Categories: Fair Play

Mandalika Gaspol Sport Tourism: Parade Pembalap dan Edukasi Muda Jadi Langkah Awal Jelang MotoGP 2025

METROTODAY, LOMBOK – Dengan MotoGP Mandalika 2025 yang tinggal menghitung hari, upaya penguatan sport tourism di Lombok mulai menampakkan wujud nyata melalui serangkaian kegiatan pendahuluan yang dirancang untuk memaksimalkan dampak pariwisata berbasis olahraga.

Agenda ini tidak hanya memanfaatkan euforia balap motor kelas dunia, tetapi juga membuka peluang jangka panjang bagi perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui promosi budaya lokal dan penyerapan tenaga kerja daerah.

Pada hari ini, Rabu (1/10/2025), Mandalika mulai memanas dengan Riders Parade di pusat kota Mataram, dimana para pembalap internasional akan berpartisipasi dalam parade jalanan yang melibatkan masyarakat setempat.

Kegiatan ini diikuti program edukasi Riders Go To School, yang membawa pembalap ke sekolah-sekolah sekitar untuk berbagi pengalaman, sekaligus menanamkan semangat olahraga di kalangan generasi muda Lombok.

Langkah ini bertujuan membangun fondasi berkelanjutan, di mana sport tourism bukan hanya event sementara, melainkan pilar utama dalam membentuk citra Indonesia sebagai destinasi wisata olahraga global.

Menurut rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), keberhasilan MotoGP ini akan menjadi katalisator bagi event-event serupa di masa depan, termasuk kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata untuk mengintegrasikan elemen budaya NTB seperti seni tradisional dan kuliner lokal ke dalam rangkaian acara.

Dampaknya sudah terlihat dari penjualan tiket yang mencapai hampir 100 persen, yang diproyeksikan menyumbang hingga Rp4,8 triliun bagi ekonomi nasional dan regional, termasuk peningkatan okupansi hotel serta aktivitas UMKM di sekitar sirkuit.

Sirkuit Pertamina Mandalika International Circuit sendiri telah mencapai kesiapan 100 persen, hanya menunggu penerbitan homologasi grade A dari lembaga internasional untuk memastikan standar keselamatan dan kualitas balapan.

Pemerintah Provinsi NTB menegaskan komitmennya untuk menjaga momentum ini hingga kontrak MotoGP berakhir pada 2031, dengan fokus pada pengembangan infrastruktur wisata-sport yang terintegrasi, seperti fasilitas hiburan dan pelatihan atlet lokal.

Melalui inisiatif ini, Lombok diharapkan terus naik kelas sebagai pusat sport tourism Asia Tenggara, di mana balapan tidak lagi sekadar hiburan, melainkan alat diplomasi ekonomi yang mendorong investasi dan pelestarian lingkungan kawasan Mandalika.

Dengan demikian, event 3-5 Oktober mendatang menjadi titik tolak bagi transformasi berkelanjutan di Pulau Lombok. (ervin/red)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Gubernur Aceh Mualem Terima Tim Relawan Unesa: Bantuan Kesehatan, Psikososial, dan Beasiswa Korban Banjir

Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…

14 minutes ago

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

1 day ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

1 day ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

1 day ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

1 day ago

This website uses cookies.