28.9 C
Surabaya
4 June 2025, 23:09 PM WIB

203 Ribu Jemaah Haji Indonesia Sudah Berkumpul di Makkah, Siap Jalani Puncak Ibadah di Tanah Suci

METROTODAY, MAKKAH — Seluruh jemaah haji reguler Indonesia telah tiba dengan selamat di Tanah Suci. Sebanyak 203.149 jemaah yang tergabung dalam 525 kelompok terbang (kloter) kini bersiap menghadapi puncak ibadah haji yang akan dimulai pada 4 Juni 2025 mendatang, bertepatan dengan 8 Zulhijjah 1446 H.

Kementerian Agama (Kemenag) menyambut tuntasnya proses kedatangan ini dengan rasa syukur.

“Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Seluruh jemaah haji Indonesia kini telah berada di Kota Makkah dalam keadaan aman dan sehat,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, di Makkah, Minggu (1/6).

Kamaruddin mengingatkan pentingnya menjaga stamina menjelang puncak haji, terutama saat wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan rangkaian ibadah di Mina.

Ia mengimbau agar jemaah membatasi aktivitas di luar hotel, memperbanyak istirahat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta tetap terhidrasi dengan baik.

Sebagai langkah antisipatif, operasional bus Shalawat sementara dihentikan dan baru akan kembali beroperasi pada 10 Juni 2025 pukul 00.00 WAS.

Jemaah diminta untuk memusatkan ibadah di hotel kecuali ada keperluan yang sangat mendesak.

Menjelang Armuzna, sistem distribusi makanan juga mengalami penyesuaian. Layanan katering digantikan oleh makanan siap saji yang praktis dan higienis. Sebanyak enam kali makan akan dibagikan secara bertahap, mulai dari 3 hingga 9 Juni.

“Makanan ini dapat langsung dikonsumsi. Nasi sebaiknya direndam selama 5–10 menit, sementara lauk bisa langsung dimakan. Setelah kemasan dibuka, makanan tidak boleh disimpan kembali,” jelas Kamaruddin.

Selama puncak ibadah, jemaah akan menerima 15 kali makan plus satu snack berat, semuanya disiapkan dengan memperhatikan kebutuhan gizi dan kondisi medan.

Untuk mempermudah mobilisasi dan menghindari kepadatan di Muzdalifah dan Mina, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menerapkan dua skema: Murur dan Tanazul.

Murur memungkinkan sekitar 50.000 jemaah lansia, disabilitas, dan jemaah uzur untuk langsung menuju Mina tanpa singgah di Muzdalifah.

Tanazul mengatur pemulangan lebih awal ke hotel setelah melempar jumrah aqabah, yang akan diikuti oleh sekitar 30.000 jemaah, khususnya dari sektor Syisyah dan Raudhah.

Bagi jemaah sakit yang tidak memungkinkan mengikuti wukuf secara fisik, layanan safari wukuf telah disiapkan. Sedangkan bagi jemaah yang wafat sebelum sempat wukuf, Kemenag menjamin proses badal haji sebagai bentuk amanah yang tetap ditunaikan.

Pos-pos kesehatan telah disiagakan di berbagai titik strategis di Arafah dan Mina, lengkap dengan layanan mobile dan armada ambulans.

Menutup keterangannya, Kamaruddin Amin mengajak seluruh jemaah untuk tetap menjaga kekompakan, mengikuti arahan petugas, dan memperbanyak doa.

“Semoga seluruh jemaah diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menunaikan puncak ibadah haji, serta pulang ke Tanah Air sebagai haji yang mabrur,” tutupnya. (jad)

 

METROTODAY, MAKKAH — Seluruh jemaah haji reguler Indonesia telah tiba dengan selamat di Tanah Suci. Sebanyak 203.149 jemaah yang tergabung dalam 525 kelompok terbang (kloter) kini bersiap menghadapi puncak ibadah haji yang akan dimulai pada 4 Juni 2025 mendatang, bertepatan dengan 8 Zulhijjah 1446 H.

Kementerian Agama (Kemenag) menyambut tuntasnya proses kedatangan ini dengan rasa syukur.

“Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Seluruh jemaah haji Indonesia kini telah berada di Kota Makkah dalam keadaan aman dan sehat,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, di Makkah, Minggu (1/6).

Kamaruddin mengingatkan pentingnya menjaga stamina menjelang puncak haji, terutama saat wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan rangkaian ibadah di Mina.

Ia mengimbau agar jemaah membatasi aktivitas di luar hotel, memperbanyak istirahat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta tetap terhidrasi dengan baik.

Sebagai langkah antisipatif, operasional bus Shalawat sementara dihentikan dan baru akan kembali beroperasi pada 10 Juni 2025 pukul 00.00 WAS.

Jemaah diminta untuk memusatkan ibadah di hotel kecuali ada keperluan yang sangat mendesak.

Menjelang Armuzna, sistem distribusi makanan juga mengalami penyesuaian. Layanan katering digantikan oleh makanan siap saji yang praktis dan higienis. Sebanyak enam kali makan akan dibagikan secara bertahap, mulai dari 3 hingga 9 Juni.

“Makanan ini dapat langsung dikonsumsi. Nasi sebaiknya direndam selama 5–10 menit, sementara lauk bisa langsung dimakan. Setelah kemasan dibuka, makanan tidak boleh disimpan kembali,” jelas Kamaruddin.

Selama puncak ibadah, jemaah akan menerima 15 kali makan plus satu snack berat, semuanya disiapkan dengan memperhatikan kebutuhan gizi dan kondisi medan.

Untuk mempermudah mobilisasi dan menghindari kepadatan di Muzdalifah dan Mina, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menerapkan dua skema: Murur dan Tanazul.

Murur memungkinkan sekitar 50.000 jemaah lansia, disabilitas, dan jemaah uzur untuk langsung menuju Mina tanpa singgah di Muzdalifah.

Tanazul mengatur pemulangan lebih awal ke hotel setelah melempar jumrah aqabah, yang akan diikuti oleh sekitar 30.000 jemaah, khususnya dari sektor Syisyah dan Raudhah.

Bagi jemaah sakit yang tidak memungkinkan mengikuti wukuf secara fisik, layanan safari wukuf telah disiapkan. Sedangkan bagi jemaah yang wafat sebelum sempat wukuf, Kemenag menjamin proses badal haji sebagai bentuk amanah yang tetap ditunaikan.

Pos-pos kesehatan telah disiagakan di berbagai titik strategis di Arafah dan Mina, lengkap dengan layanan mobile dan armada ambulans.

Menutup keterangannya, Kamaruddin Amin mengajak seluruh jemaah untuk tetap menjaga kekompakan, mengikuti arahan petugas, dan memperbanyak doa.

“Semoga seluruh jemaah diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menunaikan puncak ibadah haji, serta pulang ke Tanah Air sebagai haji yang mabrur,” tutupnya. (jad)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/