METROTODAY, SURABAYA – Tawuran antar kelompok remaja kembali terjadi di Kota Surabaya. Kali ini, insiden berlangsung di Jalan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, pada Selasa (13/5) dini hari.
Polisi dari Polsek Sukolilo bergerak cepat dan berhasil mengamankan 12 remaja yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
Peristiwa ini sempat terekam oleh kamera warga dan videonya tersebar di media sosial. Dalam rekaman terlihat dua kelompok remaja saling serang menggunakan senjata tumpul dan benda-benda keras.
Tawuran tersebut menyebabkan satu remaja mengalami luka serius di bagian kepala. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara menjelaskan bahwa penyebab tawuran diduga bermula dari saling ejek di media sosial yang kemudian berlanjut ke pertemuan fisik di lokasi kejadian.
“Awalnya hanya saling olok di media sosial, tapi terus berkembang hingga terjadi pertemuan antar kelompok yang berujung bentrok,” ungkapnya, Rabu (14/5).
Kompol Made menambahkan, dari 12 pelaku yang diamankan, sebagian besar masih berstatus pelajar dan di bawah umur.
Saat ini, mereka tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Sukolilo untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Para pelaku ini berasal dari dua kelompok berbeda yang sudah pernah terlibat perselisihan sebelumnya. Kami juga masih menyelidiki peran masing-masing dan akan menentukan langkah hukum sesuai dengan keterlibatan mereka,” tegasnya.
Sebagai langkah preventif, pihak kepolisian akan memanggil orang tua para pelaku untuk diberikan pembinaan. Kompol Made menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawasi pergaulan anak-anak di luar rumah.
“Kami akan libatkan orang tua agar mereka turut bertanggung jawab dan memberikan pengawasan. Tawuran seperti ini tidak bisa ditoleransi karena dapat membahayakan keselamatan warga dan pelaku sendiri,” tambahnya.
Lebih lanjut, pihak kepolisian mengimbau para remaja di Surabaya untuk tidak mudah terprovokasi, terutama oleh informasi yang berseliweran di media sosial.
Kompol Made meminta para pemuda menyelesaikan setiap persoalan dengan cara yang lebih dewasa dan damai.
“Kami berharap peran aktif masyarakat, termasuk sekolah, untuk turut mengedukasi para remaja agar tidak menjadikan kekerasan sebagai jalan keluar. Tawuran bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga menciptakan ketakutan di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Kasus ini masih dalam penyelidikan, dan Polsek Sukolilo akan terus mengembangkan penyidikan untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat.
Polisi juga akan mendalami apakah dalam kejadian tersebut digunakan senjata tajam atau benda berbahaya lainnya. (*)