14 December 2025, 9:11 AM WIB

Cak Eri: Prostitusi Bukan di Dolly tapi di Rumah Kos, Siapkan Sanksi Berat

METROTODAY, SURABAYA – Penangkapan mucikari dan pekerja seks komersial (PSK) di sekitar eks Lokalisasi Dolly pada Sabtu (15/11) dini hari lalu, mendapat tanggapan dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Ia menegaskan bahwa aktivitas prostitusi tersebut terjadi di sejumlah rumah kos yang disalahgunakan, bukan di kawasan Dolly itu sendiri.

“Kita tetap jalan terus. Tempat-tempat seperti itu bukan di Dolly-nya. Dolly-nya itu clear, aman. Ini adanya di kos-kosan,” tegas Eri, Minggu (16/11).

Eri memastikan bahwa Pemkot Surabaya terus melakukan pengawasan bersama Polrestabes Surabaya terkait potensi munculnya kembali aktivitas lokalisasi di Surabaya. Pengawasan tidak hanya dilakukan di kawasan eks Dolly, tetapi juga di titik-titik lain yang berpotensi menjadi tempat praktik prostitusi terselubung.

“Kita koordinasi dengan Polrestabes sama seperti di Moroseneng. Kita join terus sampai sekarang, tidak pernah berhenti,” ujarnya.

Cak Eri sapaan akrabnya juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kawasan eks Dolly tetap bersih. Ia meminta warga sekitar untuk aktif melapor jika menemukan aktivitas yang mencurigakan. Menurutnya, pengawasan masyarakat sangat penting karena praktik prostitusi kini lebih banyak bersembunyi di kos-kosan.

“Itu tergantung warga. Makanya saya bilang, titip kepada warganya,” katanya.

Eri menegaskan komitmen Pemkot Surabaya untuk menjaga eks lokalisasi Dolly sebagai kawasan yang bersih, aman, dan telah berubah total sejak penutupannya.

Terkait pelaku yang terjaring, ia memastikan akan dikenai sanksi tegas. “Tersangkanya sanksi abot. Haram, iki haram,” tegasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Penangkapan mucikari dan pekerja seks komersial (PSK) di sekitar eks Lokalisasi Dolly pada Sabtu (15/11) dini hari lalu, mendapat tanggapan dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Ia menegaskan bahwa aktivitas prostitusi tersebut terjadi di sejumlah rumah kos yang disalahgunakan, bukan di kawasan Dolly itu sendiri.

“Kita tetap jalan terus. Tempat-tempat seperti itu bukan di Dolly-nya. Dolly-nya itu clear, aman. Ini adanya di kos-kosan,” tegas Eri, Minggu (16/11).

Eri memastikan bahwa Pemkot Surabaya terus melakukan pengawasan bersama Polrestabes Surabaya terkait potensi munculnya kembali aktivitas lokalisasi di Surabaya. Pengawasan tidak hanya dilakukan di kawasan eks Dolly, tetapi juga di titik-titik lain yang berpotensi menjadi tempat praktik prostitusi terselubung.

“Kita koordinasi dengan Polrestabes sama seperti di Moroseneng. Kita join terus sampai sekarang, tidak pernah berhenti,” ujarnya.

Cak Eri sapaan akrabnya juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kawasan eks Dolly tetap bersih. Ia meminta warga sekitar untuk aktif melapor jika menemukan aktivitas yang mencurigakan. Menurutnya, pengawasan masyarakat sangat penting karena praktik prostitusi kini lebih banyak bersembunyi di kos-kosan.

“Itu tergantung warga. Makanya saya bilang, titip kepada warganya,” katanya.

Eri menegaskan komitmen Pemkot Surabaya untuk menjaga eks lokalisasi Dolly sebagai kawasan yang bersih, aman, dan telah berubah total sejak penutupannya.

Terkait pelaku yang terjaring, ia memastikan akan dikenai sanksi tegas. “Tersangkanya sanksi abot. Haram, iki haram,” tegasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait