30 September 2025, 14:15 PM WIB

Rektor UNESA Janjikan Apresiasi Khusus untuk Atlet Gimnastik Gresik yang Meninggal di Rusia

METROTODAY, SURABAYA – Kabar duka menyelimuti dunia olahraga Indonesia. Naufal Takdir Al Bari, atlet gimnastik artistik putra asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meninggal dunia saat menjalani latihan di Rusia.

Atlet andalan Senam Artistik dan mahasiswa berprestasi yang dipersiapkan untuk Olimpiade Dunia ini menghembuskan nafas terakhirnya di usia muda.

Kabar duka ini sontak mengejutkan civitas akademika UNESA. Naufal merupakan mahasiswa baru UNESA angkatan 2025 dari jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan.

Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian Naufal.

“Kami sangat kehilangan salah satu putra terbaik Indonesia. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tuturnya, Selasa (30/9).

Naufal menghembuskan nafas terakhir di Penza, Rusia, pada Kamis, 25 September 2025, setelah menjalani perawatan intensif selama 12 hari akibat cedera saat latihan.

Ia tengah mengikuti program pelatihan di The Palace of Sport Training Center Burtasy, Penza, Rusia, bersama empat atlet lain dan dua pelatih yang didukung oleh PPON Kemenpora.

UNESA memastikan akan memberikan apresiasi khusus, termasuk asuransi, serta pendampingan penuh bagi keluarga almarhum.

“Tim dari UNESA bersama Direktorat Kemahasiswaan juga telah mendampingi proses pemulangan jenazah yang diperkirakan tiba di Indonesia dalam beberapa hari ke depan,” tegas Nurhasan yang akrab disapa Cak Hasan.

Kehilangan Naufal merupakan pukulan berat bagi UNESA. Selain sebagai mahasiswa baru, ia juga merupakan atlet nasional yang diproyeksikan untuk tampil di berbagai ajang internasional, termasuk SEA Games Thailand 2025 dan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025.

“Tentunya ini berita yang mengejutkan. Kami tidak hanya mendampingi secara administratif, tetapi juga secara psikologis untuk keluarga yang ditinggalkan,” imbuh Cak Hasan.

Ia menambahkan bahwa Naufal adalah salah satu putra terbaik Indonesia, kebanggaan kampus, bangsa, dan negara.

UNESA berkomitmen untuk terus mengenang jasa dan semangat Naufal, serta memberikan dukungan terbaik bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Kami juga sudah ke rumah almarhum dan bertemu dengan keluarganya. Kami akan berikan dukungan penuh,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Kabar duka menyelimuti dunia olahraga Indonesia. Naufal Takdir Al Bari, atlet gimnastik artistik putra asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meninggal dunia saat menjalani latihan di Rusia.

Atlet andalan Senam Artistik dan mahasiswa berprestasi yang dipersiapkan untuk Olimpiade Dunia ini menghembuskan nafas terakhirnya di usia muda.

Kabar duka ini sontak mengejutkan civitas akademika UNESA. Naufal merupakan mahasiswa baru UNESA angkatan 2025 dari jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan.

Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian Naufal.

“Kami sangat kehilangan salah satu putra terbaik Indonesia. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tuturnya, Selasa (30/9).

Naufal menghembuskan nafas terakhir di Penza, Rusia, pada Kamis, 25 September 2025, setelah menjalani perawatan intensif selama 12 hari akibat cedera saat latihan.

Ia tengah mengikuti program pelatihan di The Palace of Sport Training Center Burtasy, Penza, Rusia, bersama empat atlet lain dan dua pelatih yang didukung oleh PPON Kemenpora.

UNESA memastikan akan memberikan apresiasi khusus, termasuk asuransi, serta pendampingan penuh bagi keluarga almarhum.

“Tim dari UNESA bersama Direktorat Kemahasiswaan juga telah mendampingi proses pemulangan jenazah yang diperkirakan tiba di Indonesia dalam beberapa hari ke depan,” tegas Nurhasan yang akrab disapa Cak Hasan.

Kehilangan Naufal merupakan pukulan berat bagi UNESA. Selain sebagai mahasiswa baru, ia juga merupakan atlet nasional yang diproyeksikan untuk tampil di berbagai ajang internasional, termasuk SEA Games Thailand 2025 dan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025.

“Tentunya ini berita yang mengejutkan. Kami tidak hanya mendampingi secara administratif, tetapi juga secara psikologis untuk keluarga yang ditinggalkan,” imbuh Cak Hasan.

Ia menambahkan bahwa Naufal adalah salah satu putra terbaik Indonesia, kebanggaan kampus, bangsa, dan negara.

UNESA berkomitmen untuk terus mengenang jasa dan semangat Naufal, serta memberikan dukungan terbaik bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Kami juga sudah ke rumah almarhum dan bertemu dengan keluarganya. Kami akan berikan dukungan penuh,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/