14 December 2025, 13:36 PM WIB

Antisipasi Tragedi di SMA 72 Jakarta, Cak Eri Minta Dispendik Perketat Pengawasan Sekolah dari Bullying

METROTODAY, SURABAYA – Tragedi dugaan bullying dan insiden peledakan di sebuah sekolah di Jakarta Utara, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengambil langkah antisipatif.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan komitmennya untuk memperkuat koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) guna memastikan kejadian serupa tidak terjadi di Kota Pahlawan.

Wali Kota Eri Cahyadi menekankan bahwa kekerasan di lingkungan sekolah dapat membahayakan masa depan anak-anak, terutama jika korban mengalami trauma mendalam.

“Peristiwa seperti itu membahayakan, apalagi jika anak memiliki jiwa dendam atau menjadi korban bullying. Hal ini harus menjadi perhatian serius,” ujarnya, Selasa (11/11)

Untuk mencegah potensi kekerasan dan perundungan, Pemkot Surabaya akan mengambil langkah proaktif melalui Dispendik.

Pelajar di Surabaya saat mengampanyekan pencegahan bullying di sekolah. (Foto: istimewa)

Salah satunya adalah dengan menggelar berbagai acara yang melibatkan seluruh siswa dari berbagai latar belakang.

“Untuk mencegahnya, kami akan mengadakan berbagai acara dengan Dinas Pendidikan untuk menyatukan anak-anak dari semua agama dan etnis,” jelasnya.

Eri juga menegaskan pentingnya toleransi dan persatuan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif.

Ia menginstruksikan agar perundungan atau bullying tidak boleh terjadi di sekolah-sekolah di Surabaya.

“Tidak boleh ada bullying. Hal ini harus dihindari dengan segala cara, karena menyangkut psikologis dan masa depan generasi muda kita,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Tragedi dugaan bullying dan insiden peledakan di sebuah sekolah di Jakarta Utara, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengambil langkah antisipatif.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan komitmennya untuk memperkuat koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) guna memastikan kejadian serupa tidak terjadi di Kota Pahlawan.

Wali Kota Eri Cahyadi menekankan bahwa kekerasan di lingkungan sekolah dapat membahayakan masa depan anak-anak, terutama jika korban mengalami trauma mendalam.

“Peristiwa seperti itu membahayakan, apalagi jika anak memiliki jiwa dendam atau menjadi korban bullying. Hal ini harus menjadi perhatian serius,” ujarnya, Selasa (11/11)

Untuk mencegah potensi kekerasan dan perundungan, Pemkot Surabaya akan mengambil langkah proaktif melalui Dispendik.

Pelajar di Surabaya saat mengampanyekan pencegahan bullying di sekolah. (Foto: istimewa)

Salah satunya adalah dengan menggelar berbagai acara yang melibatkan seluruh siswa dari berbagai latar belakang.

“Untuk mencegahnya, kami akan mengadakan berbagai acara dengan Dinas Pendidikan untuk menyatukan anak-anak dari semua agama dan etnis,” jelasnya.

Eri juga menegaskan pentingnya toleransi dan persatuan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif.

Ia menginstruksikan agar perundungan atau bullying tidak boleh terjadi di sekolah-sekolah di Surabaya.

“Tidak boleh ada bullying. Hal ini harus dihindari dengan segala cara, karena menyangkut psikologis dan masa depan generasi muda kita,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait