30 C
Surabaya
7 June 2025, 21:20 PM WIB

Lamongan Disiapkan Jadi Sentra Industri Pakan Ternak Terbesar se-Asia Tenggara, Dukung Swasembada Pangan Nasional

METROTODAY, LAMONGAN – Kabupaten Lamongan diplot menjadi lokasi industri pengolahan pakan ternak terbesar se-Asia Tenggara. Rencana ambisius ini merupakan bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia menjelaskan bahwa untuk mewujudkan swasembada pangan, tidak hanya diperlukan perluasan tanam, tetapi juga hilirisasi industri.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, “Lamongan dipilih sebagai lokasi industri pakan ternak terbesar di Asia Tenggara.”

Pernyataan ini disampaikan saat ia mendampingi Presiden RI dalam panen raya jagung serentak kuartal II secara daring dari Kalimantan Barat pada Kamis (5/6).

Pembangunan industri pakan ternak di Lamongan ini akan menjadi bagian penting dalam memperkuat kapasitas hilirisasi hasil pertanian, khususnya komoditas jagung. Mengingat, panen jagung pada kuartal I dan II tahun ini mengalami surplus.

“Penampungan hasil produksi pertanian sangat dibutuhkan sebagai penguatan sektor hilir pengolahan hasil panen,” ujarnya, menekankan pentingnya fasilitas pengolahan untuk menyerap hasil panen petani.

Menanggapi hal ini, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menegaskan kesiapan penuh daerahnya untuk mendukung pembangunan industri pakan ternak ini. Rencananya, industri tersebut akan dibangun di kawasan Jakamitra, Kecamatan Paciran.

“Ini peluang besar bagi Lamongan. Kami siap dari sisi regulasi dan infrastruktur. Dampaknya akan langsung dirasakan petani jagung dan sektor ekonomi lokal,” kata Yuhronur usai mengikuti panen jagung serentak secara daring.

Yuhronur memaparkan, industri ini direncanakan mulai dibangun pada 2026 dengan kapasitas penampungan mencapai 92 ribu ton dan kapasitas pengeringan 1.733 ton per hari.

Selain itu, Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto menambahkan bahwa Lamongan juga ditunjuk sebagai pilot project sekolah tangguh ketahanan pangan rakyat (Sentra).

Program ini merupakan hasil kerja sama antara Polda Jatim dan Universitas Negeri Surabaya, yang bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul di sektor pertanian dan pangan.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan panen raya jagung kuartal II di lahan 0,3 hektare Mapolsek Tikung, dengan hasil panen mencapai provitas 1,5 ton. Sementara itu, untuk panen kuartal III dijadwalkan akan berlangsung di Kecamatan Solokuro.

Dengan semua persiapan dan dukungan ini, Lamongan diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan di tingkat nasional, bahkan di Asia Tenggara. (red)

METROTODAY, LAMONGAN – Kabupaten Lamongan diplot menjadi lokasi industri pengolahan pakan ternak terbesar se-Asia Tenggara. Rencana ambisius ini merupakan bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia menjelaskan bahwa untuk mewujudkan swasembada pangan, tidak hanya diperlukan perluasan tanam, tetapi juga hilirisasi industri.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, “Lamongan dipilih sebagai lokasi industri pakan ternak terbesar di Asia Tenggara.”

Pernyataan ini disampaikan saat ia mendampingi Presiden RI dalam panen raya jagung serentak kuartal II secara daring dari Kalimantan Barat pada Kamis (5/6).

Pembangunan industri pakan ternak di Lamongan ini akan menjadi bagian penting dalam memperkuat kapasitas hilirisasi hasil pertanian, khususnya komoditas jagung. Mengingat, panen jagung pada kuartal I dan II tahun ini mengalami surplus.

“Penampungan hasil produksi pertanian sangat dibutuhkan sebagai penguatan sektor hilir pengolahan hasil panen,” ujarnya, menekankan pentingnya fasilitas pengolahan untuk menyerap hasil panen petani.

Menanggapi hal ini, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menegaskan kesiapan penuh daerahnya untuk mendukung pembangunan industri pakan ternak ini. Rencananya, industri tersebut akan dibangun di kawasan Jakamitra, Kecamatan Paciran.

“Ini peluang besar bagi Lamongan. Kami siap dari sisi regulasi dan infrastruktur. Dampaknya akan langsung dirasakan petani jagung dan sektor ekonomi lokal,” kata Yuhronur usai mengikuti panen jagung serentak secara daring.

Yuhronur memaparkan, industri ini direncanakan mulai dibangun pada 2026 dengan kapasitas penampungan mencapai 92 ribu ton dan kapasitas pengeringan 1.733 ton per hari.

Selain itu, Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto menambahkan bahwa Lamongan juga ditunjuk sebagai pilot project sekolah tangguh ketahanan pangan rakyat (Sentra).

Program ini merupakan hasil kerja sama antara Polda Jatim dan Universitas Negeri Surabaya, yang bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul di sektor pertanian dan pangan.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan panen raya jagung kuartal II di lahan 0,3 hektare Mapolsek Tikung, dengan hasil panen mencapai provitas 1,5 ton. Sementara itu, untuk panen kuartal III dijadwalkan akan berlangsung di Kecamatan Solokuro.

Dengan semua persiapan dan dukungan ini, Lamongan diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan di tingkat nasional, bahkan di Asia Tenggara. (red)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/