METROTODAY, SURABAYA – Wali Kota Surabaya pertama dr. Radjamin Nasution kini santer diusulkan agar namanya diabadikan untuk nama jalan di Kota Pahlawan. Usulan ini muncul menyusul kondisi makam beliau yang dinilai kurang terawat sehingga memicu dukungan dari berbagai pihak agar jasa-jasanya senantiasa dikenang.
Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Mohammad Saifuddin, menegaskan dukungannya terhadap usulan pengabadian nama dr. Radjamin Nasution sebagai nama jalan di Surabaya tersebut.
“Saya sangat mendukung ini, Wali Kota pertama Surabaya Radjamin untuk diabadikan menjadi nama jalan di Surabaya,” tegas Saifuddin pada Senin (9/6).
Politisi Partai Demokrat ini menekankan betapa besarnya jasa dr. Radjamin Nasution bagi Kota Surabaya.
“Ini bentuk penghormatan kepada para pendahulu kita dan sebuah bentuk penghormatan kepada beliau,” tambahnya.
Ia berharap Pemerintah Kota Surabaya dapat segera mengabadikan nama dr. Radjamin Nasution, baik sebagai nama jalan maupun gedung pemerintah, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengorbanannya.

Usulan pengabadian nama dr. Radjamin Nasution ini sebelumnya digulirkan oleh Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) bersama GP Ansor Surabaya. Inisiatif ini bermula dari kegiatan ziarah mereka ke makam dr. Radjamin di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rangkah.
Kunjungan tersebut mengungkap kondisi makam yang kurang terawat dan ketiadaan prasasti yang mencatat status dr. Radjamin sebagai Wali Kota Surabaya pertama, sebuah fakta sejarah yang krusial.
Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi, mengungkapkan harapannya agar nama dr. Radjamin Nasution dapat diabadikan di jalan protokol, sejajar dengan nama-nama pahlawan lain seperti Jalan Wali Kota Mustajab dan Jalan Gubernur Soerjo.
“Kami berharap nama Jalan dr. Radjamin Nasution ada di jalan protokol seperti Jalan Wali Kota Mustajab dan Gubernur Soerjo. Atau setidaknya di jalan sekitar makam beliau,” kata Rosadi.
Sosok Tegas dan Pemberani Asal Tapanuli
Dr. Radjamin Nasution adalah sosok yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah awal Kota Surabaya.
Beliau adalah Wali Kota Surabaya pertama yang berasal dari Kampung Barbaran Julu, Tapanuli, Sumatera Utara. Dikenal dengan karakter yang tegas dan berani, sosok Radjamin sering kali membuat pemerintah kolonial Belanda “ketir-ketir.”
Ketegasannya terbukti dari keberaniannya berulang kali menegur dan memprotes wali kota berkebangsaan Belanda, Mr. W.A.H. Fuchter.
Protes tersebut terkait dengan pembangunan yang dilaksanakan Fuchter, yang dinilai sangat jauh dari keinginan maupun kebutuhan rakyat Surabaya.
Keberanian dr. Radjamin Nasution dalam memperjuangkan kepentingan rakyat menjadi cerminan kepemimpinan yang berintegritas dan patut diteladani.
Mengabadikan nama dr. Radjamin Nasution sebagai nama jalan di Surabaya bukan hanya sekadar penghormatan, tetapi juga upaya untuk menjaga ingatan kolektif masyarakat akan jasa-jasa besar para pendahulu tetap terjaga.
“Ini adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa sejarah dan perjuangan mereka tidak luntur ditelan waktu,” kata Saifuddin. (ahm)