METROTODAY, SIDOARJO – Jelang penyelenggaraan haji tahun 2026, calon jemaah haji Provinsi Jawa Timur sudah mulai melakukan pelunasan tahap kedua, termasuk jemaah cadangan. Pada penyelenggaraan haji 2026 Jawa Timur mendapatkan kuota haji sebanyak 42.409 orang.
Plt. Kepala Kanwil Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Provinsi Jawa Timur, Mohammad As’adul Anam, menyebut terdapat sekitar 2.600 jemaah yang menyatakan mundur, menunda, atau belum istitha’ah (layak berangkat). Dari porsi cadangan sekitar 9.000 jemaah, diharapkan 60 persen dapat berangkat.
“Untuk Kemenhaj setiap wilayah kabupaten kota di Jawa Timur untuk segera memilah jemaah cadangan yang siap berangkat agar tidak menunggu hingga akhir masa pelunasan, serta mendorong jemaah melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas masing-masing,” ujarnya, Jumat (26/12).
Hingga saat ini, jumlah jemaah yang telah dinyatakan istitha’ah sebanyak 31.171 orang, sementara 11.250 lainnya belum layak. Dari jumlah tersebut, sekitar 271 jemaah bahkan belum melakukan pemeriksaan kesehatan sama sekali.
“Jangan memaksakan jemaah. Ikuti prosesnya, yang terpenting jemaah melakukan pemeriksaan kesehatan,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan dan Fasilitas Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kanwil Kemenhaj Jatim.
Sementara itu, jumlah jemaah yang telah melunasi biaya haji tercatat sebanyak 27.799 orang atau setara 66 persen. Ia berharap para Kepala Kantor Kemenhaj Kabupaten/Kota dapat memberikan semangat dan pendampingan kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) di daerah masing-masing, dengan target capaian pelunasan hingga 75 persen.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi, Wilayah Kerja (Wilker) Malang memperoleh urutan awal pemberangkatan kloter pada penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1447 H/2026 M. Kabupaten Probolinggo ditetapkan sebagai kloter pertama yang akan diberangkatkan dari Jawa Timur.
Kloter pertama dijadwalkan masuk Asrama Haji pada 21 April 2026 dan selanjutnya diberangkatkan ke Tanah Suci pada 22 April 2026. (ahm)

