26.1 C
Surabaya
17 June 2025, 6:17 AM WIB

Sempat Dicurigai COVID-19, 13 Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Dinyatakan Negatif Usai Swab Antigen

METROTODAY, SURABAYA – Kekhawatiran sempat muncul di Asrama Haji Debarkasi Surabaya setelah belasan jemaah haji yang baru tiba dari Tanah Suci menunjukkan gejala mirip COVID-19.

Namun setelah melalui pemeriksaan intensif, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya memastikan bahwa 13 jemaah tersebut negatif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) antigen.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, Rosidi Roslan, menjelaskan bahwa kewaspadaan langsung ditingkatkan begitu para jemaah haji tiba di Asrama Haji Surabaya.

Pihaknya mengidentifikasi total 13 jemaah dari kloter 6 hingga 11 yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Proses identifikasi dilakukan melalui pemantauan suhu tubuh dengan thermal scanner dan pengecekan riwayat kesehatan di aplikasi Satu Sehat Healthy Pass (SSHP).

“Awalnya ada 11 jemaah, kemudian bertambah 2 lagi yang kami identifikasi. Jadi total ada 13 jemaah yang kami indikasi awal terpapar Covid-19, namun alhamdulillah semua hasil swab negatif,” jelas Rosidi pada Minggu (15/6/2025).

Menurutnya, gejala yang dialami para jemaah, seperti batuk dan suhu tubuh di atas 38,5 derajat Celcius, bukanlah disebabkan oleh virus Corona.

Gejala tersebut lebih dipicu oleh kelelahan fisik akibat perjalanan panjang serta adaptasi tubuh terhadap perbedaan suhu yang signifikan antara Arab Saudi dan Surabaya.

“Kemarin ada beberapa jemaah haji yang memang gejalanya mirip (Covid-19), seperti batuk dan flu. Hal ini umum dialami jemaah haji karena faktor kelelahan. Kami langsung melakukan pengamatan visual dan penanganan,” terangnya.

Meskipun hasil tes negatif, PPIH Debarkasi Surabaya tetap mengeluarkan notifikasi kepada dinas kesehatan di daerah asal para jemaah tersebut, antara lain Trenggalek, Kediri, dan Tulungagung.

Langkah ini diambil untuk memastikan pemantauan kesehatan lanjutan terhadap para jemaah tetap berjalan setibanya mereka di rumah.

Rosidi juga mengimbau agar para jemaah tidak lengah meski status pandemi telah beralih menjadi endemi.

“Para jemaah, terutama yang lansia, diharapkan tetap menjaga protokol kesehatan, seperti memakai masker jika mengalami gejala sakit dan menghindari kerumunan,” pesannya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya istirahat yang cukup, menjaga asupan makanan bergizi, dan menerapkan pola hidup bersih sehat untuk memulihkan dan menjaga imunitas tubuh setelah menunaikan ibadah haji.

Hingga Minggu malam, Debarkasi Surabaya telah menyambut kedatangan 11 kloter jemaah haji dari Tanah Suci, dengan total 4.162 orang.

Sementara itu, tercatat 61 jemaah wafat, dengan rincian 57 orang wafat di Arab Saudi dan 4 orang wafat setelah mendapat perawatan di RS Haji Surabaya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Kekhawatiran sempat muncul di Asrama Haji Debarkasi Surabaya setelah belasan jemaah haji yang baru tiba dari Tanah Suci menunjukkan gejala mirip COVID-19.

Namun setelah melalui pemeriksaan intensif, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya memastikan bahwa 13 jemaah tersebut negatif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) antigen.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, Rosidi Roslan, menjelaskan bahwa kewaspadaan langsung ditingkatkan begitu para jemaah haji tiba di Asrama Haji Surabaya.

Pihaknya mengidentifikasi total 13 jemaah dari kloter 6 hingga 11 yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Proses identifikasi dilakukan melalui pemantauan suhu tubuh dengan thermal scanner dan pengecekan riwayat kesehatan di aplikasi Satu Sehat Healthy Pass (SSHP).

“Awalnya ada 11 jemaah, kemudian bertambah 2 lagi yang kami identifikasi. Jadi total ada 13 jemaah yang kami indikasi awal terpapar Covid-19, namun alhamdulillah semua hasil swab negatif,” jelas Rosidi pada Minggu (15/6/2025).

Menurutnya, gejala yang dialami para jemaah, seperti batuk dan suhu tubuh di atas 38,5 derajat Celcius, bukanlah disebabkan oleh virus Corona.

Gejala tersebut lebih dipicu oleh kelelahan fisik akibat perjalanan panjang serta adaptasi tubuh terhadap perbedaan suhu yang signifikan antara Arab Saudi dan Surabaya.

“Kemarin ada beberapa jemaah haji yang memang gejalanya mirip (Covid-19), seperti batuk dan flu. Hal ini umum dialami jemaah haji karena faktor kelelahan. Kami langsung melakukan pengamatan visual dan penanganan,” terangnya.

Meskipun hasil tes negatif, PPIH Debarkasi Surabaya tetap mengeluarkan notifikasi kepada dinas kesehatan di daerah asal para jemaah tersebut, antara lain Trenggalek, Kediri, dan Tulungagung.

Langkah ini diambil untuk memastikan pemantauan kesehatan lanjutan terhadap para jemaah tetap berjalan setibanya mereka di rumah.

Rosidi juga mengimbau agar para jemaah tidak lengah meski status pandemi telah beralih menjadi endemi.

“Para jemaah, terutama yang lansia, diharapkan tetap menjaga protokol kesehatan, seperti memakai masker jika mengalami gejala sakit dan menghindari kerumunan,” pesannya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya istirahat yang cukup, menjaga asupan makanan bergizi, dan menerapkan pola hidup bersih sehat untuk memulihkan dan menjaga imunitas tubuh setelah menunaikan ibadah haji.

Hingga Minggu malam, Debarkasi Surabaya telah menyambut kedatangan 11 kloter jemaah haji dari Tanah Suci, dengan total 4.162 orang.

Sementara itu, tercatat 61 jemaah wafat, dengan rincian 57 orang wafat di Arab Saudi dan 4 orang wafat setelah mendapat perawatan di RS Haji Surabaya. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/