Rini Indriyani saat memberangkatkan commuter line Jenggala dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Stasiun Indro, Gresik. (Foto: Ahmad/METROTODAY)
METROTODAY, SURABAYA – KAI Commuter Wilayah 8 Surabaya bersama Kecamatan Tambaksari Surabaya menggelar kegiatan Edu-Trip dalam rangka sosialisasi dan edukasi program C-Taditur.
Kegiatan yang berlangsung di Stasiun Surabaya Gubeng menghadirkan 65 anak dengan status stunting dan pra-stunting dari 8 Paud se-Kelurahan di Kecamatan Tambaksari, yaitu Dukuh Setro, Kapasmadya Baru, Gading, Pacarkeling, Pacarkembang, Ploso, Rangkah, dan Tambaksari.
Acara dihadiri oleh Bunda Guru Kota Surabaya sekaligus Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, serta Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkot Surabaya, Anna Fajriatin.
“Kegiatan ini merupakan aktivitas luar ruang yang sangat baik untuk tumbuh kembang anak dan pengenalan transportasi publik Commuter Line,” ucap Rini, Rabu (24/12).
Menurutnya, stasiun menjadi tempat untuk mengajarkan anak-anak tentang tata krama berperilaku di tempat umum.
“Nanti di kereta tidak boleh membuang sampah sembarangan. Ketika naik kereta api, orang tua bisa bercerita kepada anak-anak tentang pemandangan seperti sawah. Anak-anak akan tumbuh rasa percaya diri karena bertemu banyak orang, sehingga ketika dewasa bisa muncul rasa ingin tahu bahkan menjadi masinis atau pekerja profesional. Ini salah satu pembentukan karakter anak yang dimulai dari usia dini,” terangnya.
Rini juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sekaligus merayakan peran ibu dalam mendukung tumbuh kembang anak bebas stunting.
“Ibu harus semangat dan tegar bahwa anaknya akan tumbuh dan sembuh terbebas dari stunting,” katanya.
Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter, Heri Siswanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk mendukung program pemerintah.
“Selain itu, KAI Commuter juga melalui kegiatan Edutrip dan C-Taditur ini, berupaya untuk terus mengenalkan dan mendekatkan Commuter Line sebagai transportasi publik yang aman untuk digunakan anak-anak,” jelas Heri.
Setelah sesi sosialisasi, anak-anak diajak naik Commuter Line Jenggala dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Stasiun Indro, Gresik. Selama perjalanan, mereka dikenalkan pada petugas serta aturan perjalanan yang harus diikuti.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, menambahkan bahwa metode penyampaian materi disesuaikan agar menyenangkan.
“Kegiatan edukasi dilakukan secara menyenangkan dan interaktif agar anak-anak belajar sambil bermain. Juga mengingatkan agar anak-anak mencintai Commuter Line dengan tidak melakukan vandalisme. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi masa depan anak-anak Indonesia,” tuturnya.
Stunting merupakan kondisi tidak normalnya tumbuh kembang anak yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung penurunan status stunting sekaligus memperkenalkan transportasi publik sebagai pilihan yang aman dan nyaman. (ahm)
Jumlah pengunjung Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya menunjukkan tren peningkatan sepanjang 2025.
Kebebasan pers dan keberlanjutan media menghadapi supremasi algoritma menjadi isu utama yang diperbincangkan oleh para…
Di penghujung tahun, ketika waktu memberi jeda bagi bangsa untuk berhenti sejenak dan menoleh ke…
Seorang bocah berusia 14 tahun yang tenggelam di sungai sekitar Jalan Sidotopo Sekolahan Gang VII,…
Hujan deras disertai angin kencang mengguyur seluruh wilayah Surabaya pada Selasa (23/12) sore. Beberapa kawasan…
Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN) melakukan peninjauan langsung di Stasiun Surabaya Gubeng, Selasa (23/12), untuk…
This website uses cookies.