23 September 2025, 0:40 AM WIB

Begadang Bukan Tanda Produktif, Ini 6 Dampak Buruknya bagi Kesehatan

METROTODAY, SIDOARJO – Kebiasaan begadang tengah malam kini semakin marak dilakukan oleh mahasiswa, pekerja, hingga anak muda, dengan alasan tugas, pekerjaan, maupun sekadar mencari hiburan.

Namun, penelitian medis menegaskan bahwa begadang justru membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Dari gangguan imun hingga risiko penyakit jantung, begadang bukan tanda produktif melainkan alarm bahaya bagi kesehatan.

Siapa pun bisa terjebak dalam kebiasaan begadang. Banyak orang mengorbankan jam tidur demi mengejar deadline, menonton serial favorit, bermain game, hingga sekadar berselancar di media sosial.

Padahal, menurut rekomendasi World Health Organization (WHO), orang dewasa membutuhkan waktu tidur ideal selama 7–9 jam setiap malam untuk menjaga fungsi tubuh tetap optimal.

Sayangnya, survei menunjukkan semakin banyak orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam. Kondisi ini, jika terus berlanjut, bisa memicu gangguan serius pada kesehatan fisik maupun mental.

Berikut ini 6 dampak buruk begadang bagi kesehatan:

  1. Menurunkan Sistem Imun

Kurang tidur membuat sistem kekebalan tubuh melemah sehingga tubuh lebih mudah terserang penyakit seperti flu, batuk, hingga infeksi.

2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Studi dari Uppsala University, Swedia, menunjukkan bahwa tiga malam tidur kurang dari 4 jam sudah meningkatkan biomarker inflamasi yang memicu penyakit jantung dan stroke.

3. Mengganggu Fungsi Otak

Begadang menurunkan konsentrasi, daya ingat, dan fokus. Akibatnya, produktivitas justru menurun meski waktu terjaga lebih panjang.

4. Memicu Gangguan Mental

Tidur yang tidak cukup berkaitan erat dengan meningkatnya risiko stres, kecemasan, hingga depresi.

5. Meningkatkan Risiko Diabetes dan Obesitas

Pola tidur buruk mengganggu metabolisme dan sensitivitas insulin, yang bisa memicu diabetes tipe 2 dan penambahan berat badan.

6. Merusak Kesehatan Kulit

Produksi kolagen berkurang ketika tidur tidak cukup. Akibatnya, kulit tampak kusam, mudah berjerawat, dan mengalami penuaan dini.

Tips Mengurangi Kebiasaan Begadang

  • Buat jadwal tidur yang teratur setiap malam.
  • Hindari konsumsi kafein, alkohol, atau makanan berat menjelang tidur.
  • Matikan gadget dan layar elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.
  • Lakukan relaksasi seperti membaca buku atau meditasi ringan.
  • Pastikan kamar tidur nyaman, gelap, dan sejuk agar kualitas tidur lebih baik.

Begadang bukan tanda produktif, melainkan sinyal berbahaya yang bisa merusak tubuh secara perlahan.

Menjaga pola tidur yang cukup adalah kunci untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan mental, serta mencegah risiko penyakit kronis. Produktivitas sejati justru lahir dari tubuh yang sehat dan bugar, bukan dari malam-malam tanpa tidur. (amelia/red)

METROTODAY, SIDOARJO – Kebiasaan begadang tengah malam kini semakin marak dilakukan oleh mahasiswa, pekerja, hingga anak muda, dengan alasan tugas, pekerjaan, maupun sekadar mencari hiburan.

Namun, penelitian medis menegaskan bahwa begadang justru membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Dari gangguan imun hingga risiko penyakit jantung, begadang bukan tanda produktif melainkan alarm bahaya bagi kesehatan.

Siapa pun bisa terjebak dalam kebiasaan begadang. Banyak orang mengorbankan jam tidur demi mengejar deadline, menonton serial favorit, bermain game, hingga sekadar berselancar di media sosial.

Padahal, menurut rekomendasi World Health Organization (WHO), orang dewasa membutuhkan waktu tidur ideal selama 7–9 jam setiap malam untuk menjaga fungsi tubuh tetap optimal.

Sayangnya, survei menunjukkan semakin banyak orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam. Kondisi ini, jika terus berlanjut, bisa memicu gangguan serius pada kesehatan fisik maupun mental.

Berikut ini 6 dampak buruk begadang bagi kesehatan:

  1. Menurunkan Sistem Imun

Kurang tidur membuat sistem kekebalan tubuh melemah sehingga tubuh lebih mudah terserang penyakit seperti flu, batuk, hingga infeksi.

2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Studi dari Uppsala University, Swedia, menunjukkan bahwa tiga malam tidur kurang dari 4 jam sudah meningkatkan biomarker inflamasi yang memicu penyakit jantung dan stroke.

3. Mengganggu Fungsi Otak

Begadang menurunkan konsentrasi, daya ingat, dan fokus. Akibatnya, produktivitas justru menurun meski waktu terjaga lebih panjang.

4. Memicu Gangguan Mental

Tidur yang tidak cukup berkaitan erat dengan meningkatnya risiko stres, kecemasan, hingga depresi.

5. Meningkatkan Risiko Diabetes dan Obesitas

Pola tidur buruk mengganggu metabolisme dan sensitivitas insulin, yang bisa memicu diabetes tipe 2 dan penambahan berat badan.

6. Merusak Kesehatan Kulit

Produksi kolagen berkurang ketika tidur tidak cukup. Akibatnya, kulit tampak kusam, mudah berjerawat, dan mengalami penuaan dini.

Tips Mengurangi Kebiasaan Begadang

  • Buat jadwal tidur yang teratur setiap malam.
  • Hindari konsumsi kafein, alkohol, atau makanan berat menjelang tidur.
  • Matikan gadget dan layar elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.
  • Lakukan relaksasi seperti membaca buku atau meditasi ringan.
  • Pastikan kamar tidur nyaman, gelap, dan sejuk agar kualitas tidur lebih baik.

Begadang bukan tanda produktif, melainkan sinyal berbahaya yang bisa merusak tubuh secara perlahan.

Menjaga pola tidur yang cukup adalah kunci untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan mental, serta mencegah risiko penyakit kronis. Produktivitas sejati justru lahir dari tubuh yang sehat dan bugar, bukan dari malam-malam tanpa tidur. (amelia/red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/