METROTODAY, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025 di halaman Balai Kota, Rabu (1/10).
Upacara ini dihadiri oleh jajaran DPRD Kota Surabaya, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Perangkat Daerah (PD), camat, hingga lurah di lingkungan Pemkot Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Surabaya.
“Karena itu di Surabaya dibentuk Satgas Kampung Pancasila. Surabaya sudah ada Kampung Ekonomi, ada Kampung Lingkungan, ada juga Kampung Berbagi dan Berjiwa Sosial,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Cak Eri, sapaan akrabnya, menekankan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila harus menjadi momentum untuk mengamalkan sila-sila Pancasila tidak hanya dalam perkataan, tetapi juga dalam tindakan dan kebijakan.
“Dengan memperingati Hari Kesaktian Pancasila ini, maka kita menjalankan sila-sila yang ada di Pancasila bukan hanya di lisan, tapi di dalam setiap tingkah laku, setiap kebijakan pemerintah, pengambilan keputusan dari seluruh masyarakat untuk pembangunan, ayo kita merujuk pada nilai-nilai Pancasila,” tegasnya.
Menurutnya, penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat akan mewujudkan kesejahteraan di perkampungan Kota Pahlawan.
“Insyaallah kalau kita menanamkan nilai-nilai Pancasila dari sila pertama sampai sila kelima, maka di situ lah akan terwujud kesejahteraan di masing-masing kampung, yang akhirnya memberikan kesejahteraan untuk Kota Surabaya,” sebut Cak Eri.
Cak Eri juga menyoroti pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini, terutama kepada anak-anak di Kota Surabaya, sebagai bekal masa depan bagi generasi penerus bangsa.
Untuk mendukung hal tersebut, Pemkot Surabaya akan mengadakan berbagai kegiatan positif untuk anak-anak Generasi Z (Gen Z) di setiap RW pada tahun 2026.
“Jadi nanti di tahun 2026 nanti akan ada kegiatan-kegiatan untuk anak-anak Generasi (Gen) Z di setiap RW. Maka akan kita berikan anggaran yang dititipkan kepada kecamatan, sehingga nanti setiap Gen Z bisa membuat kegiatan sendiri. Kita anggarkan Rp5 juta setiap RW,” katanya.
Anggaran tersebut diharapkan dapat menunjang kegiatan positif Gen Z di setiap RW, yang akan dipantau secara langsung oleh RT/RW hingga orang tua.
“Dengan harapan apa? Anak-anak ini bikin kegiatan yang positif, akan dipantau oleh RT/RW-nya, akan dilihat oleh senior-seniornya, dan akan dilihat oleh ayah-bundanya. Agar apa? Agar kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai Pancasila,” pungkasnya. (ahm)