4 September 2025, 21:41 PM WIB

Empat Hari Berturut-turut, Mahasiswa Sidoarjo Unjuk Rasa, Tuntutan Utama Reformasi Polri

 

METRO TODAY, SIDOARJO – Gelombang demonstrasi mahasiswa di Sidoarjo belum surut. Setelah IMM, HMI, dan PMII, kali ini giliran Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sidoarjo yang menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Sidoarjo, Kamis (4/9/2025).

Aksi ini merupakan demonstrasi kali keempat yang dilakukan mahasiswa. Senin demo mahasiswa IMM, Selasa mahasiswa HMI, Rabu giliran PMII, dan Kamis dari GMNI. GMNI menuntut adanya investigasi dan audit menyeluruh terhadap layanan kesehatan di Sidoarjo.

Hal itu ditengarai dugaan malpraktik di sebuah klinik di wilayah Porong, Sidoarjo, yang menewaskan balita bernama Hanania Fatin Majida (2 tahun 10 bulan).

Selain itu, mereka juga mendesak percepatan pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset serta mendorong reformasi di tubuh Polri. Untuk menjaga keamanan tersebut, Polresta Sidoarjo telah menurunkan 77 personel.

Kasi Humas Polresta Sidoarjo, Iptu Tri Novi Handono, mengatakan bahwa pengamanan dilakukan secara humanis namun tetap tegas, dengan melakukan penempatan petugas lalu lintas di sejumlah titik strategis.

Disamping itu, ia berharap aksi berlangsung tertib dan aspirasi mahasiswa dapat tersampaikan tanpa mengganggu aktivitas masyarakat.

“Alhamdulillah, aksi yang digelar di sekitar Gedung DPRD itu pun berjalan kondusif, dengan pengawalan aparat hingga berakhir tanpa insiden,” pungkasnya. (MT)

 

METRO TODAY, SIDOARJO – Gelombang demonstrasi mahasiswa di Sidoarjo belum surut. Setelah IMM, HMI, dan PMII, kali ini giliran Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sidoarjo yang menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Sidoarjo, Kamis (4/9/2025).

Aksi ini merupakan demonstrasi kali keempat yang dilakukan mahasiswa. Senin demo mahasiswa IMM, Selasa mahasiswa HMI, Rabu giliran PMII, dan Kamis dari GMNI. GMNI menuntut adanya investigasi dan audit menyeluruh terhadap layanan kesehatan di Sidoarjo.

Hal itu ditengarai dugaan malpraktik di sebuah klinik di wilayah Porong, Sidoarjo, yang menewaskan balita bernama Hanania Fatin Majida (2 tahun 10 bulan).

Selain itu, mereka juga mendesak percepatan pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset serta mendorong reformasi di tubuh Polri. Untuk menjaga keamanan tersebut, Polresta Sidoarjo telah menurunkan 77 personel.

Kasi Humas Polresta Sidoarjo, Iptu Tri Novi Handono, mengatakan bahwa pengamanan dilakukan secara humanis namun tetap tegas, dengan melakukan penempatan petugas lalu lintas di sejumlah titik strategis.

Disamping itu, ia berharap aksi berlangsung tertib dan aspirasi mahasiswa dapat tersampaikan tanpa mengganggu aktivitas masyarakat.

“Alhamdulillah, aksi yang digelar di sekitar Gedung DPRD itu pun berjalan kondusif, dengan pengawalan aparat hingga berakhir tanpa insiden,” pungkasnya. (MT)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/