33.3 C
Surabaya
17 June 2025, 15:50 PM WIB

Tantangan Petugas Damkar Mengevakuasi Buaya Muara 2 Meter di Manyar Sabrangan Surabaya

METROTODAY, SURABAYA – Upaya evakuasi seekor buaya muara sepanjang dua meter dengan diameter tubuh sekitar 30 sentimeter dari rumah warga di Jalan Manyar Sabrangan, Surabaya, terpaksa ditunda hingga Selasa (10/6).

Reptil yang telah dipelihara selama tujuh tahun oleh warga bernama Zainudin ini gagal dievakuasi pada Senin sore (9/6), karena kendala kesiapan fasilitas penangkaran di Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

Zainudin, pemilik buaya tersebut, mengaku kesulitan merawat reptil yang ditemukannya saat memancing di sungai Jagir pada tujuh tahun lalu itu.

“Awalnya saya menemukannya saat mancing di sungai Jagir, masih kecil,” kata Zainudin.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa buaya peliharaannya itu setiap hari diberikan makan kepala ayam satu kilogram.

“Dulu saya beri makan kepala ayam satu kilogram setiap hari. Sekarang sudah besar sekali, makannya juga bertambah banyak, saya sudah tidak mampu lagi merawatnya,” ungkapnya.

Kondisi buaya muara di rumah warga di Jalan Manyar Sabrangan Surabaya yang sudah besar dan membutuhkan perawatan lebih baik. (Foto: Istimewa)

Merasa kewalahan, Zainudin menghubungi Call Center 112 Pemerintah Kota Surabaya untuk meminta bantuan evakuasi.

Tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya pun segera menuju lokasi. Namun, upaya evakuasi yang sudah dipersiapkan dengan matang harus ditunda.

Danru III Tim Rescue DPKP Kota Surabaya, Hanggar Fradiyanto, menjelaskan alasan penundaan evakuasi karena kandang penangkaran di BKSDA Jatim belum siap.

“Evakuasi ditunda sampai besok, karena kandang penangkaran di BKSDA belum siap. Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak BKSDA,” ungkap Hanggar.

Ia menambahkan bahwa tim penyelamat telah merencanakan strategi evakuasi yang aman.

“Rencananya, kami akan menjerat mulut buaya dan menutup matanya untuk menghindari kontak mata dan memastikan keamanan petugas,” jelasnya.

Setelah berhasil dievakuasi, buaya tersebut akan diserahkan ke BKSDA untuk kemudian dikembalikan ke habitat aslinya.

Pihak BKSDA Jawa Timur hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait kesiapan fasilitas penangkaran mereka. Diharapkan evakuasi dapat dilakukan dengan lancar pada Selasa besok dan buaya tersebut dapat kembali ke habitat alaminya dengan selamat. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Upaya evakuasi seekor buaya muara sepanjang dua meter dengan diameter tubuh sekitar 30 sentimeter dari rumah warga di Jalan Manyar Sabrangan, Surabaya, terpaksa ditunda hingga Selasa (10/6).

Reptil yang telah dipelihara selama tujuh tahun oleh warga bernama Zainudin ini gagal dievakuasi pada Senin sore (9/6), karena kendala kesiapan fasilitas penangkaran di Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

Zainudin, pemilik buaya tersebut, mengaku kesulitan merawat reptil yang ditemukannya saat memancing di sungai Jagir pada tujuh tahun lalu itu.

“Awalnya saya menemukannya saat mancing di sungai Jagir, masih kecil,” kata Zainudin.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa buaya peliharaannya itu setiap hari diberikan makan kepala ayam satu kilogram.

“Dulu saya beri makan kepala ayam satu kilogram setiap hari. Sekarang sudah besar sekali, makannya juga bertambah banyak, saya sudah tidak mampu lagi merawatnya,” ungkapnya.

Kondisi buaya muara di rumah warga di Jalan Manyar Sabrangan Surabaya yang sudah besar dan membutuhkan perawatan lebih baik. (Foto: Istimewa)

Merasa kewalahan, Zainudin menghubungi Call Center 112 Pemerintah Kota Surabaya untuk meminta bantuan evakuasi.

Tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya pun segera menuju lokasi. Namun, upaya evakuasi yang sudah dipersiapkan dengan matang harus ditunda.

Danru III Tim Rescue DPKP Kota Surabaya, Hanggar Fradiyanto, menjelaskan alasan penundaan evakuasi karena kandang penangkaran di BKSDA Jatim belum siap.

“Evakuasi ditunda sampai besok, karena kandang penangkaran di BKSDA belum siap. Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak BKSDA,” ungkap Hanggar.

Ia menambahkan bahwa tim penyelamat telah merencanakan strategi evakuasi yang aman.

“Rencananya, kami akan menjerat mulut buaya dan menutup matanya untuk menghindari kontak mata dan memastikan keamanan petugas,” jelasnya.

Setelah berhasil dievakuasi, buaya tersebut akan diserahkan ke BKSDA untuk kemudian dikembalikan ke habitat aslinya.

Pihak BKSDA Jawa Timur hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait kesiapan fasilitas penangkaran mereka. Diharapkan evakuasi dapat dilakukan dengan lancar pada Selasa besok dan buaya tersebut dapat kembali ke habitat alaminya dengan selamat. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/