Kemenag Tes DNA Keluarga untuk Temukan Tiga Jemaah Haji Indonesia yang Hilang di Arab Saudi

METROTODAY, SURABAYA – Kementerian Agama (Kemenag) akan melakukan tes DNA keluarga untuk membantu pencarian tiga jemaah haji Indonesia yang hilang di Arab Saudi.

Ketiga jemaah tersebut adalah Nurimah, 80, dari Kloter 19 Embarkasi Palembang, Sukardi, 67, dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya, dan Hasbulah, 73, asal Kloter 7 Embarkasi Banjarmasin. Mereka dilaporkan hilang setelah ibadah haji selesai pada awal Juli lalu.

“Kami akan melakukan tes DNA keluarga dari ketiga jemaah haji yang hilang untuk dicocokkan dengan DNA jemaah haji wafat yang belum teridentifikasi,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latif, di Surabaya, Selasa (29/7)

Upaya pencarian telah dilakukan dengan menyisir rumah sakit dan kamar jenazah di Arab Saudi, namun belum membuahkan hasil. “Pencarian ketiga jemaah ini akan terus kami lakukan hingga menemukan titik terang,” tegas Hilman.

Ia menambahkan dengan tes DNA dapat membantu mengungkap keberadaan mereka. Doa dan dukungan dari masyarakat sangat berarti.

Hilman juga menyampaikan bahwa barang-barang milik jemaah yang hilang telah dikembalikan ke keluarga masing-masing.

“Barang-barang milik jemaah yang hilang tadi sudah dibawa ke rumahnya. Masih lengkap semua seperti kartu-kartunya, gelangnya, tasnya, semua itu dikembalikan. Tapi jemaah belum kita temukan dan keluarga juga sudah mengetahui situasi ini,” jelasnya.

Selain tes DNA, pencarian juga dilakukan dengan berbagai upaya ltel termasuk meningkatkan kerjasama dengan otoritas setempat di Arab Saudi mulai dari kepolisian hingga rumah sakit.

“Kerja sama dengan otoritas setempat di Arab Saudi terus ditingkatkan untuk mempercepat proses penemuan jemaah,” imbuh Hilman.

Sementara itu, dari sekitar 40 jemaah haji yang tertinggal di Arab Saudi karena alasan kesehatan, beberapa telah dipulangkan. Namun, sejumlah jemaah lainnya meninggal dunia dan dimakamkan di Tanah Suci.

“Kami memastikan terus memberikan pendampingan dan dukungan kepada keluarga jemaah haji yang meninggal dunia,” tegas Hilman.

Salah satu jemaah yang masih dalam pencarian adalah Sukardi bin Jakim (67) dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya asal Kabupaten Malang.

Ia dilaporkan hilang di Makkah pada 29 Mei, dua hari setelah tiba, dan menderita demensia. Terakhir kali tercatat menginap di Hotel Tala’ea Al Khair kamar 813. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Kementerian Agama (Kemenag) akan melakukan tes DNA keluarga untuk membantu pencarian tiga jemaah haji Indonesia yang hilang di Arab Saudi.

Ketiga jemaah tersebut adalah Nurimah, 80, dari Kloter 19 Embarkasi Palembang, Sukardi, 67, dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya, dan Hasbulah, 73, asal Kloter 7 Embarkasi Banjarmasin. Mereka dilaporkan hilang setelah ibadah haji selesai pada awal Juli lalu.

“Kami akan melakukan tes DNA keluarga dari ketiga jemaah haji yang hilang untuk dicocokkan dengan DNA jemaah haji wafat yang belum teridentifikasi,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latif, di Surabaya, Selasa (29/7)

Upaya pencarian telah dilakukan dengan menyisir rumah sakit dan kamar jenazah di Arab Saudi, namun belum membuahkan hasil. “Pencarian ketiga jemaah ini akan terus kami lakukan hingga menemukan titik terang,” tegas Hilman.

Ia menambahkan dengan tes DNA dapat membantu mengungkap keberadaan mereka. Doa dan dukungan dari masyarakat sangat berarti.

Hilman juga menyampaikan bahwa barang-barang milik jemaah yang hilang telah dikembalikan ke keluarga masing-masing.

“Barang-barang milik jemaah yang hilang tadi sudah dibawa ke rumahnya. Masih lengkap semua seperti kartu-kartunya, gelangnya, tasnya, semua itu dikembalikan. Tapi jemaah belum kita temukan dan keluarga juga sudah mengetahui situasi ini,” jelasnya.

Selain tes DNA, pencarian juga dilakukan dengan berbagai upaya ltel termasuk meningkatkan kerjasama dengan otoritas setempat di Arab Saudi mulai dari kepolisian hingga rumah sakit.

“Kerja sama dengan otoritas setempat di Arab Saudi terus ditingkatkan untuk mempercepat proses penemuan jemaah,” imbuh Hilman.

Sementara itu, dari sekitar 40 jemaah haji yang tertinggal di Arab Saudi karena alasan kesehatan, beberapa telah dipulangkan. Namun, sejumlah jemaah lainnya meninggal dunia dan dimakamkan di Tanah Suci.

“Kami memastikan terus memberikan pendampingan dan dukungan kepada keluarga jemaah haji yang meninggal dunia,” tegas Hilman.

Salah satu jemaah yang masih dalam pencarian adalah Sukardi bin Jakim (67) dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya asal Kabupaten Malang.

Ia dilaporkan hilang di Makkah pada 29 Mei, dua hari setelah tiba, dan menderita demensia. Terakhir kali tercatat menginap di Hotel Tala’ea Al Khair kamar 813. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/