Wali kota Eri Cahyadi dan delegasi Inner Mongolia Tiongkok di Balai Kota Surabaya, Jumat (21/11), untuk membicarakan kerjasama sister city Surabaya-Hohhot. (Foto: istimewa)
METROTODAY, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyambut delegasi Daerah Otonomi Mongolia Dalam (Inner Mongolia), Republik Rakyat Tiongkok, di Ruang Sidang Walikota, Jumat (21/11). Pertemuan ini membahas rencana jalinan sister city antara Surabaya dan Kota Hohhot, ibu kota Inner Mongolia.
Eri Cahyadi menyatakan ketertarikannya pada kerja sama ini karena banyaknya kesamaan antara kedua kota, termasuk perdagangan, pariwisata, kebudayaan, hingga olahraga.
“Kami melihat banyak kesamaan antara Surabaya dan Kota Hohhot. Kota Hohhot dikenal unggul dalam bidang peternakan, sebagai penghasil daging dan susu terbaik, energi terbarukan, dan Kecerdasan Buatan (AI), potensi yang sangat menarik bagi Surabaya,” kata Eri.
Surabaya membuka diri bagi investasi dari Tiongkok, khususnya Hohhot, di sektor-sektor strategis. Sebaliknya, Surabaya menawarkan keunggulan dan potensi yang dimilikinya, serta menggalakkan pertukaran budaya mengingat keberagaman suku Tionghoa di Kota Pahlawan.
Eri menegaskan komitmennya untuk segera menindaklanjuti rencana Sister City ini. Pertukaran narahubung resmi telah dilakukan, dengan target utama mengubah kemitraan ini menjadi aksi nyata.
“Kami tidak ingin hanya sekadar berbicara. Kita akan langsung membahas secara mendalam mengenai kontribusi dan pertukaran konkret yang dapat diberikan Surabaya kepada Hohhot, maupun sebaliknya. Akan dibentuk tim kecil, terdiri dari sekitar lima hingga beberapa orang, yang bertugas merumuskan dan menentukan langkah-langkah implementasi kerja sama Sister City ini,” tegasnya.
Direktur Jenderal Urusan Luar Negeri Daerah Otonom Inner Mongolia, Pang Hui, mengapresiasi Kota Surabaya dan menggambarkan sebagai kota yang ramah dengan potensi investasi signifikan. Ia menjamin pihaknya akan mendorong lebih banyak investor dari Tiongkok dan Hong Kong untuk menanamkan modal di Surabaya.
“Meskipun Indonesia dan Tiongkok dipisahkan oleh lautan dan jarak yang terbentang, hal ini sama sekali tidak akan menghalangi niat tulus Inner Mongolia dan Surabaya untuk menjalin kerja sama,” tegas Pang Hui.
Pihaknya berkomitmen penuh untuk mempercepat perwujudan kemitraan ini. “Sesuai harapan Bapak Walikota, kami menargetkan pembentukan kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU) dapat segera terwujud di tahun depan,” pungkasnya. (ahm)
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…
This website uses cookies.