METROTODAY, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, bertakziah ke rumah duka korban jiwa reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.
Kunjungan yang berlangsung pada Rabu (1/10) di rumah korban meninggal Maulana Alvan Ibrahimafic di Jalan Kalianyar Kulon Gang 9 No 5, Surabaya, itu diwarnai suasana haru.
Eri sempat memeluk erat ayah almarhum untuk memberikan dukungan moral dan menguatkan keluarga.
Eri mengungkapkan bahwa semua anak dari keluarga tersebut mengenyam pendidikan di Ponpes Al Khoziny.
“Ini adalah satu keluarga yang semua anaknya mondok di sana. Kami mendapat cerita bahwa kakaknya sempat menolong adiknya ketika reruntuhan menimpa,” ungkap Eri.
Ia menambahkan, kakak dari korban yang meninggal sempat dirawat di RSUD dr. Soewandhie dan telah diizinkan pulang.
“Kakaknya dirawat di Rumah Sakit Soewandhi, tapi hari ini sudah pulang,” imbuhnya.
Eri juga meminta dukungan doa dari seluruh warga Surabaya, mengingat satu santri warga Surabaya lainnya masih dalam proses pencarian.
“Saya meminta tolong kepada semua warga Surabaya untuk saling mendoakan karena masih ada satu korban yang hari ini belum ditemukan,” harapnya.
Ia berpesan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan keikhlasan.
“Meskipun duka dan syok melanda, kita harus yakin bahwa santri yang meninggal saat menuntut ilmu agama akan mendapat balasan surga dari Gusti Allah, dan kelak ia akan menjadi penuntun bagi kedua orang tuanya,” ujarnya.
Eri juga menghargai keikhlasan keluarga dan kehadiran kerabat yang terus mengadakan tahlil dan doa sejak musibah terjadi.
“Kami secara pribadi, keluarga, dan seluruh warga Surabaya turut mendoakan agar yang ditinggalkan diberikan kekuatan. Karena setiap musibah, Gusti Allah tidak mungkin memberikan cobaan melebihi kemampuan hambaNya,” imbuhnya.
Terkait data korban asal Surabaya, Wali Kota Eri menyebutkan akan segera berkoordinasi dengan pihak Ponpes dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Korban dari Surabaya yang kami ketahui saat ini ada satu meninggal, satu ditemukan (kakak korban jiwa), dan satu yang belum ditemukan. Kami akan berkoordinasi dengan pihak pondok dan provinsi juga untuk mendata berapa total warga Surabaya yang menjadi korban,” jelasnya.
Eri juga berpesan kepada warga Kota Pahlawan untuk menguatkan keluarga yang berduka melalui doa bersama, serta mendoakan agar satu santri lain asal Surabaya yang masih dicari dapat segera ditemukan.
“Warga Surabaya khususnya, Jawa Timur pada umumnya, mari kita bersama-sama berdoa, semoga yang belum ditemukan segera dapat ditemukan,” pungkasnya. (ahm)