METROTODAY, GRESIK – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani bertakziah ke kediaman almarhum Edi, Komandan Regu Pemadam Kebakaran (PMK) Pos Kandangan, yang tinggal di Dusun Bulang Kulon, Benjeng, Kabupaten Gresik.
Edi meninggal dunia saat bertugas memeriksa kondisi bangunan usai terjadi kebakaran rumah di Sememi, Benowo, pada 5 September lalu.
Dalam takziah tersebut, Wali Kota Eri juga didampingi oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, Laksita Rini Sevriani.
Kunjungan ini sebagai wujud komitmen Pemkot Surabaya untuk memberikan apresiasi tertinggi kepada para pahlawan yang gugur dalam tugas.
Eri menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga almarhum. Ia menyebut Edi sebagai pahlawan sejati yang mengabdikan hidupnya untuk keselamatan warga.
“Almarhum Pak Edi ini ketika bertugas dipanggil oleh Gusti Allah. Karena itu, saya katakan beliau gugur sebagai pahlawan Kota Surabaya. Beliau bertugas di malam hari hingga dini hari untuk memadamkan api, membantu warganya yang mengalami kebakaran. Ternyata beliau gugur dalam bertugas,” ujar Eri, Selasa (9/9).
Ia menegaskan bahwa pengorbanan Edi harus mendapatkan penghargaan yang layak dari Pemkot Surabaya. “Maka, wajiblah bagi pemerintah kota untuk memberikan apresiasi dan memperhatikan keluarganya,” tambahnya.
Almarhum Edi meninggalkan dua orang anak, laki dan perempuan. Sebagai bentuk penghargaan, Pemkot Surabaya akan memastikan keberlanjutan perjuangan Edi melalui putranya.
“Insyaallah, yang laki-laki ini akan bekerja di lingkungan Pemkot Surabaya meneruskan ayahandanya untuk menjadi petugas pemadam kebakaran. Saya minta paling lambat hari Kamis atau Jumat pekan ini, dia sudah mulai bekerja,” jelasnya.
Keputusan ini diambil sebagai wujud nyata bahwa perjuangan seorang pahlawan tidak boleh berhenti.
“Jangan sampai beliau yang gugur dalam perjuangan, perjuangannya juga berhenti. Karena sebenarnya masa pensiunnya masih beberapa tahun ke depan, sehingga putranya lah yang saya minta untuk meneruskan perjuangan ayahnya,” tegas dia.
Selain itu, Wali Kota Eri juga memberikan perhatian khusus pada putri dan istri almarhum.
Untuk putri almarhum, Eri berjanji akan membantu mewujudkan keinginan almarhum ayahnya agar putrinya bisa memiliki usaha sendiri.
“Nanti kita akan bantu apa yang diinginkan oleh ayahandanya agar putrinya bisa berwirausaha dan tetap membantu ibunya. Paling lambat, kita pastikan tahun ini sudah berjalan,” terangnya.
Istri almarhum yang berprofesi sebagai penjual sayur juga akan mendapatkan bantuan. Pemkot Surabaya berencana untuk memodifikasi kendaraan untuk membantu aktivitasnya berjualan.
“Istrinya adalah penjual sayur, maka kita akan buatkan kendaraan yang dimodifikasi. Karena tadi saya tanya kalau pakai motor roda tiga akan berat, jadi kita akan buatkan kendaraan yang lebih mudah untuk membawa dagangan. Saya harap di pekan ini semuanya sudah selesai, sehingga kehidupan keluarga dapat kembali berjalan,” tuturnya
Eri berharap kisah pengorbanan Edi menjadi teladan bagi seluruh warga dan ASN di lingkungan Pemkot Surabaya.
“Beliau ini menjadi contoh bagi seluruh warga Kota Surabaya, khususnya pemerintah kota. Bagaimana beliau memperjuangkan dengan nyawanya, dengan semua yang beliau punya, untuk memberikan yang terbaik pada warga Kota Surabaya. Ini adalah contoh keikhlasan berjuang, memberikan yang terbaik,” pungkasnya. (ahm)