27.8 C
Surabaya
28 June 2025, 23:19 PM WIB

Jemaah di Asrama Haji Surabaya Jalani Tes Swab Antigen, Negatif Covid tapi 16 Terpapar Influenza 

METROTODAY, SURABAYA – Kedatangan jemaah haji di Asrama Haji Surabaya disambut dengan pemeriksaan kesehatan ketat.

Sebanyak 61 jemaah haji menjalani tes swab antigen setelah alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) mendeteksi suhu tubuh mereka yang tinggi.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya kewaspadaan terhadap berbagai penyakit menular seperti Covid-19, MERS, dan influenza.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, Rosidi Roslan, seluruh sampel swab antigen yang diambil dari 61 jemaah tersebut telah diuji di laboratorium. Hasilnya menunjukkan kabar baik, yaitu semua jemaah dinyatakan negatif Covid-19.

Namun, dari pemeriksaan tersebut, ditemukan fakta lain. “Sampai saat ini kita sudah melakukan swab antigen sebanyak 61 orang. Hasilnya sudah keluar, semua negatif Covid-19, namun ada beberapa yang terpapar influenza,” ungkap Rosidi pada Sabtu (28/6).

Lebih lanjut, Rosidi merinci bahwa dari 61 jemaah yang dites, 16 orang di antaranya terkonfirmasi positif influenza. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari surveilans sentinel Influenza Like Illness (ILI), sebuah program untuk memantau peredaran virus influenza.

“Untuk yang influenza ada 16 orang, itu berdasarkan surveilans ILI untuk mencari strain atau varian. Jadi semua yang diambil itu memenuhi kriteria ILI. Bahkan Covid-19 itu bagian dari ILI sekarang karena gejalanya sama,” terang Rosidi.

Rosidi menambahkan bahwa jemaah yang terpapar influenza tidak perlu dilacak pergerakannya (tracking). Hal ini karena influenza saat ini sudah bersifat endemik. “Kalau endemi, kita tidak perlu melakukan tracking,” imbuhnya.

Surveilans ILI ini memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu untuk mengetahui strain influenza yang beredar. Informasi ini sangat penting sebagai bahan evaluasi dalam pengembangan dan penyesuaian vaksin di masa depan. “Kalau baru sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan vaksin. Vaksin yang lama masih potensial gak itu dilihat strain-nya bisa efektifnya,” jelasnya.

Pihak kesehatan telah memberikan notifikasi kepada daerah asal jemaah yang menjalani tes maupun yang terpapar influenza. Jemaah yang bergejala disarankan untuk segera mengunjungi puskesmas terdekat dan menunjukkan barcode Satu Sehat Health Pass (SSHP) untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Rosidi juga menyoroti kondisi kesehatan jemaah haji Embarkasi Surabaya secara keseluruhan. Sebagian besar jemaah yang menjalani tes antigen adalah lansia, kelompok usia yang juga mendominasi angka kematian jemaah haji.

“Jemaah haji Embarkasi Surabaya 74 persen lansia. Penyebabnya 50 persen karena sakit jantung dan pernapasan. Sedangkan 30 persen dengan risiko tinggi (risti) usia 61 ke atas,” paparnya.

Saat ini, masih ada 5 jemaah yang masih dirawat di RS Haji Surabaya, berasal dari Surabaya, Blitar, dan Sumenep.

Sebagai Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya, Rosidi mengimbau para jemaah haji untuk senantiasa menjaga kesehatan, terutama selama berada di Arab Saudi dan selama perjalanan pulang.

“Karena cukup panas di Arab Saudi, harus banyak istirahat, makanan juga harus dijaga, minum juga harus rutin. Yang paling penting mengontrol waktunya dengan aktivitas yang lain,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Kedatangan jemaah haji di Asrama Haji Surabaya disambut dengan pemeriksaan kesehatan ketat.

Sebanyak 61 jemaah haji menjalani tes swab antigen setelah alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) mendeteksi suhu tubuh mereka yang tinggi.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya kewaspadaan terhadap berbagai penyakit menular seperti Covid-19, MERS, dan influenza.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, Rosidi Roslan, seluruh sampel swab antigen yang diambil dari 61 jemaah tersebut telah diuji di laboratorium. Hasilnya menunjukkan kabar baik, yaitu semua jemaah dinyatakan negatif Covid-19.

Namun, dari pemeriksaan tersebut, ditemukan fakta lain. “Sampai saat ini kita sudah melakukan swab antigen sebanyak 61 orang. Hasilnya sudah keluar, semua negatif Covid-19, namun ada beberapa yang terpapar influenza,” ungkap Rosidi pada Sabtu (28/6).

Lebih lanjut, Rosidi merinci bahwa dari 61 jemaah yang dites, 16 orang di antaranya terkonfirmasi positif influenza. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari surveilans sentinel Influenza Like Illness (ILI), sebuah program untuk memantau peredaran virus influenza.

“Untuk yang influenza ada 16 orang, itu berdasarkan surveilans ILI untuk mencari strain atau varian. Jadi semua yang diambil itu memenuhi kriteria ILI. Bahkan Covid-19 itu bagian dari ILI sekarang karena gejalanya sama,” terang Rosidi.

Rosidi menambahkan bahwa jemaah yang terpapar influenza tidak perlu dilacak pergerakannya (tracking). Hal ini karena influenza saat ini sudah bersifat endemik. “Kalau endemi, kita tidak perlu melakukan tracking,” imbuhnya.

Surveilans ILI ini memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu untuk mengetahui strain influenza yang beredar. Informasi ini sangat penting sebagai bahan evaluasi dalam pengembangan dan penyesuaian vaksin di masa depan. “Kalau baru sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan vaksin. Vaksin yang lama masih potensial gak itu dilihat strain-nya bisa efektifnya,” jelasnya.

Pihak kesehatan telah memberikan notifikasi kepada daerah asal jemaah yang menjalani tes maupun yang terpapar influenza. Jemaah yang bergejala disarankan untuk segera mengunjungi puskesmas terdekat dan menunjukkan barcode Satu Sehat Health Pass (SSHP) untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Rosidi juga menyoroti kondisi kesehatan jemaah haji Embarkasi Surabaya secara keseluruhan. Sebagian besar jemaah yang menjalani tes antigen adalah lansia, kelompok usia yang juga mendominasi angka kematian jemaah haji.

“Jemaah haji Embarkasi Surabaya 74 persen lansia. Penyebabnya 50 persen karena sakit jantung dan pernapasan. Sedangkan 30 persen dengan risiko tinggi (risti) usia 61 ke atas,” paparnya.

Saat ini, masih ada 5 jemaah yang masih dirawat di RS Haji Surabaya, berasal dari Surabaya, Blitar, dan Sumenep.

Sebagai Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya, Rosidi mengimbau para jemaah haji untuk senantiasa menjaga kesehatan, terutama selama berada di Arab Saudi dan selama perjalanan pulang.

“Karena cukup panas di Arab Saudi, harus banyak istirahat, makanan juga harus dijaga, minum juga harus rutin. Yang paling penting mengontrol waktunya dengan aktivitas yang lain,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/