19 September 2025, 13:28 PM WIB

Benarkah Stres Bisa Memperparah Kerontokan Rambut? Simak Penjelasannya Berikut Ini! 

METROTODAY, SURABAYA – Kerontokan rambut menjadi masalah yang sering dialami banyak orang, baik pria maupun wanita.

Faktor penyebabnya beragam mulai dari genetika, pola makan, hingga kondisi kesehatan. Namun, salah satu faktor yang sering dibicarakan adalah stres.

Banyak orang bertanya-tanya, apakah stres benar-benar bisa memperparah kerontokan rambut?

Pakar kesehatan menjelaskan hubungan antara stres dan kondisi rambut serta bagaimana cara mencegah dampak negatifnya.

Stres memang memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan rambut. Kondisi stres kronis dapat memicu gangguan pada siklus pertumbuhan rambut, termasuk fase anagen (pertumbuhan), catagen (transisi), dan telogen (istirahat).

Stres yang berkepanjangan bisa membuat lebih banyak rambut memasuki fase telogen lebih cepat, sehingga terjadi kerontokan yang terlihat lebih banyak dari biasanya.

Pakar menjelaskan bahwa hormon stres, seperti kortisol, dapat memengaruhi folikel rambut. Saat folikel rambut terpapar hormon ini dalam waktu lama, rambut menjadi lebih rapuh dan mudah rontok.

Stres juga dapat memperburuk kondisi rambut bagi orang yang memiliki riwayat genetik kerontokan rambut, sehingga efeknya terasa lebih nyata.

Jenis Kerontokan Rambut yang Dipengaruhi Stres

Tidak semua kerontokan rambut disebabkan oleh stres, tetapi beberapa kondisi rambut memang berkaitan erat dengan tekanan psikologis.

Salah satu jenis yang umum terjadi adalah telogen effluvium, yaitu kerontokan rambut yang terjadi setelah tubuh mengalami stres fisik atau emosional berat, seperti sakit, operasi, atau tekanan mental yang intens.

Selain itu, stres juga dapat memperparah kondisi alopecia areata, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut.

Dalam beberapa kasus, rambut dapat rontok dalam jumlah banyak, bahkan di bagian tertentu seperti kulit kepala atau alis.

Pakar menekankan bahwa pentingnya identifikasi penyebab kerontokan rambut secara menyeluruh, karena faktor stres biasanya menjadi pemicu tambahan, bukan penyebab tunggal.

Cara Mengurangi Risiko Kerontokan Rambut Akibat Stres

Pakar kesehatan dilansir dari laman halodoc menyarankan beberapa langkah untuk mengurangi risiko kerontokan rambut akibat stres.

Pertama, mengelola stres secara efektif melalui meditasi, yoga, olahraga, atau aktivitas relaksasi lain. Aktivitas fisik terbukti menurunkan kadar hormon stres dan meningkatkan sirkulasi darah ke kulit kepala, sehingga folikel rambut tetap sehat.

Kedua, menjaga pola makan seimbang yang kaya vitamin dan mineral, terutama zat besi, vitamin B, dan protein. Nutrisi yang cukup sangat penting untuk memperkuat rambut dan mencegah kerontokan berlebih.

Ketiga, hindari kebiasaan buruk yang dapat memperparah kerontokan, seperti mengikat rambut terlalu kencang, penggunaan bahan kimia yang keras, atau paparan panas berlebih dari hair dryer dan catokan.

Terakhir, apabila kerontokan rambut terus berlanjut, sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin atau dermatologis untuk mendapatkan penanganan yang tepat, termasuk penggunaan obat atau terapi sesuai kondisi rambut dan folikel.

Stres memang memiliki peran dalam memperparah kerontokan rambut, terutama jika dialami secara berkepanjangan.

Meski bukan satu-satunya penyebab, tekanan psikologis dapat memicu rambut memasuki fase istirahat lebih cepat dan membuat folikel rambut lebih rapuh.

Dengan manajemen stres yang baik, pola makan sehat, dan perawatan rambut yang tepat, risiko kerontokan akibat stres bisa dikurangi.

Penanganan profesional juga penting untuk memastikan rambut tetap sehat dan kuat. (elfira/red)

METROTODAY, SURABAYA – Kerontokan rambut menjadi masalah yang sering dialami banyak orang, baik pria maupun wanita.

Faktor penyebabnya beragam mulai dari genetika, pola makan, hingga kondisi kesehatan. Namun, salah satu faktor yang sering dibicarakan adalah stres.

Banyak orang bertanya-tanya, apakah stres benar-benar bisa memperparah kerontokan rambut?

Pakar kesehatan menjelaskan hubungan antara stres dan kondisi rambut serta bagaimana cara mencegah dampak negatifnya.

Stres memang memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan rambut. Kondisi stres kronis dapat memicu gangguan pada siklus pertumbuhan rambut, termasuk fase anagen (pertumbuhan), catagen (transisi), dan telogen (istirahat).

Stres yang berkepanjangan bisa membuat lebih banyak rambut memasuki fase telogen lebih cepat, sehingga terjadi kerontokan yang terlihat lebih banyak dari biasanya.

Pakar menjelaskan bahwa hormon stres, seperti kortisol, dapat memengaruhi folikel rambut. Saat folikel rambut terpapar hormon ini dalam waktu lama, rambut menjadi lebih rapuh dan mudah rontok.

Stres juga dapat memperburuk kondisi rambut bagi orang yang memiliki riwayat genetik kerontokan rambut, sehingga efeknya terasa lebih nyata.

Jenis Kerontokan Rambut yang Dipengaruhi Stres

Tidak semua kerontokan rambut disebabkan oleh stres, tetapi beberapa kondisi rambut memang berkaitan erat dengan tekanan psikologis.

Salah satu jenis yang umum terjadi adalah telogen effluvium, yaitu kerontokan rambut yang terjadi setelah tubuh mengalami stres fisik atau emosional berat, seperti sakit, operasi, atau tekanan mental yang intens.

Selain itu, stres juga dapat memperparah kondisi alopecia areata, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut.

Dalam beberapa kasus, rambut dapat rontok dalam jumlah banyak, bahkan di bagian tertentu seperti kulit kepala atau alis.

Pakar menekankan bahwa pentingnya identifikasi penyebab kerontokan rambut secara menyeluruh, karena faktor stres biasanya menjadi pemicu tambahan, bukan penyebab tunggal.

Cara Mengurangi Risiko Kerontokan Rambut Akibat Stres

Pakar kesehatan dilansir dari laman halodoc menyarankan beberapa langkah untuk mengurangi risiko kerontokan rambut akibat stres.

Pertama, mengelola stres secara efektif melalui meditasi, yoga, olahraga, atau aktivitas relaksasi lain. Aktivitas fisik terbukti menurunkan kadar hormon stres dan meningkatkan sirkulasi darah ke kulit kepala, sehingga folikel rambut tetap sehat.

Kedua, menjaga pola makan seimbang yang kaya vitamin dan mineral, terutama zat besi, vitamin B, dan protein. Nutrisi yang cukup sangat penting untuk memperkuat rambut dan mencegah kerontokan berlebih.

Ketiga, hindari kebiasaan buruk yang dapat memperparah kerontokan, seperti mengikat rambut terlalu kencang, penggunaan bahan kimia yang keras, atau paparan panas berlebih dari hair dryer dan catokan.

Terakhir, apabila kerontokan rambut terus berlanjut, sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin atau dermatologis untuk mendapatkan penanganan yang tepat, termasuk penggunaan obat atau terapi sesuai kondisi rambut dan folikel.

Stres memang memiliki peran dalam memperparah kerontokan rambut, terutama jika dialami secara berkepanjangan.

Meski bukan satu-satunya penyebab, tekanan psikologis dapat memicu rambut memasuki fase istirahat lebih cepat dan membuat folikel rambut lebih rapuh.

Dengan manajemen stres yang baik, pola makan sehat, dan perawatan rambut yang tepat, risiko kerontokan akibat stres bisa dikurangi.

Penanganan profesional juga penting untuk memastikan rambut tetap sehat dan kuat. (elfira/red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/