METROTODAY, JEDDAH – Meskipun seluruh kloter terakhir jemaah haji Indonesia telah kembali ke Tanah Air pada 11 Juli lalu, bukan berarti seluruh rangkaian ibadah haji telah benar-benar selesai.
Pasalnya, sebanyak 40 jemaah haji Indonesia masih menjalani perawatan medis di berbagai rumah sakit di Arab Saudi hingga kini.
Namun, keluarga tidak perlu khawatir. Karena soal pendampingan dan pengawasan ketat terus dilakukan oleh Konsulat Haji (KUH) KJRI Jeddah.
Konsul Haji KUH Jeddah, Nasrullah Jasam, menegaskan bahwa para jemaah yang sakit tetap mendapatkan layanan terbaik hingga layak untuk dipulangkan.
“Tahun ini, pasca-operasional haji, ada 40 jemaah yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Kami pastikan mereka dalam pengawasan dan pendampingan penuh,” ujarnya, Selasa (15/7).
Dari total 40 jemaah, 27 di antaranya dirawat di Madinah, enam di Makkah, enam di Jeddah, dan satu di Riyadh. Mereka berasal dari berbagai embarkasi, mulai dari Aceh, Kertajati, Banjarmasin, Palembang, Jakarta-Bekasi, Solo, hingga Surabaya.
“Masalah kesehatan bisa menimpa siapa saja. Kami terus memantau kondisi mereka. Bila sudah dinyatakan layak terbang (medif), mereka akan segera dipulangkan, dengan pengawalan medis baik dalam posisi duduk maupun berbaring,” jelas Nasrullah.
Untuk memberikan kemudahan akses informasi bagi keluarga di Indonesia, KUH Jeddah telah menyiagakan tim penghubung khusus dan lima perawat asal Indonesia yang ditugaskan di rumah sakit-rumah sakit Saudi.
Berikut kontak resmi yang bisa dihubungi:
📍 Madinah
Ahmad Hasidin (Tim KUH): +966 50 300 6176
Hesti (Perawat): 0535132495
Dwi (Perawat): 0535495392
📍 Makkah
Misbah Baharun (Tim KUH): +966 56 155 2687
Fitri (Perawat): 0534992418
Meyka (Perawat): 0506393462
📍 Jeddah
Azzam Mahfudz (Tim KUH): +62 535 161741
Devi Kania (Perawat): 0538639658
Nasrullah menegaskan bahwa perhatian pemerintah terhadap jemaah tidak berakhir di bandara kepulangan.
“Ini bentuk keseriusan pemerintah, tidak hanya memastikan jemaah berangkat dan beribadah dengan lancar, tapi juga pulih dan kembali ke pelukan keluarga dalam kondisi sehat,” katanya.
Diharapkan, langkah ini bisa memberikan ketenangan bagi keluarga di Indonesia yang masih menanti kabar anggota keluarganya yang belum bisa kembali.
Pemerintah Indonesia melalui KUH KJRI Jeddah akan terus bekerja hingga seluruh jemaah kembali dalam keadaan selamat. (ahm)