Categories: Nasional

Limbah Plastik Menggunung di Indonesia Jadi Perhatian Mahasiswa Unair, Suarakan ke Forum Internasional

METROTODAY, SURABAYA – Kepedulian terhadap krisis lingkungan global mendorong Aeshnina Azzahra Aqilani (Nina), mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Airlangga (Unair) angkatan 2025, konsisten menyuarakan bahaya limbah plastik hingga ke berbagai forum internasional.

 

Berangkat dari pengamatan langsung atas persoalan sampah di lingkungan sekitar, ia memilih advokasi lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab generasi muda terhadap masa depan bumi.

Nina mengungkapkan bahwa kesadarannya terhadap isu plastik bermula saat melihat dampak nyata sampah plastik di sungai dan tempat pembuangan akhir (TPA).

Menurutnya, persoalan plastik bukan hanya isu lingkungan, melainkan juga ancaman kesehatan dan keselamatan manusia.

“Plastik sekali pakai bergerak pelan tapi terakumulasi seperti bom waktu. Dampaknya mungkin belum terasa sekarang, tapi generasi kita yang akan menanggungnya,” ujarnya, Kamis (25/12).

Dorongan untuk membawa isu plastik ke level internasional lahir dari keyakinan Nina bahwa krisis plastik melampaui batas negara. Ia menilai keterlibatan anak muda penting dalam mendorong komitmen global.

“Masalah plastik tidak mengenal batas negara. Dampaknya global, maka solusinya juga harus dibicarakan di tingkat global,” jelasnya.

Nina menyoroti proses panjang perjanjian plastik global yang masih menghadapi resistensi negara-negara dengan ketergantungan tinggi pada produksi plastik.

Sebelumnya, ia pernah terlibat dalam berbagai acara penting seperti Plastic Health Summit di Amsterdam, COP-26 di Glasgow, hingga Intergovernmental Negotiating Committee (INC) di Kanada dan Korea Selatan.

“Saya senang karena forum internasional mulai konsisten melibatkan suara anak muda dan mendengarkan kami secara serius,” tuturnya.

Bagi Nina, krisis lingkungan erat kaitannya dengan hak asasi manusia dan keadilan antar generasi. Ia menilai kerusakan lingkungan hari ini akan diwariskan kepada anak-anak di masa depan.

“Anak-anak berhak atas lingkungan yang sehat, udara bersih, dan masa depan yang aman. Krisis plastik berarti melanggar hak dasar itu,” tegasnya.

Ia pun mengajak mahasiswa Unair untuk tidak merasa kecil dalam membawa perubahan. “Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang konsisten,” pungkasnya. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Okupansi Hotel Penitipan Hewan di Surabaya Melonjak 100 Persen saat Libur Nataru

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) membuat hotel penitipan hewan peliharaan di Surabaya ramai dikunjungi…

4 hours ago

BNNP Jatim Temukan Sopir Truk Positif Narkoba saat Hendak Menyeberang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur bersama PT Pelindo III, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal…

8 hours ago

Armada Pemadam Baru di Surabaya Dilengkapi Robot dan Mobil Hazmat Berteknologi Canggih

Kota Surabaya resmi memperkuat armada penyelamatan dengan meluncurkan sejumlah unit alat pemadam kebakaran berteknologi tinggi…

11 hours ago

Wali Kota Eri Cahyadi Tinjau Gereja di Surabaya Jelang Natal, Dorong Solidaritas bagi Korban Bencana

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan peninjauan ke…

12 hours ago

Dugaan Warung Jadi Tempat Prostitusi di Klakahrejo Surabaya, Camat Benowo Lakukan Mediasi

Kecamatan Benowo melakukan mediasi terkait dugaan warung di Klakahrejo RT06/RW09 digunakan sebagai tempat praktik prostitusi…

12 hours ago

Kebun Raya Mangrove Surabaya akan Diperluas ke Kawasan Gunung Anyar dan Medokan Ayu

Jumlah pengunjung Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya menunjukkan tren peningkatan sepanjang 2025.

1 day ago

This website uses cookies.