24.8 C
Surabaya
25 June 2025, 5:18 AM WIB

MIRIS! Kasus Gangguan Jiwa Akibat Judi Online di Jatim Meningkat Drastis, Ini Faktanya

METROTODAY, SURABAYA – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya mencatat peningkatan signifikan kasus gangguan jiwa akibat kecanduan judi online (judol) dalam beberapa bulan terakhir.

Data yang dirilis RSJ Menur menunjukkan, hingga April 2025, tercatat 51 pasien gangguan jiwa akibat judol yang telah ditangani. Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencapai 68 kasus sepanjang tahun.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSJ Menur, dr. Rifatul Hasna, mengungkapkan kekhawatirannya atas tren peningkatan ini.

“Di tahun 2024, kami menangani 68 pasien. Namun, hingga April 2025 saja, jumlahnya sudah mencapai 51 orang, terdiri dari 35 pasien rawat jalan dan 16 pasien rawat inap,” jelas dr. Rifatul Hasna, Selasa (24/6).

Lebih lanjut, dr. Rifatul Hasna menjelaskan, peningkatan ini sangat mengkhawatirkan dan menunjukkan dampak serius dari kecanduan judi online yang tidak hanya menyerang kalangan tertentu, tetapi lintas usia, dari remaja hingga lansia.

Ketagihan judi online mengakibatkan gangguan jiwa. Hal ini ditunjukkan dengan data perawatan pasien akibat korban judol di RSJ Menur Surabaya. (Foto: Istimewa)

“Jadi usai paling muda 17 tahun, yang paling tua ada 70 tahun kami tangani,” ujarnya.

Penanganan pasien judol di RSJ Menur berbeda dengan kasus gangguan jiwa lainnya. Pasien akan ditangani terlebih dahulu oleh psikiater, kemudian psikolog akan dilibatkan.

Terapi farmakologi, jelas dr. Rifatul Hasna, juga akan diberikan jika diperlukan. “Yang terpenting, kami berupaya keras memisahkan pasien dari kecanduan gadgetnya,” tegasnya.

Direktur RSJ Menur, drg. Vitria Dewi, menambahkan bahwa seluruh pasien gangguan jiwa akibat judol dirujuk oleh keluarga atau teman yang merasa khawatir dengan perilaku abnormal anggota keluarganya.

“Judol seringkali berkaitan erat dengan pinjaman online, yang membuat dampaknya semakin meresahkan di lingkungan keluarga dan pekerjaan,” ujar drg Vitria.

Peningkatan kasus ini menjadi perhatian serius bagi RSJ Menur dan pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penanganan kecanduan judi online di Jawa Timur. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya mencatat peningkatan signifikan kasus gangguan jiwa akibat kecanduan judi online (judol) dalam beberapa bulan terakhir.

Data yang dirilis RSJ Menur menunjukkan, hingga April 2025, tercatat 51 pasien gangguan jiwa akibat judol yang telah ditangani. Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencapai 68 kasus sepanjang tahun.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSJ Menur, dr. Rifatul Hasna, mengungkapkan kekhawatirannya atas tren peningkatan ini.

“Di tahun 2024, kami menangani 68 pasien. Namun, hingga April 2025 saja, jumlahnya sudah mencapai 51 orang, terdiri dari 35 pasien rawat jalan dan 16 pasien rawat inap,” jelas dr. Rifatul Hasna, Selasa (24/6).

Lebih lanjut, dr. Rifatul Hasna menjelaskan, peningkatan ini sangat mengkhawatirkan dan menunjukkan dampak serius dari kecanduan judi online yang tidak hanya menyerang kalangan tertentu, tetapi lintas usia, dari remaja hingga lansia.

Ketagihan judi online mengakibatkan gangguan jiwa. Hal ini ditunjukkan dengan data perawatan pasien akibat korban judol di RSJ Menur Surabaya. (Foto: Istimewa)

“Jadi usai paling muda 17 tahun, yang paling tua ada 70 tahun kami tangani,” ujarnya.

Penanganan pasien judol di RSJ Menur berbeda dengan kasus gangguan jiwa lainnya. Pasien akan ditangani terlebih dahulu oleh psikiater, kemudian psikolog akan dilibatkan.

Terapi farmakologi, jelas dr. Rifatul Hasna, juga akan diberikan jika diperlukan. “Yang terpenting, kami berupaya keras memisahkan pasien dari kecanduan gadgetnya,” tegasnya.

Direktur RSJ Menur, drg. Vitria Dewi, menambahkan bahwa seluruh pasien gangguan jiwa akibat judol dirujuk oleh keluarga atau teman yang merasa khawatir dengan perilaku abnormal anggota keluarganya.

“Judol seringkali berkaitan erat dengan pinjaman online, yang membuat dampaknya semakin meresahkan di lingkungan keluarga dan pekerjaan,” ujar drg Vitria.

Peningkatan kasus ini menjadi perhatian serius bagi RSJ Menur dan pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penanganan kecanduan judi online di Jawa Timur. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/