METROTODAY, SURABAYA – Setelah resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Rektor Universitas Airlangga (Unair) periode 2020–2025, Prof. Mohammad Nasih menyampaikan niat tak biasa namun penuh makna yang mulia. Ia ingin kembali menjadi marbot masjid.
“Saya sehabis ini kembali ke habitat saya menjadi marbot masjid. Serius ini, masjid di Kampus B itu dulu kan marbotnya saya,” ujar Prof. Nasih dalam pernyataan resminya, Rabu (7/5).
Meski sempat dianggap bercanda, ia menegaskan keseriusannya. “Insyaallah mengabdi menjadi marbot masjid. Insyaallah doakan ya,” tambahnya.
Posisi Rektor Unair kini telah berpindah tangan kepada Prof. Muhammad Madyan, yang akan resmi dilantik pada 17 Juni 2025 untuk masa jabatan 2025–2030.
Prof. Nasih menyampaikan pesan penting kepada penerusnya terkait keberlanjutan program-program strategis kampus.
“Banyak tugas yang belum diselesaikan. Kita punya pengabdian masyarakat, riset, pembelajaran, semuanya harus dilanjutkan sampai akhir zaman. Tentu kualitas dan impact yang harus kita dorong,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya adaptasi sistem yang telah berjalan baik di Unair dengan menyesuaikan pada perubahan lingkungan serta fokus pada manfaat nyata bagi masyarakat.
“Sistemnya sudah berjalan dengan bagus, tapi tentu kita harus menyesuaikan, khususnya soal impact dan kemanfaatan perguruan tinggi,” jelasnya.
Di bawah kepemimpinan Prof. Nasih, Unair mencatat lonjakan reputasi global yang signifikan, dari peringkat 700 dunia hingga tembus jajaran top 200 dunia.
Kini, target selanjutnya adalah masuk ke jajaran top 100 dunia. Prof. Madyan yang terpilih melalui proses pemilihan dengan perolehan 13 suara, diharapkan mampu melanjutkan prestasi tersebut.
Langkah Prof. Nasih kembali menjadi marbot masjid bukan hanya simbol kerendahan hati, tapi juga penegasan bahwa pengabdian bisa dilakukan di mana saja—termasuk dari tempat ibadah yang menjadi pusat nilai dan keteladanan. (*)