14 December 2025, 5:30 AM WIB

Pemkot Surabaya Libatkan Akademisi dan Pemprov Jatim untuk Transparansi Seleksi JPT Pratama

METROTODAY, SURABAYA – Pemkot Surabaya menggelar seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di ruang sidang wali kota, Senin (1/12). Seleksi ini diikuti oleh enam Aparatur Sipil Negara (ASN) terbaik di lingkungan Pemkot Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menekankan bahwa seleksi ini bukan ajang suka atau tidak suka, melainkan berdasarkan kemampuan yang disampaikan dalam paparan.

“Sampaikan semua kemampuannya, siapa yang mampu silahkan ambil jabatan itu,” tegasnya, Selasa (2/12).

Tiga kandidat bersaing untuk posisi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Surabaya, yaitu Farida Fitrianing Arum, Lasidi, dan Wawan Windarto.

Sementara itu, Aly Murtadlo, dan Iman Kristian memperebutkan posisi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya.

Para kandidat tengah menjalani seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di ruang sidang wali kota. (Foto: Istimewa)

Eri Cahyadi menuntut output dan outcome yang jelas dari proposal yang dipaparkan. Ia tak segan menurunkan pejabat dari jabatannya jika tak mampu mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.

“Teman-teman harus bisa mempertanggungjawabkan output dan outcome-nya. Maka ketika hari ini paparan, tolong sampaikan output dan outcome-nya apa? Apa yang bisa diubah, jenengan (anda) ubah menuju kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Eri juga menekankan pentingnya keberanian seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dan keluar dari zona nyaman.

“Kepala dinas butuh wani (berani) untuk mengambil keputusan. Kepala dinas harus berani ini,” imbaunya.

Untuk menjamin kualitas dan transparansi, Pemkot Surabaya menghadirkan lima panelis ahli dari kalangan akademisi dan instansi pemerintah.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Dr. Nuri Herachwati, mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya melibatkan akademisi dalam proses seleksi ini.

“Dengan melibatkan para akademisi dan Pemprov Jatim, harapannya seleksi ini benar-benar akurat ya,” kata Prof Nuri.

Prof Nuri berharap, calon kepala dinas memahami bahwa Surabaya bukan lagi kota level nasional, melainkan kota kelas dunia. “Levelnya bukan nasional lagi. Harusnya sudah kota dunia,” harapnya.

Kepala BKD Jatim, Indah Wahyuni, menambahkan, seleksi ini merupakan bagian dari mekanisme Manajemen Talenta.

“Menurut saya, dari 6 peserta ini mempunyai kemampuan yang berimbang ya dan mempunyai wawasan yang sangat bagus terkait organisasi perangkat daerah yang dilamar,” jelas Indah.

Indah juga mendukung penuh Wali Kota Eri Cahyadi terhadap output dan outcome dari setiap program kerja calon kepala dinas.

“Sehingga nanti pada saat dia (kepala dinas) melaksanakan tugas, maka sudah bisa langsung tune in ya dengan tupoksi target yang ditetapkan oleh Pak Wali,” tuturnya.

Posisi JPT Pratama lain yang masih kosong direncanakan akan dibuka kembali pada bulan Januari mendatang. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Pemkot Surabaya menggelar seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di ruang sidang wali kota, Senin (1/12). Seleksi ini diikuti oleh enam Aparatur Sipil Negara (ASN) terbaik di lingkungan Pemkot Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menekankan bahwa seleksi ini bukan ajang suka atau tidak suka, melainkan berdasarkan kemampuan yang disampaikan dalam paparan.

“Sampaikan semua kemampuannya, siapa yang mampu silahkan ambil jabatan itu,” tegasnya, Selasa (2/12).

Tiga kandidat bersaing untuk posisi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Surabaya, yaitu Farida Fitrianing Arum, Lasidi, dan Wawan Windarto.

Sementara itu, Aly Murtadlo, dan Iman Kristian memperebutkan posisi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya.

Para kandidat tengah menjalani seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di ruang sidang wali kota. (Foto: Istimewa)

Eri Cahyadi menuntut output dan outcome yang jelas dari proposal yang dipaparkan. Ia tak segan menurunkan pejabat dari jabatannya jika tak mampu mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.

“Teman-teman harus bisa mempertanggungjawabkan output dan outcome-nya. Maka ketika hari ini paparan, tolong sampaikan output dan outcome-nya apa? Apa yang bisa diubah, jenengan (anda) ubah menuju kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Eri juga menekankan pentingnya keberanian seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dan keluar dari zona nyaman.

“Kepala dinas butuh wani (berani) untuk mengambil keputusan. Kepala dinas harus berani ini,” imbaunya.

Untuk menjamin kualitas dan transparansi, Pemkot Surabaya menghadirkan lima panelis ahli dari kalangan akademisi dan instansi pemerintah.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Dr. Nuri Herachwati, mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya melibatkan akademisi dalam proses seleksi ini.

“Dengan melibatkan para akademisi dan Pemprov Jatim, harapannya seleksi ini benar-benar akurat ya,” kata Prof Nuri.

Prof Nuri berharap, calon kepala dinas memahami bahwa Surabaya bukan lagi kota level nasional, melainkan kota kelas dunia. “Levelnya bukan nasional lagi. Harusnya sudah kota dunia,” harapnya.

Kepala BKD Jatim, Indah Wahyuni, menambahkan, seleksi ini merupakan bagian dari mekanisme Manajemen Talenta.

“Menurut saya, dari 6 peserta ini mempunyai kemampuan yang berimbang ya dan mempunyai wawasan yang sangat bagus terkait organisasi perangkat daerah yang dilamar,” jelas Indah.

Indah juga mendukung penuh Wali Kota Eri Cahyadi terhadap output dan outcome dari setiap program kerja calon kepala dinas.

“Sehingga nanti pada saat dia (kepala dinas) melaksanakan tugas, maka sudah bisa langsung tune in ya dengan tupoksi target yang ditetapkan oleh Pak Wali,” tuturnya.

Posisi JPT Pratama lain yang masih kosong direncanakan akan dibuka kembali pada bulan Januari mendatang. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait