5 November 2025, 14:36 PM WIB

Surabaya Optimis Jadi Barometer PAUD Nasional dengan Anggaran Rp118 Miliar

METROTODAY, SURABAYA – Kota Surabaya semakin memantapkan diri sebagai yang terdepan dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan menjalani verifikasi lapangan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak hanya fokus pada penghargaan, tetapi lebih menekankan pada dampak nyata program PAUD bagi masyarakat.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa PAUD adalah fondasi utama pembangunan masa depan kota.

“Kami telah menyampaikan kepada pihak kementerian bahwa sistem apresiasi hendaknya tidak hanya menilai proses, tetapi harus fokus pada indikator output dan outcome yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya, Rabu (5/11).

Komitmen Pemkot Surabaya terhadap PAUD sangat kuat, dengan alokasi anggaran mencapai 5% dari total APBD Dinas Pendidikan, atau sekitar Rp118 miliar di tahun 2025.

Namun, Eri Cahyadi menekankan bahwa keberhasilan program PAUD tidak hanya bergantung pada APBD, tetapi juga pada semangat gotong royong.

“Filosofi ini diimplementasikan hingga ke tingkat akar rumput, melalui Kampung Pancasila dan program Orang Tua Asuh. Program tersebut memungkinkan warga mampu membiayai PAUD anak kurang mampu tanpa mengandalkan dana APBD, sekaligus menegakkan prinsip keadilan sosial sejak dini,” jelasnya.

Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, menambahkan bahwa visi Surabaya adalah menjadi barometer PAUD bermutu di tingkat nasional.

Untuk mencapai visi ini, Pemkot Surabaya telah membentuk struktur kelompok kerja yang komprehensif, melibatkan 19 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta para akademisi.

“Komitmen pendanaan juga sangat kuat, anggaran PAUD Holistik Integratif di tahun 2025 mencapai Rp118 miliar. Diperkuat dengan sinergi pembiayaan eksternal, terutama melalui program CSR,” papar Bunda Rini.

Surabaya berupaya memperluas akses PAUD melalui kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun (1 tahun Pra-Sekolah) dan menyediakan 332 Layanan PAUD yang menyatu dengan SD (PAUD SD 1 Atap).

Selain itu, Pemkot Surabaya juga merehabilitasi 458 Pos PAUD Terpadu (PPT) di balai-balai RW, yang kini dilengkapi fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Bunda Rini juga menekankan pentingnya pembentukan karakter melalui keterlibatan langsung orang tua.

“Untuk penguatan karakter, selain mengadopsi Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH++), Surabaya secara khusus menambahkan karakter gotong royong dan wani (berani). Karakter wani tersebut diartikan sebagai keberanian untuk berbuat baik dan bertanggung jawab,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Tim Verifikator Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional, Muhammad Ngasmawi, menjelaskan bahwa kedatangan timnya bertujuan untuk memverifikasi implementasi program yang telah diajukan Bunda PAUD Kota Surabaya. “Tim verifikator berencana mengunjungi lima lokasi selama dua hari,” ujarnya.

Dengan komitmen yang kuat, dukungan anggaran yang besar, dan program-program inovatif, Surabaya optimis dapat meraih Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional dan menjadi barometer PAUD di Indonesia. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Kota Surabaya semakin memantapkan diri sebagai yang terdepan dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan menjalani verifikasi lapangan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak hanya fokus pada penghargaan, tetapi lebih menekankan pada dampak nyata program PAUD bagi masyarakat.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa PAUD adalah fondasi utama pembangunan masa depan kota.

“Kami telah menyampaikan kepada pihak kementerian bahwa sistem apresiasi hendaknya tidak hanya menilai proses, tetapi harus fokus pada indikator output dan outcome yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya, Rabu (5/11).

Komitmen Pemkot Surabaya terhadap PAUD sangat kuat, dengan alokasi anggaran mencapai 5% dari total APBD Dinas Pendidikan, atau sekitar Rp118 miliar di tahun 2025.

Namun, Eri Cahyadi menekankan bahwa keberhasilan program PAUD tidak hanya bergantung pada APBD, tetapi juga pada semangat gotong royong.

“Filosofi ini diimplementasikan hingga ke tingkat akar rumput, melalui Kampung Pancasila dan program Orang Tua Asuh. Program tersebut memungkinkan warga mampu membiayai PAUD anak kurang mampu tanpa mengandalkan dana APBD, sekaligus menegakkan prinsip keadilan sosial sejak dini,” jelasnya.

Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, menambahkan bahwa visi Surabaya adalah menjadi barometer PAUD bermutu di tingkat nasional.

Untuk mencapai visi ini, Pemkot Surabaya telah membentuk struktur kelompok kerja yang komprehensif, melibatkan 19 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta para akademisi.

“Komitmen pendanaan juga sangat kuat, anggaran PAUD Holistik Integratif di tahun 2025 mencapai Rp118 miliar. Diperkuat dengan sinergi pembiayaan eksternal, terutama melalui program CSR,” papar Bunda Rini.

Surabaya berupaya memperluas akses PAUD melalui kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun (1 tahun Pra-Sekolah) dan menyediakan 332 Layanan PAUD yang menyatu dengan SD (PAUD SD 1 Atap).

Selain itu, Pemkot Surabaya juga merehabilitasi 458 Pos PAUD Terpadu (PPT) di balai-balai RW, yang kini dilengkapi fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Bunda Rini juga menekankan pentingnya pembentukan karakter melalui keterlibatan langsung orang tua.

“Untuk penguatan karakter, selain mengadopsi Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH++), Surabaya secara khusus menambahkan karakter gotong royong dan wani (berani). Karakter wani tersebut diartikan sebagai keberanian untuk berbuat baik dan bertanggung jawab,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Tim Verifikator Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional, Muhammad Ngasmawi, menjelaskan bahwa kedatangan timnya bertujuan untuk memverifikasi implementasi program yang telah diajukan Bunda PAUD Kota Surabaya. “Tim verifikator berencana mengunjungi lima lokasi selama dua hari,” ujarnya.

Dengan komitmen yang kuat, dukungan anggaran yang besar, dan program-program inovatif, Surabaya optimis dapat meraih Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional dan menjadi barometer PAUD di Indonesia. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/