14 December 2025, 2:59 AM WIB

15 Tahun Halcyon Studio, Natasha Sally Ungkap Perjalanan Menjadi Instruktur Pilates Profesional Berlisensi dari Kanada

METROTODAY, SURABAYA — Momen anniversary 15 tahun Halcyon Studio menjadi perjalanan istimewa bagi Natasha Sally Dermawan. Instruktur pilates senior yang juga menjadi wajah utama studio Halcyon Surabaya itu membagikan kisah panjangnya membangun karier. Dari instruktur pilates profesional hingga membawa Halcyon menjadi salah satu studio pilates yang paling dikenal di Kota Pahlawan.

Natha, sapaan karibnya, memulai langkahnya pada tahun 2010. Bukan di Indonesia, melainkan langsung menempuh pendidikan tingkat profesional di Toronto, Kanada, selama sebulan. Di sana, ia menyelesaikan sertifikasi sebagai instructor trainer, tingkatan tertinggi yang memberi kewenangan untuk melatih calon instruktur lainnya.

”Di Indonesia saya sudah bisa mengajar klien, tapi di Kanada saya belajar bagaimana mengajar orang menjadi instruktur. Levelnya beda, dan prosesnya panjang,” kenangnya.

Perjalanan itu bukan tanpa tantangan. Kala itu Natha masih menjalani kuliah. Ia harus membagi waktu antara studi, training, dan pengajaran klien.

“Lumayan banyak yang harus dikorbankan. Pernah harus minta tugas alternatif ke dosen supaya nilai tetap aman,” ujarnya sambil tersenyum.

Dari Satu Reformer Menjadi Studio Besar

Halcyon tidak langsung sebesar sekarang. Studio itu bermula dari satu alat reformer di rumah orang tua Natha. Ia mengajar sambil terus membangun reputasi, sebelum akhirnya membuka cabang kedua setelah lulus kuliah.

”Awalnya semua dilakukan sendiri. Dari mengajar, mengurus administrasi, sampai menangani dua studio sekaligus. Masa itu benar-benar menguras tenaga,” katanya.

Momentum besar terjadi pada masa Covid-19. Saat banyak bisnis menurun, Halcyon justru semakin dikenal. Layanan privat menjadi alasan banyak orang merasa lebih aman. ”Kita termasuk sedikit studio yang tetap bertahan di Surabaya. Itu masa paling menantang, tapi justru titik kami makin dikenal,” jelas Natha.

Perayaan 15 tahun Halcyon Studio di Surabaya pada 15 November 2025. (istimewa)

Konsisten di Tengah Munculnya Banyak Studio Baru

Kini, dengan semakin banyaknya studio pilates baru di Surabaya, tantangan pun berubah. Namun, Natha selalu menanamkan prinsip sederhana pada timnya: kualitas akan menemukan jalannya sendiri.

”Kami tidak takut dengan persaingan. Saya selalu bilang ke tim, rezeki sudah ada porsinya. Yang penting selalu update ilmu, ajar dengan hati, dan hasilnya akan mengikuti,” tegasnya.

Hobi yang Berubah Menjadi Karier Hidup

Menariknya, ketertarikan Natha pada pilates tidak dimulai dari ambisi menjadi instruktur. Semua berawal dari hobi menari dan olahraga sejak remaja. Ia mencoba pilates di usia 17 tahun dan langsung merasakan perubahan postur serta kenyamanan tubuh.

”Awalnya cuma untuk diri sendiri. Bahkan, training pertama pun niatnya hanya untuk memakai alat reformer yang ada di rumah,” tuturnya. Namun, semakin dijalani, ia merasa mengajar pilates itu menyenangkan dan memberi dampak positif pada banyak orang.

15 Tahun Konsisten: Dari Hobi, Jadi Profesi, Kini Jadi Dedikasi

Dalam anniversary ke-15 Halcyon Studio, Natha menegaskan bahwa perjalanan ini bukan sekadar soal bisnis. Baginya, pilates adalah ruang untuk bertumbuh, berbagi, dan membantu banyak orang memperbaiki hubungan dengan tubuh mereka.

”Mengajar itu bukan hanya soal gerakan. Kita membantu klien pulih dari cedera, memperbaiki postur, dan sekaligus belajar banyak dari cerita mereka. Itu yang membuat saya bertahan 15 tahun,” ujarnya.

Dengan rekam jejak panjang, pendidikan internasional, dan komitmen yang tak pernah padam, Natha terus mengukuhkan Halcyon sebagai salah satu studio pilates paling original dan terpercaya di Surabaya. (dite)

METROTODAY, SURABAYA — Momen anniversary 15 tahun Halcyon Studio menjadi perjalanan istimewa bagi Natasha Sally Dermawan. Instruktur pilates senior yang juga menjadi wajah utama studio Halcyon Surabaya itu membagikan kisah panjangnya membangun karier. Dari instruktur pilates profesional hingga membawa Halcyon menjadi salah satu studio pilates yang paling dikenal di Kota Pahlawan.

Natha, sapaan karibnya, memulai langkahnya pada tahun 2010. Bukan di Indonesia, melainkan langsung menempuh pendidikan tingkat profesional di Toronto, Kanada, selama sebulan. Di sana, ia menyelesaikan sertifikasi sebagai instructor trainer, tingkatan tertinggi yang memberi kewenangan untuk melatih calon instruktur lainnya.

”Di Indonesia saya sudah bisa mengajar klien, tapi di Kanada saya belajar bagaimana mengajar orang menjadi instruktur. Levelnya beda, dan prosesnya panjang,” kenangnya.

Perjalanan itu bukan tanpa tantangan. Kala itu Natha masih menjalani kuliah. Ia harus membagi waktu antara studi, training, dan pengajaran klien.

“Lumayan banyak yang harus dikorbankan. Pernah harus minta tugas alternatif ke dosen supaya nilai tetap aman,” ujarnya sambil tersenyum.

Dari Satu Reformer Menjadi Studio Besar

Halcyon tidak langsung sebesar sekarang. Studio itu bermula dari satu alat reformer di rumah orang tua Natha. Ia mengajar sambil terus membangun reputasi, sebelum akhirnya membuka cabang kedua setelah lulus kuliah.

”Awalnya semua dilakukan sendiri. Dari mengajar, mengurus administrasi, sampai menangani dua studio sekaligus. Masa itu benar-benar menguras tenaga,” katanya.

Momentum besar terjadi pada masa Covid-19. Saat banyak bisnis menurun, Halcyon justru semakin dikenal. Layanan privat menjadi alasan banyak orang merasa lebih aman. ”Kita termasuk sedikit studio yang tetap bertahan di Surabaya. Itu masa paling menantang, tapi justru titik kami makin dikenal,” jelas Natha.

Perayaan 15 tahun Halcyon Studio di Surabaya pada 15 November 2025. (istimewa)

Konsisten di Tengah Munculnya Banyak Studio Baru

Kini, dengan semakin banyaknya studio pilates baru di Surabaya, tantangan pun berubah. Namun, Natha selalu menanamkan prinsip sederhana pada timnya: kualitas akan menemukan jalannya sendiri.

”Kami tidak takut dengan persaingan. Saya selalu bilang ke tim, rezeki sudah ada porsinya. Yang penting selalu update ilmu, ajar dengan hati, dan hasilnya akan mengikuti,” tegasnya.

Hobi yang Berubah Menjadi Karier Hidup

Menariknya, ketertarikan Natha pada pilates tidak dimulai dari ambisi menjadi instruktur. Semua berawal dari hobi menari dan olahraga sejak remaja. Ia mencoba pilates di usia 17 tahun dan langsung merasakan perubahan postur serta kenyamanan tubuh.

”Awalnya cuma untuk diri sendiri. Bahkan, training pertama pun niatnya hanya untuk memakai alat reformer yang ada di rumah,” tuturnya. Namun, semakin dijalani, ia merasa mengajar pilates itu menyenangkan dan memberi dampak positif pada banyak orang.

15 Tahun Konsisten: Dari Hobi, Jadi Profesi, Kini Jadi Dedikasi

Dalam anniversary ke-15 Halcyon Studio, Natha menegaskan bahwa perjalanan ini bukan sekadar soal bisnis. Baginya, pilates adalah ruang untuk bertumbuh, berbagi, dan membantu banyak orang memperbaiki hubungan dengan tubuh mereka.

”Mengajar itu bukan hanya soal gerakan. Kita membantu klien pulih dari cedera, memperbaiki postur, dan sekaligus belajar banyak dari cerita mereka. Itu yang membuat saya bertahan 15 tahun,” ujarnya.

Dengan rekam jejak panjang, pendidikan internasional, dan komitmen yang tak pernah padam, Natha terus mengukuhkan Halcyon sebagai salah satu studio pilates paling original dan terpercaya di Surabaya. (dite)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait