METROTODAY, SIDOARJO – Sebuah peristiwa memilukan mengguncang Desa Sidotemu, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Lima orang menjadi korban kecelakaan kerja tragis di tempat pencucian truk Tirta Abadi yang terletak di Jalan Raya Bypass Krian KM 30.
Dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia setelah diduga menghirup gas beracun dari sisa residu oli bekas di dalam tangki truk tronton yang hendak dibersihkan. Sementara tiga pekerja lainnya masih berjuang dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Insiden nahas ini terjadi pada Senin (16/6) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Truk tronton bermerek Hino yang baru saja mengirim muatan residu oli bekas dari Serang, Banten, ke Compreng, Tuban, singgah untuk dibersihkan.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan kronologi bermula ketika seorang pekerja masuk ke dalam tangki untuk membersihkan bagian dalamnya. Tak lama kemudian, pekerja tersebut tiba-tiba pingsan.
“Melihat temannya pingsan, dua rekannya berusaha menolong dengan ikut masuk ke dalam tangki. Namun keduanya juga langsung tak sadarkan diri,” ujar Kombes Pol Christian, Selasa (17/6).
Tragisnya, dua warga sekitar yang ikut berusaha menolong juga mengalami hal serupa dan ikut tak sadarkan diri.
Korban yang tewas atas nama DAP, 23, warga Krian, Sidoarjo dan S, 40, warga Semboro, Jember. Sedangkan korban yang kritis adalah S, 57, warga Probolinggo, serta S, 44, dan M, 51, warga Krian Sidoarjo.
Kelima korban kemudian berhasil dievakuasi oleh tim Damkar Krian yang datang dengan alat pelindung diri lengkap seperti, harness, karmantel, breathing apparatus (SCBA) dan tangga , dibantu oleh warga sekitar.
Mereka segera dilarikan ke RSU Anwar Medika dan RS Yapalis Krian untuk mendapatkan pertolongan medis.
Namun, nasib berkata lain bagi dua dari mereka yang dinyatakan meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Pusdik Sabhara Porong. Sementara tiga korban lain masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif.
Dari penyelidikan sementara, Kombes Christian Tobing menduga kuat penyebab insiden ini adalah gas beracun yang mengendap dari sisa-sisa oli di dalam tangki truk.
Polresta Sidoarjo saat ini masih mendalami insiden kecelakaan kerja yang merenggut dua nyawa ini. Tim Reskrim tengah mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi-saksi untuk memastikan ada tidaknya unsur kelalaian dalam kejadian tersebut.
“Kami masih mendalami insiden ini. Fokus awal kami penyelamatan korban, selanjutnya akan dilihat apakah ada pelanggaran prosedur keselamatan kerja,” tegas Christian.
Ia juga memberikan imbauan serius kepada para pemilik usaha pencucian truk dan masyarakat pada umumnya untuk selalu memprioritaskan aspek keselamatan kerja, terutama saat menangani atau membersihkan wadah yang sebelumnya digunakan untuk mengangkut bahan berbahaya. (red)