Pemerintah pusat melalui Kementerian Pemberdayaan Masyarakat meninjau kesiapan kondisi bekas puing-puing bangunan ponpes yang ambruk pada akhir September 2025. (istimewa)
METROTODAY, SIDOARJO – Pemerintah pusat memastikan bakal membiayai pembangunan kembali (rekonstruksi) bangunan Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Kamis (13/11/2025), Kementerian Pemberdayaan Masyarakat meninjau kesiapan kondisi bekas puing-puing bangunan ponpes yang ambruk pada akhir September 2025 lalu itu.
Pengecekan kesiapan rekonstruksi bangunan Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo itu dihadiri Sesmenko Pemberdayaan Masyarakat Andie Megantara dan Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Haris.
Selain itu, hadir Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Dewi Chomistriana. Ada juga Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah II Kementerian Dalam Negeri, serta Direktur Pesantren Kementerian Agama.
Sesmenko Pemberdayaan Masyarakat Andie Megantara menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat bersama kementerian dan lembaga terkait.
”Langkah itu sebagai tindak lanjut arahan Bapak Presiden,” katanya.
Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Haris menambahkan, pengecekan kondisi lokasi bangunan ponpes dilakukan sebagai persiapan rekonstruksi gedung Ponpes Al-Khoziny. Rekonstruksi ditujukan untuk mengembalikan fungsi bangunan yang ambruk. Rekontruksi harus dilaksanakan secara clear and clean agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari.
”Kunjungan ini juga dilakukan untuk mengecek legalitas lahan dan rancangan desain di lokasi rekonstruksi,” terang Haris.
Pengurus Ponpes Al-Khoziny pun menyambut baik rencana rekonstruksi bangunan oleh pemerintah pusat. Saat ini para santri putra tidak memiliki tempat tinggal yang cukup layak. Mereka merasakan dampak yang signifikan akibat ambruknya bangunan ponpes.
Padahal, para santri Ponpes Al-Khoziny telah berdatangan kembali dari berbagai daerah. Mereka siap untuk kembali menimba ilmu. Untuk sementara waktu, mereka ditampung di beberapa rumah warga sekitar pondok pesantren.
Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Dewi Chomistriana menegaskan bahwa persiapan rekonstruksi tengah dimatangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Menurut rencana, proses rekonstruksi bangunan Ponpes Al Khoziny akan mulai dilakukan pada tahun ini juga.
”Rekonstruksi bangunan Pesantren Al-Khoziny dilakukan di lokasi baru. Jaraknya sekitar 300 meter dari kompleks utama ponpes. Bangunan ini akan menggantikan fungsi salah satu bangunan pesanten yang ambruk,” ujar Dewi Chomistriana.
Perwakilan Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri juga menyampaikan dukungannya dalam percepatan rekonstruksi bangunan pesantren Al Khoziny. Rekonstruksi bangunan Pesantren Al-Khoziny merupakan langkah untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Prabowo. Presiden ingin memastikan keamanan bangunan pesantren dan keselamatan santri di seluruh Indonesia. (red)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.