METROTODAY, SURABAYA – Ratusan jemaah haji kloter pertama asal Tulungagung tiba di Asrama Haji Debarkasi Surabaya pada Kamis (12/6) dan disambut dengan prosedur pemeriksaan kesehatan yang ketat.
Seluruh jemaah melewati thermal scanner sebagai langkah deteksi dini potensi penyebaran penyakit, termasuk Covid-19.
Namun di tengah proses penyambutan, dua jemaah terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kelelahan ekstrem setelah menempuh perjalanan panjang dari Makkah.
Sebanyak 376 jemaah haji kloter ini berkumpul di Gedung Muzdalifah setibanya di Asrama Haji.
Pemeriksaan thermal scanner dilakukan secara cermat sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit menular. Hasilnya, secara umum kondisi kesehatan jemaah dinyatakan aman dan tidak menunjukkan gejala penyakit berbahaya seperti Covid-19.
Namun, situasi berubah saat pengarahan dari tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Dua jemaah haji menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan akibat kelelahan setelah perjalanan sekitar 10 jam dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Tanpa menunda, keduanya langsung dievakuasi menggunakan ambulans menuju rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis segera.
Rosidi Roslan, Kabid Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berlapis untuk memastikan kondisi optimal para jemaah.
“Pemeriksaan kesehatan dilakukan dua lapis, baik di Bandara Internasional Juanda maupun di Asrama Haji Debarkasi Surabaya,” jelas Rosidi.
Ia menambahkan, meskipun mayoritas jemaah dalam kondisi sehat, tim PPIH tetap bersiaga penuh.
“Meskipun sebagian besar jamaah dalam kondisi sehat, kami tetap siaga dan memberikan penanganan cepat bagi yang membutuhkan,” pungkasnya.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga stamina dan kesehatan selama menunaikan ibadah haji, mengingat perjalanan yang panjang dan melelahkan. (ahm)