METROTODAY, SURABAYA – Pemkot Surabaya merilis Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (RAPBD) Surabaya 2026 yang diproyeksikan mencapai Rp 12,6 triliun. Kenaikan target itu dibarengi dengan peningkatan program pro rakyat yang dititik beratkan pada tiga sektor, yakni pendidikan, Kesehatan dan infrastruktur..
Nilai anggaran tersebut terungkap dalam Rapat Paripurna yang digelar di DPRD Surabaya, Selasa (7/10). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam pidatonya mengatakan bahwa tema pembangunan pada 2026 adalah ‘’Transformasi Sosial Ekonomi Berkelanjutan melalui Penguatan Modal Manusia dan Pembangunan Infrastruktur’’.
Eri memaparkan bahwa arah kebijakan fiskal dan prioritas pembangunan kota untuk tahun depan. Ia menegaskan bahwa penyusunan RAPBD 2026 bertujuan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan warga Surabaya melalui prinsip efisiensi, akuntabilitas, dan kolaborasi lintas sektor.
“Pemerintahan yang sejahtera harus terus diperkuat agar anggaran yang disepakati bersama benar-benar mampu mengoptimalkan pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” ujarnya dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono itu.
Eri menyoroti tantangan global seperti ketidakstabilan ekonomi dunia, perang dagang, serta dinamika geopolitik internasional yang berpotensi mempengaruhi kinerja ekonomi daerah. Namun, ia optimistis Surabaya mampu menjaga momentum pertumbuhan dengan semangat gotong royong dan daya juang masyarakat.
Perekonomian Surabaya pada tahun 2024 tercatat tumbuh sebesar 5,76 persen, angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata nasional dan provinsi. Untuk tahun 2026, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen.
Target itu akan ditempuh melalui penguatan empat sektor utama: konsumsi masyarakat, investasi dunia usaha, belanja pemerintah, dan aktivitas ekspor-impor.
RAPBD 2026 juga menyoroti tiga sektor prioritas: pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Anggaran pendidikan direncanakan mencapai Rp 2,83 triliun atau 22,49 persen dari total APBD, untuk mendukung pembangunan sekolah baru, peningkatan mutu guru, serta pengembangan minat dan bakat siswa.
Misalnya di bidang pendidikan, siswa SMA asal Surabaya mendapat beasiswa hingga Rp 350 ribu per bulan. Hal itu tertuang dalam program beasiswa ‘’Pemuda Tangguh’’.
Untuk sektor kesehatan, dialokasikan anggaran sebesar Rp2,46 triliun atau 19,54 persen dari APBD, difokuskan pada peningkatan layanan promotif dan preventif, penguatan fasilitas kesehatan, serta perluasan cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pemkot Surabaya memperluas kerja sama dengan rumah sakit agar seluruh layanan bisa menerima pasien BPJS Kesehatan. ”Semua rumah sakit wajib melayani pasien BPJS tanpa penolakan. Kalau semua sudah mau melayani rakyat, nanti kami evaluasi, perlu atau tidak membangun rumah sakit baru,” ujarnya.
Sementara itu, belanja infrastruktur menjadi pos terbesar dengan anggaran Rp 6,13 triliun. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan sistem drainase, pengendalian banjir, peningkatan konektivitas antarwilayah, serta pengembangan sarana transportasi publik. (*)

