METROTODAY, SURABAYA – Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 berlangsung meriah di Tugu Pahlawan, Kamis (21/8).
Mengusung tema “Anak Terlindungi Menuju Indonesia Emas 2045: Hentikan Kekerasan Sekarang”, acara ini menjadi momentum penting bagi Surabaya untuk menegaskan komitmennya sebagai Kota Layak Anak Dunia.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memimpin pembacaan Komitmen Bersama Partisipasi Semesta untuk Anak Surabaya Menuju Indonesia Emas 2045.
Komitmen ini menjadi landasan bagi Pemkot Surabaya dalam menyusun kebijakan dan anggaran yang berpihak pada anak. Selain itu, 681 siswa berprestasi dari berbagai jenjang pendidikan menerima penghargaan atas prestasi mereka.
“Ayo dengan tema ini, maka semua orang tua harus sadar itu. Karena anak-anak inilah yang akan menjadi pemimpin di Kota Surabaya, maka dia butuh tumbuh kembang yang bagus, dia butuh ketenangan, keyakinan,” kata Eri.

Eri juga menggarisbawahi pentingnya karakter berani dan akhlak mulia bagi anak-anak Surabaya.
Menurutnya, ciri khas Arek-arek Suroboyo adalah berani berpendapat, berani berbuat, dan berani bertanggung jawab.
“Saya berharap anak-anak Surabaya adalah anak-anak yang wani (berani) mengeluarkan pendapat, wani menyampaikan hal-hal yang diinginkan seperti tadi komitmen yang disampaikan kepada Pemkot Surabaya. Karena dari situlah, komitmen itu akan kita gunakan untuk membuat anggaran di Pemkot Surabaya,” harapnya.
Selain keberanian, nilai-nilai toleransi juga menjadi fokus utama Pemkot Surabaya. Melalui kegiatan “Outbound Surabaya Youth Connect 2025” yang diikuti oleh siswa dari berbagai latar belakang agama, Pemkot Surabaya berupaya mencegah intoleransi sejak dini.
“Saya tidak ingin ada orang yang sekolahnya tertentu, dan tidak pernah ketemu, yang menyebabkan di Surabaya itu nanti bisa jadi intoleransi. Tapi kalau sudah toleransi, sudah bersilaturahmi, bertemu, maka disitulah fungsi kita menjadikan satu,” terang dia.
Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya menerapkan program “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang mencakup berbagai aspek penting dalam pembentukan karakter anak.
“Ini satu kesatuan. Sebenarnya ini bukan hanya untuk anak-anak PAUD, tapi ini bisa diterapkan di SD dan SMP semua. Ini kebiasaan yang insya Allah akan membuat karakter anak-anak menjadi anak-anak yang hebat,” ujar Rini. (ahm)