran. “Karena kemarin ada sedikit gejolak, makanya kita juga perlu memastikan ketersediaan LPG,” jelasnya.
Dari hasil pemantauan, Agung mengungkap bahwa terdapat komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan, tapi juga ada yang mengalami penurunan harga. Pertama adalah cabai rawit merah di Pasar Tambahrejo yang mengalami kenaikan dari Rp90 ribu per kilogram menjadi Rp120 ribu per kilogram.
Selain itu, harga telur juga terpantau mengalami kenaikan dari Rp29 ribu per kilogram menjadi Rp32 ribu per kilogram. Sementara harga daging ayam terpantau mengalami penurunan dari Rp36 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram.
“Alhamdulillah untuk beras saat ini tidak ada kenaikan, cuma memang untuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari pemerintah itu sementara ini masih kosong,” kata Agung.
Ia menambahkan, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, Pemkot Surabaya bersama stakeholder terkait juga akan menggelar Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Agung berharap pengawasan ini dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memastikan pasokan tetap aman bagi masyarakat. “Sidak kami laksanakan sampai akhir Ramadan atau minggu keempat Maret 2025,” pungkas dia. (*)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.