Demo ricuh menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya karena dinilai arogan. (Foto: Instagram)
METROTODAY, PATI – Ribuan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memadati kawasan Alun-alun Kota Pati, Rabu (3/8), untuk menuntut Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.
Aksi yang awalnya berlangsung tertib itu berubah menjadi kericuhan hebat, berujung pada perusakan fasilitas publik hingga pembakaran mobil.
Sekitar pukul 11.30 WIB, situasi mulai memanas ketika sejumlah massa melempar botol air mineral ke arah petugas, disusul lemparan benda-benda lain yang membahayakan keselamatan.
Upaya aparat untuk menenangkan massa tidak berhasil, hingga akhirnya gas air mata ditembakkan untuk membubarkan kerumunan.
Meski sebagian warga mundur, sejumlah kelompok tetap bertahan dan melakukan aksi anarkis. Kaca jendela salah satu bangunan milik Pemkab Pati di kompleks Pendopo Kabupaten pecah akibat lemparan.
Sementara di Jalan Dr. Wahidin, sebuah mobil dalam posisi terbalik dalam kondisi hangus terbakar.
Prayogo, warga setempat, menduga mobil itu milik aparat keamanan yang menjadi sasaran massa. “Tiba-tiba mobil sudah terbakar dan posisinya terbalik,” ujarnya.
Beredar pula kabar adanya korban meninggal, meski hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang.
Akar dari unjuk rasa ini adalah polemik kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Meskipun kenaikan maksimal ini tidak berlaku untuk semua objek pajak karena beberapa hanya naik 50 persen, kebijakan tersebut memicu amarah warga.
Situasi makin memanas setelah Bupati Sudewo mengeluarkan pernyataan yang dianggap arogan, mempersilakan 5.000 hingga 50.000 warga untuk berunjuk rasa sekalipun.
Sebagai bentuk protes, warga sebelumnya telah menggelar aksi donasi air mineral kemasan di trotoar depan Pendopo Kabupaten.
Namun, aksi protes itu akhirnya berubah menjadi ledakan kemarahan yang meluluhlantakkan ketertiban di jantung Kota Pati. (red)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.