28.1 C
Surabaya
27 June 2025, 23:26 PM WIB

Buka Prodi Teknik Pertambangan lewat Jalur Mandiri, ITS Ingin Penuhi Kekurangan Ahli Pertambangan di Indonesia

METROTODAY, SURABAYA – Setelah resmi dibuka, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mensosialisasikan program studi (Prodi) barunya, yakni Teknik Pertambangan, secara daring, Kamis (26/6).

Prodi di bawah Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) ITS ini untuk kali pertama membuka pendaftaran mahasiswa baru tahun 2025 lewat jalur Seleksi Mandiri gelombang ke-2.

Dekan FTSPK ITS Prof Adjie Pamungkas ST MDev Plg PhD menjelaskan bahwa Prodi Teknik Pertambangan ITS dirancang untuk mencetak lulusan yang mampu menjawab tantangan eksplorasi sumber daya mineral.

Mahasiswa akan mempelajari studi kelayakan, pemrosesan, hingga penutupan tambang. “Tak hanya itu, mahasiswa juga akan mempelajari ilmu geoteknik, geofisika, geologi, dan material,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Prodi Teknik Pertambangan ITS, Akbar Kurniawan ST MT, menambahkan bahwa angka kelulusan nasional di bidang ini masih belum memadai untuk memenuhi kebutuhan industri.

Kampus ITS di Sukolilo Surabaya. (Foto: Istimewa)

Menurut risetnya, hanya ada 4.700 lulusan Teknik Pertambangan setiap tahun, padahal sektor ini membutuhkan hingga 9 juta tenaga kerja hingga 2040.

“Artinya, kita masih kekurangan sekitar 74 persen tenaga kerja di bidang ini,” jelasnya.

Akbar menekankan bahwa kebutuhan industri yang semakin kompleks menuntut peran lebih dari lulusan Teknik Pertambangan.

Mereka tidak sekadar dihadirkan untuk memenuhi permintaan tenaga kerja, tetapi untuk tampil sebagai sosok yang memiliki peran strategis.

Kurikulum prodi ini menargetkan lulusan menjadi pemimpin operasional di lapangan yang andal dan inovator yang menciptakan terobosan dalam sistem pertambangan ramah lingkungan.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Admisi dan Promosi ITS, Nani Kurniati ST MT PhD, memaparkan mekanisme pendaftaran mahasiswa baru Prodi Teknik Pertambangan ITS.

Untuk tahun ini, lanjut Nani, pendaftaran mahasiswa baru hanya melalui jalur Seleksi Mandiri ITS (SMITS) Academic Competence Excellence (ACE) gelombang ke-2. “Hal ini dikarenakan prodi masih baru dibuka,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Nani menyampaikan bahwa proses seleksi pada jalur ini tidak hanya menitikberatkan pada nilai akademik semata, melainkan juga mempertimbangkan potensi peserta secara menyeluruh.

Penilaian dilakukan berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan/atau Tes SMITS, prestasi baik akademik maupun non-akademik, serta nilai rapor khususnya pada mata pelajaran pendukung prodi.

“Untuk Prodi Teknik Pertambangan, mata pelajaran yang relevan adalah Fisika,” imbuh Nani.

Upaya ITS dalam membuka Prodi Teknik Pertambangan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas serta poin ke-9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur.

Melalui kurikulum yang adaptif, ITS berkomitmen mencetak lulusan unggul yang mampu menjawab tantangan sektor pertambangan secara inovatif dan berkelanjutan.

Program studi baru ini diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia berkualitas untuk industri tambang demi mendukung kemajuan Indonesia.

Calon mahasiswa yang berminat pada prodi ini dapat mendaftar melalui jalur Seleksi Mandiri ITS pada tautan www.its.ac.id/admission/ sebelum batas akhir pada 30 Juni 2025 mendatang. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Setelah resmi dibuka, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mensosialisasikan program studi (Prodi) barunya, yakni Teknik Pertambangan, secara daring, Kamis (26/6).

Prodi di bawah Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) ITS ini untuk kali pertama membuka pendaftaran mahasiswa baru tahun 2025 lewat jalur Seleksi Mandiri gelombang ke-2.

Dekan FTSPK ITS Prof Adjie Pamungkas ST MDev Plg PhD menjelaskan bahwa Prodi Teknik Pertambangan ITS dirancang untuk mencetak lulusan yang mampu menjawab tantangan eksplorasi sumber daya mineral.

Mahasiswa akan mempelajari studi kelayakan, pemrosesan, hingga penutupan tambang. “Tak hanya itu, mahasiswa juga akan mempelajari ilmu geoteknik, geofisika, geologi, dan material,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Prodi Teknik Pertambangan ITS, Akbar Kurniawan ST MT, menambahkan bahwa angka kelulusan nasional di bidang ini masih belum memadai untuk memenuhi kebutuhan industri.

Kampus ITS di Sukolilo Surabaya. (Foto: Istimewa)

Menurut risetnya, hanya ada 4.700 lulusan Teknik Pertambangan setiap tahun, padahal sektor ini membutuhkan hingga 9 juta tenaga kerja hingga 2040.

“Artinya, kita masih kekurangan sekitar 74 persen tenaga kerja di bidang ini,” jelasnya.

Akbar menekankan bahwa kebutuhan industri yang semakin kompleks menuntut peran lebih dari lulusan Teknik Pertambangan.

Mereka tidak sekadar dihadirkan untuk memenuhi permintaan tenaga kerja, tetapi untuk tampil sebagai sosok yang memiliki peran strategis.

Kurikulum prodi ini menargetkan lulusan menjadi pemimpin operasional di lapangan yang andal dan inovator yang menciptakan terobosan dalam sistem pertambangan ramah lingkungan.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Admisi dan Promosi ITS, Nani Kurniati ST MT PhD, memaparkan mekanisme pendaftaran mahasiswa baru Prodi Teknik Pertambangan ITS.

Untuk tahun ini, lanjut Nani, pendaftaran mahasiswa baru hanya melalui jalur Seleksi Mandiri ITS (SMITS) Academic Competence Excellence (ACE) gelombang ke-2. “Hal ini dikarenakan prodi masih baru dibuka,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Nani menyampaikan bahwa proses seleksi pada jalur ini tidak hanya menitikberatkan pada nilai akademik semata, melainkan juga mempertimbangkan potensi peserta secara menyeluruh.

Penilaian dilakukan berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan/atau Tes SMITS, prestasi baik akademik maupun non-akademik, serta nilai rapor khususnya pada mata pelajaran pendukung prodi.

“Untuk Prodi Teknik Pertambangan, mata pelajaran yang relevan adalah Fisika,” imbuh Nani.

Upaya ITS dalam membuka Prodi Teknik Pertambangan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas serta poin ke-9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur.

Melalui kurikulum yang adaptif, ITS berkomitmen mencetak lulusan unggul yang mampu menjawab tantangan sektor pertambangan secara inovatif dan berkelanjutan.

Program studi baru ini diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia berkualitas untuk industri tambang demi mendukung kemajuan Indonesia.

Calon mahasiswa yang berminat pada prodi ini dapat mendaftar melalui jalur Seleksi Mandiri ITS pada tautan www.its.ac.id/admission/ sebelum batas akhir pada 30 Juni 2025 mendatang. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/