28.9 C
Surabaya
7 June 2025, 23:45 PM WIB

Kemendikti Dorong Peran BEM Ciptakan Perubahan lewat Program Mahasiswa Berdampak

METROTODAY, SURABAYA – Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Ditjen Riset dan Pengembangan Kemendikti Saintek menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Proposal Program Kosabangsa dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Selasa (3/6).

Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dalam pemberdayaan masyarakat.

Tenaga Ahli Staf Khusus Menteri Bidang Tata Kelola Lembaga, Fidela Marwa Huwaida, menekankan peran penting BEM sebagai penggerak utama program ini.

“Program Mahasiswa Berdampak ini adalah wadah bagi mahasiswa, khususnya pengurus BEM, untuk berkontribusi langsung melalui pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Fidela menambahkan kolaborasi multidisiplin BEM memungkinkan program yang holistik dan berdampak nyata, menjadikan mahasiswa sebagai aktor penting transformasi sosial.

Program ini, lanjutnya, merupakan wujud nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian masyarakat. “Ilmu di kampus harus menyentuh persoalan nyata masyarakat. Perubahan besar dimulai dari langkah kecil bersama,” tegas Fidela.

Hal senada disampaikan Reviewer Pengabdian kepada Masyarakat DPPM, Prof. Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi. Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat.

“Kalau bicara permasalahan masyarakat, mahasiswa nomor satu. Mereka yang pertama bergerak ketika ada yang tidak sesuai,” tegasnya.

Prof. Yohana memaparkan tema pengabdian yang mencakup pendidikan, pertanian, kesehatan, peternakan, mitigasi bencana, dan seni budaya, memprioritaskan pangan, energi, dan kesehatan sesuai Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017–2045.

Rektor Untag Surabaya, Prof. Mulyanto Nugroho, menyambut baik sinergi ini. Ia menyebutkan Untag Surabaya mengirimkan sekitar 1.800 mahasiswa untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini, yang terintegrasi dengan program pengabdian masyarakat.

“KKN Untag Surabaya 140 jam untuk menyusun kerja di desa. Mahasiswa yang mengikuti program ini akan dikonversi ke KKN,” jelasnya.

Program Mahasiswa Berdampak merupakan langkah konkret DPPM untuk mendorong peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Ditjen Riset dan Pengembangan Kemendikti Saintek menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Proposal Program Kosabangsa dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Selasa (3/6).

Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dalam pemberdayaan masyarakat.

Tenaga Ahli Staf Khusus Menteri Bidang Tata Kelola Lembaga, Fidela Marwa Huwaida, menekankan peran penting BEM sebagai penggerak utama program ini.

“Program Mahasiswa Berdampak ini adalah wadah bagi mahasiswa, khususnya pengurus BEM, untuk berkontribusi langsung melalui pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Fidela menambahkan kolaborasi multidisiplin BEM memungkinkan program yang holistik dan berdampak nyata, menjadikan mahasiswa sebagai aktor penting transformasi sosial.

Program ini, lanjutnya, merupakan wujud nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian masyarakat. “Ilmu di kampus harus menyentuh persoalan nyata masyarakat. Perubahan besar dimulai dari langkah kecil bersama,” tegas Fidela.

Hal senada disampaikan Reviewer Pengabdian kepada Masyarakat DPPM, Prof. Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi. Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat.

“Kalau bicara permasalahan masyarakat, mahasiswa nomor satu. Mereka yang pertama bergerak ketika ada yang tidak sesuai,” tegasnya.

Prof. Yohana memaparkan tema pengabdian yang mencakup pendidikan, pertanian, kesehatan, peternakan, mitigasi bencana, dan seni budaya, memprioritaskan pangan, energi, dan kesehatan sesuai Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017–2045.

Rektor Untag Surabaya, Prof. Mulyanto Nugroho, menyambut baik sinergi ini. Ia menyebutkan Untag Surabaya mengirimkan sekitar 1.800 mahasiswa untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini, yang terintegrasi dengan program pengabdian masyarakat.

“KKN Untag Surabaya 140 jam untuk menyusun kerja di desa. Mahasiswa yang mengikuti program ini akan dikonversi ke KKN,” jelasnya.

Program Mahasiswa Berdampak merupakan langkah konkret DPPM untuk mendorong peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/