METROTODAY, SURABAYA – Komisi D DPRD Surabaya menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya, membahas kesiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan inovasi pendidikan di era digital.
Ketua Komisi D, dr. Akma Kadir, menekankan pentingnya memastikan semua anak di Surabaya mendapatkan akses pendidikan. “Pada prinsipnya, untuk warga Kota Surabaya, calon anak didiknya tidak ada yang tidak sekolah,” ujarnya, Kamis (22/5).
Anggota Komisi D dari Fraksi PKS, Johari Mustawan, menambahkan pentingnya pemerataan akses pendidikan dan perluasan jalur prestasi. “Kita ingin memastikan kesiapan Dinas Pendidikan dalam PPDB yang menyangkut nasib banyak orang,” kata Johari.
Ia menjelaskan upaya menyeimbangkan jalur domisili dan prestasi, dengan jalur mutasi yang dapat mengisi kekosongan kuota prestasi. Johari juga mendorong diversifikasi jalur prestasi, meliputi nilai akademik, rapor, lomba, hingga hafalan kitab suci. “Ini menunjukkan semangat inklusivitas pendidikan di Surabaya,” jelasnya.
Johari juga mengapresiasi program ekstrakurikuler e-sport Mobile Legends untuk siswa SD dan SMP. “Langkah ini dapat menjadi cara efektif menyerap minat generasi muda dan mengenalkan nilai-nilai digital secara sehat dan konstruktif,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan program Mobile Legends sebagai strategi adaptasi pendidikan terhadap era digital.
“Anak-anak hidup di era digital. Minat mereka perlu disalurkan dengan tepat agar menjadi kekuatan,” ungkap Yusuf. Program ini, menurutnya, tidak hanya hiburan, tetapi juga wadah pembelajaran karakter, komunikasi, kerja tim, dan strategi. Pelatihan akan melibatkan pelatih profesional dan komunitas e-sport, dimulai dari sekolah-sekolah percontohan.
“Dengan penggabungan jalur prestasi yang beragam dan program e-sport yang edukatif, diharapkan siswa Surabaya tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga siap menghadapi era digital,” pungkasnya. (*)