METROTODAY, SIDOARJO – Banyak orang tua atau lansia yang merasa harus sering ke kamar kecil, baik saat siang maupun malam hari. Pertanyaannya, apakah kondisi ini masuk kategori normal karena proses penuaan, atau justru merupakan tanda adanya penyakit yang harus diperhatikan?
Seiring bertambahnya usia, fungsi kandung kemih dan sistem kemih mengalami perubahan seperti kapasitas menampung urine yang menurun atau otot kandung kemih yang mulai melemah.
Salah satu perubahannya karena kurangnya elastisitas kandung kemih sehingga kapasitasnya menampung urin berkurang, dan otot kandung kemih bisa berkontraksi lebih sering.
Masih menurut Hello Sehat, terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab lansia sering buang air kecil, antara lain: terlalu banyak minum, inkontinensia urine (gangguan kontrol kandung kemih), pembesaran prostat pada pria, diabetes yang memengaruhi saraf kandung kemih, hingga konsumsi obat tertentu
Kapan Masih Terhitung Normal
Secara umum, frekuensi buang air kecil yang dianggap masih wajar bagi orang dewasa dewasa sekitar 4–10 kali sehari, tergantung dari jumlah cairan yang dikonsumsi, kondisi kesehatan, dan faktor usia. Namun untuk lansia, jika terjadi peningkatan yang signifikan atau muncul gejala lain, maka perlu mendapat perhatian.
Tanda-Tanda yang Harus Diwaspadai
- Buang air kecil yang sangat sering atau sering terbangun malam (nocturia).
 - Disertai gejala seperti nyeri saat kencing, urin keruh atau berdarah, rasa penuh di perut bawah.
 - Ada penyakit lain seperti pembesaran prostat (BPH), infeksi saluran kemih (ISK), diabetes, atau gangguan ginjal. Jika terjadi, maka aktivitas sehari-hari lansia bisa terganggu secara signifikan
 - Gangguan tidur karena terlalu sering kencing malam, yang kemudian memengaruhi kualitas hidup.
 
Solusi & Langkah yang Bisa Dilakukan
- Lakukan latihan otot panggul (senam Kegel) untuk membantu kontrol kandung kemih.
 - Atur waktu buang air kecil secara bertahap, misalnya memperpanjang jarak antar-kali.
 - Perhatikan gaya hidup: batasi minuman berkafein, alkohol, atau minuman yang bersifat diuretik, karena minuman tadi dapat meningkatkan produksi urine.
 - Jika diperlukan, gunakan popok khusus dewasa agar lansia tetap nyaman beraktivitas ketika kontrol kandung kemih belum optimal.
 
Jika langkah-langkah tersebut tidak cukup, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut seperti tes urine, pemeriksaan prostat, atau fungsi ginjal.
Sering buang air kecil saat usia lanjut bisa jadi bagian dari perubahan normal fisiologis, namun tidak selamanya harus diabaikan.
Jika frekuensi meningkat secara drastis, disertai gejala lain, atau mulai mengganggu kualitas hidup, maka bisa jadi merupakan tanda adanya penyakit yang memerlukan penanganan.
Dengan perhatian, pencatatan, dan langkah sederhana tadi, kenyamanan dan kesehatan sistem kemih lansia bisa lebih terjaga. (ana sofiana/red)

