27.8 C
Surabaya
1 June 2025, 18:14 PM WIB

Kloter Pamungkas dari 16 Daerah Diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya, 18 Jemaah Wafat 30 Gagal Berangkat

METROTODAY, SURABAYA – Rangkaian keberangkatan jemaah calon haji (CJH) Embarkasi Surabaya resmi ditutup dengan diberangkatkannya kloter 97 pada Jumat malam (30/5).

Kloter pamungkas ini membawa 332 jemaah dari 16 kabupaten/kota di Jawa Timur dan menjadi penutup dari seluruh proses pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci tahun ini.

Keberangkatan kloter terakhir ini dijadwalkan lepas landas dari Bandara Internasional Juanda pada Sabtu dini hari (31/5) pukul 02.10 WIB menggunakan maskapai Saudia Airlines tujuan langsung ke Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Sugiyo, dalam pesannya menekankan pentingnya bekal takwa sebagai pondasi utama dalam berhaji.

“Bekal terbaik dalam berhaji adalah takwa, yang terwujud dalam keikhlasan, kesabaran, menjaga kesehatan, serta menjaga ucapan. Ini adalah kunci agar haji kita mabrur,” ungkap Sugiyo di hadapan jemaah.

PPIH Surabaya memberangkatkan kloter terakhir dari Asrama Haji Surabaya, Jumat malam (30/5). (Foto: Istimewa)

Sugiyo juga menghimbau para jemaah yang sudah memakai ihram tersebut untuk berhati-hati menjaga kesucian selama perjalanan.

Di tengah sukacita keberangkatan, duka juga menyelimuti PPIH Embarkasi Surabaya dengan wafatnya 18 jemaah selama masa pemberangkatan.

Rinciannya, 4 jemaah wafat di RS Haji Surabaya, 2 jemaah wafat dalam penerbangan, dan 12 jemaah wafat saat sudah berada di Arab Saudi.

Angka ini menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada musim haji 2024, jumlah jemaah wafat hingga kloter terakhir (kloter 106) tercatat 12 orang dari total 39.294 jemaah.

Sementara tahun ini, dari 36.815 jemaah yang berhasil diberangkatkan, 18 dinyatakan wafat sebelum dan saat menjalani rangkaian ibadah haji.

Dari total kuota 36.845 jemaah untuk Embarkasi Surabaya tahun ini, sebanyak 30 jemaah dinyatakan batal berangkat. Penyebabnya beragam, mulai dari kondisi kesehatan hingga alasan administratif.

“Mereka yang batal berangkat umumnya karena sakit atau alasan khusus lainnya. Semoga diberi kesempatan di tahun berikutnya,” tutur Sugiyo.

Kloter 97 pamungkas ini berasal dari 16 daerah di Jawa Timur. Antara lain Kab. Blitar, Kab. Banyuwangi , Kab. Bojonegoro , Kab. Bondowoso , Kab. Jember , Kab. Kediri, Kab. Lamongan, Kab. Malang , Kab. Magetan , Kab. Mojokerto, Kab. Pacitan, Kab. Pamekasan, Kab. Sidoarjo, Kab. Tulungagung , Kota Malang dan Kota Surabaya.

Beberapa di antara mereka sebenarnya tergabung dalam kloter lain, namun telah diberangkatkan lebih awal pada kloter 68 dan 73.

Dengan selesainya pemberangkatan kloter 97, maka berakhir pula tugas besar Embarkasi Surabaya dalam mengantarkan para tamu Allah ke Tanah Suci. Rasa haru, syukur, dan duka berpadu mengiringi langkah terakhir menuju puncak ibadah ini. (*)

METROTODAY, SURABAYA – Rangkaian keberangkatan jemaah calon haji (CJH) Embarkasi Surabaya resmi ditutup dengan diberangkatkannya kloter 97 pada Jumat malam (30/5).

Kloter pamungkas ini membawa 332 jemaah dari 16 kabupaten/kota di Jawa Timur dan menjadi penutup dari seluruh proses pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci tahun ini.

Keberangkatan kloter terakhir ini dijadwalkan lepas landas dari Bandara Internasional Juanda pada Sabtu dini hari (31/5) pukul 02.10 WIB menggunakan maskapai Saudia Airlines tujuan langsung ke Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Sugiyo, dalam pesannya menekankan pentingnya bekal takwa sebagai pondasi utama dalam berhaji.

“Bekal terbaik dalam berhaji adalah takwa, yang terwujud dalam keikhlasan, kesabaran, menjaga kesehatan, serta menjaga ucapan. Ini adalah kunci agar haji kita mabrur,” ungkap Sugiyo di hadapan jemaah.

PPIH Surabaya memberangkatkan kloter terakhir dari Asrama Haji Surabaya, Jumat malam (30/5). (Foto: Istimewa)

Sugiyo juga menghimbau para jemaah yang sudah memakai ihram tersebut untuk berhati-hati menjaga kesucian selama perjalanan.

Di tengah sukacita keberangkatan, duka juga menyelimuti PPIH Embarkasi Surabaya dengan wafatnya 18 jemaah selama masa pemberangkatan.

Rinciannya, 4 jemaah wafat di RS Haji Surabaya, 2 jemaah wafat dalam penerbangan, dan 12 jemaah wafat saat sudah berada di Arab Saudi.

Angka ini menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada musim haji 2024, jumlah jemaah wafat hingga kloter terakhir (kloter 106) tercatat 12 orang dari total 39.294 jemaah.

Sementara tahun ini, dari 36.815 jemaah yang berhasil diberangkatkan, 18 dinyatakan wafat sebelum dan saat menjalani rangkaian ibadah haji.

Dari total kuota 36.845 jemaah untuk Embarkasi Surabaya tahun ini, sebanyak 30 jemaah dinyatakan batal berangkat. Penyebabnya beragam, mulai dari kondisi kesehatan hingga alasan administratif.

“Mereka yang batal berangkat umumnya karena sakit atau alasan khusus lainnya. Semoga diberi kesempatan di tahun berikutnya,” tutur Sugiyo.

Kloter 97 pamungkas ini berasal dari 16 daerah di Jawa Timur. Antara lain Kab. Blitar, Kab. Banyuwangi , Kab. Bojonegoro , Kab. Bondowoso , Kab. Jember , Kab. Kediri, Kab. Lamongan, Kab. Malang , Kab. Magetan , Kab. Mojokerto, Kab. Pacitan, Kab. Pamekasan, Kab. Sidoarjo, Kab. Tulungagung , Kota Malang dan Kota Surabaya.

Beberapa di antara mereka sebenarnya tergabung dalam kloter lain, namun telah diberangkatkan lebih awal pada kloter 68 dan 73.

Dengan selesainya pemberangkatan kloter 97, maka berakhir pula tugas besar Embarkasi Surabaya dalam mengantarkan para tamu Allah ke Tanah Suci. Rasa haru, syukur, dan duka berpadu mengiringi langkah terakhir menuju puncak ibadah ini. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/