28 C
Surabaya
21 June 2025, 21:45 PM WIB

Kecemasan Keluarga Jemaah Haji Kloter 33 karena Kabar Ancaman Bom di Pesawat, Setia Menanti hingga Dini Hari

METROTODAY, SURABAYA – Rencana kepulangan jemaah haji Kloter 33 Debarkasi Surabaya asal Jember pada Sabtu (21/6) berubah menjadi momen penuh kecemasan bagi keluarga yang telah menanti di Asrama Haji Surabaya.

Pasalnya, pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 yang membawa 387 jemaah asal Jember itu, tiba-tiba mendapat ancaman bom dan harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan. Kabar tak terduga ini sontak membuat syok para keluarga yang siap menjemput.

Pesawat yang seharusnya mendarat di Bandara Internasional Juanda pada Sabtu (21/6) pukul 11.30 WIB itu, terpaksa menunda kedatangannya. Mereka baru melanjutkan perjalanan dan rencana akan tiba di Bandara Internasional Juanda pada Minggu (22/6) dinihari.

Salah satu keluarga jemaah, Andayani, yang jauh-jauh datang dari Jember untuk menjemput sang suami, Suwarno, mengaku sangat terkejut saat menerima kabar tersebut.

“Awalnya kami tidak tahu apa-apa,” ujar Andayani, Sabtu (21/6), menggambarkan kepanikan awal.

Ia baru mengetahui insiden mengerikan itu setelah sang suami menelepon dan mengabarkan bahwa pesawat yang ditumpanginya mendapat ancaman bom dan harus mendarat darurat.

“Baru setelah menghubungi suami saya lewat telepon, saya tahu pesawatnya mendapat ancaman bom dan harus mendarat darurat di Medan,” ungkapnya.

Andayani dan keluarga lainnya merasakan betul kecemasan yang mendalam. Mereka harus menunggu berjam-jam di depan Asrama Haji, diliputi ketidakpastian kapan para jemaah akan tiba.

Namun, secercah kelegaan datang setelah Andayani mendapat kabar bahwa suaminya dan seluruh jemaah lain dalam kondisi baik.

“Alhamdulillah, suami saya dan jamaah lainnya selamat, suaranya masih terdengar sedikit gemetar. Meskipun harus menunggu lebih lama, yang penting mereka semua sehat dan selamat sampai di Surabaya,” tuturnya dengan nada penuh syukur.

Bersama anak dan anggota keluarga lainnya, Andayani bertekad untuk tetap setia menanti di depan Asrama Haji Surabaya hingga suaminya tiba. “Tetap saya tunggu sampai tiba,” tegasnya.

Para keluarga berharap agar seluruh jemaah yang berada di pesawat Saudi Arabia Airlines tersebut tetap tenang dan tiba dengan selamat di Surabaya. “Ya mudah-mudahan tidak ada kendala semuanya dan lancar,” harap mereka.

Diketahui, 387 jemaah tersebut rencananya akan menginap semalam di Medan sebelum kembali diterbangkan pada Minggu (22/6) dini hari menuju Juanda menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines yang sama. Semoga perjalanan mereka lancar hingga tiba kembali di Tanah Air. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Rencana kepulangan jemaah haji Kloter 33 Debarkasi Surabaya asal Jember pada Sabtu (21/6) berubah menjadi momen penuh kecemasan bagi keluarga yang telah menanti di Asrama Haji Surabaya.

Pasalnya, pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 yang membawa 387 jemaah asal Jember itu, tiba-tiba mendapat ancaman bom dan harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan. Kabar tak terduga ini sontak membuat syok para keluarga yang siap menjemput.

Pesawat yang seharusnya mendarat di Bandara Internasional Juanda pada Sabtu (21/6) pukul 11.30 WIB itu, terpaksa menunda kedatangannya. Mereka baru melanjutkan perjalanan dan rencana akan tiba di Bandara Internasional Juanda pada Minggu (22/6) dinihari.

Salah satu keluarga jemaah, Andayani, yang jauh-jauh datang dari Jember untuk menjemput sang suami, Suwarno, mengaku sangat terkejut saat menerima kabar tersebut.

“Awalnya kami tidak tahu apa-apa,” ujar Andayani, Sabtu (21/6), menggambarkan kepanikan awal.

Ia baru mengetahui insiden mengerikan itu setelah sang suami menelepon dan mengabarkan bahwa pesawat yang ditumpanginya mendapat ancaman bom dan harus mendarat darurat.

“Baru setelah menghubungi suami saya lewat telepon, saya tahu pesawatnya mendapat ancaman bom dan harus mendarat darurat di Medan,” ungkapnya.

Andayani dan keluarga lainnya merasakan betul kecemasan yang mendalam. Mereka harus menunggu berjam-jam di depan Asrama Haji, diliputi ketidakpastian kapan para jemaah akan tiba.

Namun, secercah kelegaan datang setelah Andayani mendapat kabar bahwa suaminya dan seluruh jemaah lain dalam kondisi baik.

“Alhamdulillah, suami saya dan jamaah lainnya selamat, suaranya masih terdengar sedikit gemetar. Meskipun harus menunggu lebih lama, yang penting mereka semua sehat dan selamat sampai di Surabaya,” tuturnya dengan nada penuh syukur.

Bersama anak dan anggota keluarga lainnya, Andayani bertekad untuk tetap setia menanti di depan Asrama Haji Surabaya hingga suaminya tiba. “Tetap saya tunggu sampai tiba,” tegasnya.

Para keluarga berharap agar seluruh jemaah yang berada di pesawat Saudi Arabia Airlines tersebut tetap tenang dan tiba dengan selamat di Surabaya. “Ya mudah-mudahan tidak ada kendala semuanya dan lancar,” harap mereka.

Diketahui, 387 jemaah tersebut rencananya akan menginap semalam di Medan sebelum kembali diterbangkan pada Minggu (22/6) dini hari menuju Juanda menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines yang sama. Semoga perjalanan mereka lancar hingga tiba kembali di Tanah Air. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/