24.9 C
Surabaya
12 July 2025, 3:05 AM WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Wawancarai Anak yang Kecanduan Ngelem, Cerita Begini Sensasinya

METROTODAY, SURABAYA โ€“ Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mewawancarai anak-anak yang punya hobi menyimpang, ngelem, alias menghirup aroma lem.

Namun, Eri menempatkan diri sebagai ayah yang perhatian kepada anak-anaknya.

โ€œOjo ngelem leโ€ฆOjo ngelem. Mengko paru-parumu rusak,โ€ kata Eri Cahyadi lantas memegang kepala seorang anak dengan potongan gundul.

Anak tersebut lantas mengungkapkan cara dan sensasi dari ngelem. โ€œPakai plastik terus dihirup,โ€ kata anak tersebut sebagaimana dikutip dari @call112suroboyo.

โ€œRasanya pusing,โ€ kata dia melanjutkan.

Eri mengungkapkan bahwa Surabaya punya cara tersendiri untuk menempa anak-anak yang punya kebiasaan menyimpang tersebut.

Tidak dimasukkan ke barak militer sebagaimana yang terjadi di Jawa Barat.

Namun, Surabaya menempatkan anak-anak tersebut ke Kampung Anak Negeri yang dibangun di Rungkut dan Mulyorejo. Sudah bertahun-tahun lamanya lembaga itu beroperasi.

Eri mengatakan bahwa di tempat itu, anak-anak tersebut dibentuk karakternya. โ€œJadi ya ada salatnya. Ada mengajinya juga,โ€ jelas Eri.

Tak hanya dididik, anak-anak tersebut juga diberikan pelatihan yang tentu sesuai dengan keinginannya. Mulai belajar mengelola kafe kecil-kecilan, melukis, musik, dan banyak hal lain yang positif.

Menurut Eri, tidak ada anak nakal. Ia meyakini bahwa setiap anak punya potensi yang bisa dikembangkan.

Penanganan anak bermasalah hari-hari ini memang menjadi topik perbincangan yang menarik. Namun demikian, tiap daerah punya model berbeda-beda untuk dikembangkan. (*)

METROTODAY, SURABAYA โ€“ Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mewawancarai anak-anak yang punya hobi menyimpang, ngelem, alias menghirup aroma lem.

Namun, Eri menempatkan diri sebagai ayah yang perhatian kepada anak-anaknya.

โ€œOjo ngelem leโ€ฆOjo ngelem. Mengko paru-parumu rusak,โ€ kata Eri Cahyadi lantas memegang kepala seorang anak dengan potongan gundul.

Anak tersebut lantas mengungkapkan cara dan sensasi dari ngelem. โ€œPakai plastik terus dihirup,โ€ kata anak tersebut sebagaimana dikutip dari @call112suroboyo.

โ€œRasanya pusing,โ€ kata dia melanjutkan.

Eri mengungkapkan bahwa Surabaya punya cara tersendiri untuk menempa anak-anak yang punya kebiasaan menyimpang tersebut.

Tidak dimasukkan ke barak militer sebagaimana yang terjadi di Jawa Barat.

Namun, Surabaya menempatkan anak-anak tersebut ke Kampung Anak Negeri yang dibangun di Rungkut dan Mulyorejo. Sudah bertahun-tahun lamanya lembaga itu beroperasi.

Eri mengatakan bahwa di tempat itu, anak-anak tersebut dibentuk karakternya. โ€œJadi ya ada salatnya. Ada mengajinya juga,โ€ jelas Eri.

Tak hanya dididik, anak-anak tersebut juga diberikan pelatihan yang tentu sesuai dengan keinginannya. Mulai belajar mengelola kafe kecil-kecilan, melukis, musik, dan banyak hal lain yang positif.

Menurut Eri, tidak ada anak nakal. Ia meyakini bahwa setiap anak punya potensi yang bisa dikembangkan.

Penanganan anak bermasalah hari-hari ini memang menjadi topik perbincangan yang menarik. Namun demikian, tiap daerah punya model berbeda-beda untuk dikembangkan. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/