4 November 2025, 9:31 AM WIB

Cak Eri Geram Warga Surabaya Buang Sampah Kursi ke Sungai, Sebabkan Pompa Air Kalisari Rusak Saat Musim Hujan 

METROTODAY, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, kembali mengimbau seluruh warga Kota Pahlawan untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama benda-benda besar ke sungai dan saluran air.

Imbauan ini disampaikan setelah ditemukannya kerusakan parah pada salah satu rumah pompa yang merupakan fasilitas penting dalam penanganan banjir di Kota Surabaya.

Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa dua pompa air di Rumah Pompa Kalisari jebol dan tidak berfungsi maksimal akibat tersangkut kursi atau sofa yang dibuang ke sungai.

“Waktu hujan kemarin, ada genangan di wilayah Karang Menjangan. Itu karena pompa di Kalisari jebol dua. Karena ada kursi yang tersangkut di sana, jadi ada mesinnya yang rusak dan akhirnya pompanya tidak berfungsi,” kata Eri.

Ia menjelaskan bahwa benda-benda besar seperti kursi bahkan kasur yang dibuang ke sungai dapat menyumbat dan merusak mechanical screen pada rumah pompa.

Alat ini berfungsi menyaring sampah sebelum air dipompa keluar. Kerusakan ini menyebabkan proses penyedotan air tak maksimal. Sehingga,menyebabkan genangan air yang lebih lama dan meluas.

Wali Kota Surabaya Cak Eri Cahyadi saat meninjau pompa air Kalisari yang rusak akibat sumbatan sampah besar. (Foto: Istimewa)

Khususnya di kawasan yang mengandalkan rumah pompa tersebut seperti area Dharmahusada hingga Kalisari.

“Sampah-sampah besar yang dibuang ke sungai bisa merusak mesin-mesin di rumah pompa. Kalau pompa rusak, kemampuan untuk menghilangkan genangan air menjadi terhambat, meskipun secara umum genangan saat ini cepat surut setelah hujan reda. Ayolah jangan buang sampah di sungai, sampah apapun itu,” tegas Eri.

Eri juga menambahkan bahwa pekerjaan normalisasi saluran air di beberapa titik, seperti kawasan Karang Menjangan (dari Jalan Jojoran hingga rumah pompa Dharmahusada) masih belum rampung karena adanya penundaan anggaran dan baru akan dilanjutkan tahun depan.

Oleh karena itu, kesadaran dan partisipasi warga dalam menjaga kebersihan sungai menjadi sangat krusial untuk mencegah banjir sementara proyek-proyek perbaikan masih berjalan.

“Saya meminta tolong kepada seluruh masyarakat Surabaya untuk tidak membuang sampah ke sungai, karena pompa air Kalisari sudah rusak dua akibat tersangkut kursi. Rumah pompa itu harganya mahal dibuat supaya tidak terjadi banjir di Surabaya,” tegasnya.

Eri juga mengimbau agar seluruh elemen masyarakat, melalui program Kampung Pancasila, dapat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.

“Di Kampung Pancasila itu ada namanya pemilihan sampah dan bank sampah. Ayo ini digerakkan bersama agar tidak ada lagi masyarakat yang buang sampah ke sungai, terutama sampah besar seperti perabotan rumah dan kasur,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, kembali mengimbau seluruh warga Kota Pahlawan untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama benda-benda besar ke sungai dan saluran air.

Imbauan ini disampaikan setelah ditemukannya kerusakan parah pada salah satu rumah pompa yang merupakan fasilitas penting dalam penanganan banjir di Kota Surabaya.

Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa dua pompa air di Rumah Pompa Kalisari jebol dan tidak berfungsi maksimal akibat tersangkut kursi atau sofa yang dibuang ke sungai.

“Waktu hujan kemarin, ada genangan di wilayah Karang Menjangan. Itu karena pompa di Kalisari jebol dua. Karena ada kursi yang tersangkut di sana, jadi ada mesinnya yang rusak dan akhirnya pompanya tidak berfungsi,” kata Eri.

Ia menjelaskan bahwa benda-benda besar seperti kursi bahkan kasur yang dibuang ke sungai dapat menyumbat dan merusak mechanical screen pada rumah pompa.

Alat ini berfungsi menyaring sampah sebelum air dipompa keluar. Kerusakan ini menyebabkan proses penyedotan air tak maksimal. Sehingga,menyebabkan genangan air yang lebih lama dan meluas.

Wali Kota Surabaya Cak Eri Cahyadi saat meninjau pompa air Kalisari yang rusak akibat sumbatan sampah besar. (Foto: Istimewa)

Khususnya di kawasan yang mengandalkan rumah pompa tersebut seperti area Dharmahusada hingga Kalisari.

“Sampah-sampah besar yang dibuang ke sungai bisa merusak mesin-mesin di rumah pompa. Kalau pompa rusak, kemampuan untuk menghilangkan genangan air menjadi terhambat, meskipun secara umum genangan saat ini cepat surut setelah hujan reda. Ayolah jangan buang sampah di sungai, sampah apapun itu,” tegas Eri.

Eri juga menambahkan bahwa pekerjaan normalisasi saluran air di beberapa titik, seperti kawasan Karang Menjangan (dari Jalan Jojoran hingga rumah pompa Dharmahusada) masih belum rampung karena adanya penundaan anggaran dan baru akan dilanjutkan tahun depan.

Oleh karena itu, kesadaran dan partisipasi warga dalam menjaga kebersihan sungai menjadi sangat krusial untuk mencegah banjir sementara proyek-proyek perbaikan masih berjalan.

“Saya meminta tolong kepada seluruh masyarakat Surabaya untuk tidak membuang sampah ke sungai, karena pompa air Kalisari sudah rusak dua akibat tersangkut kursi. Rumah pompa itu harganya mahal dibuat supaya tidak terjadi banjir di Surabaya,” tegasnya.

Eri juga mengimbau agar seluruh elemen masyarakat, melalui program Kampung Pancasila, dapat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.

“Di Kampung Pancasila itu ada namanya pemilihan sampah dan bank sampah. Ayo ini digerakkan bersama agar tidak ada lagi masyarakat yang buang sampah ke sungai, terutama sampah besar seperti perabotan rumah dan kasur,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/